13

1.1K 72 2
                                    

Pemakaan kakek sooyun pun telah selesai.
terlihat semua tela meninggalkan makam kecuali Jimin, Rose dan Nenek Gracia.
Glen dan istrinya juga ikut hadir . tak ketinggalan Sannadan juga Jae yang ikut dalam pemakaman tersebut

Glen dan yang lain nya pergi lebih dulu meninggalkan Rose, Jimin dan nenek Gracia yang masih setia menatap pusara kakek Sooyun.

" Rose, nenek akan pergi ke rumah perawatan orang tua sekarang. kau jaga dirimu baik2" ucap nenek gracia sambil menggenggam tangan Rose

Rose langsung memeluk nenek nya itu
" nenek jaga diri disana ya, Rose pasti akan sering berekunjung." ucap nya

" kau tidak perlu khawatir pada nenek." ucap nenek gracia
" Rose, perusahaan memang sudah di wariskan kepadamu, tapi saat ini ayah mu masih memegang kendali atas perusahaan untuk menggantikan kakek"
" lebih baik kau segera menemui pengacara kakek untuk mengesahkan surat wasiat itu dan memegang kendali sepenuh nya atas perusahaan" ucap nenek Gracia

" Rose akan menjaga baik2 peninggalan terakhir kakek " ucap rose

nenek gracia pun pergi menyisakan Jimin dan juga Rose disana .
Jimin dn Rose mulai berjalan keluar dari area pemakaman

" Rose, kau tak apa? kau seperti sedang memikirkann sesuatu" tanya jimin

" Aku bingung akn kembali kemana, apa aku harus pulang ke rumah?" rose bertanya balik

" Kau harus menyelesaikkan masalahmu terlebiih dahulu dengnan ayahmu, lagipula, kau akan membutuuhkan dia saat kita menikah bukan" ucap jimin

Rose menatap Jimin sesaat
" Kau akan benar2 menikahiku?" tanyanya

" Bukankah itu sudah menjadi permintaan dan wasiat kedua kakek kita?. Tapi jika kau tidak mau menikah dengan ku tidak apa. aku tau aku hanya laki2 yang tidk berguna " ucap Jimin

Rose merasa sedikit tidak enak kepada Jimin.
" Kau mau menemaniku menemui ayahku" tanya Rose

" Baiklah , ayo " jawab Jimin singkat

>>....>>>>

Sedangkan dirumah keluarga Glen

Glen dan Elly sedikit berdebat setelah pulang dari pemakaman

" apa yang kau pikirkan Glen ? kau mau Rose tinggal disini lagi setelah dia menghancurkan acara pertunangan Sanna waktu itu." teriak Elly

" Diua juga masih anakku Elly, jangan lupakan itu." jawab Glenn
" Lagipula, sekarang dia adalah pewaris perusahaan kencana, jika dia melawanku aku sudah tidak akan punya apa2 lagi " jlas nya

" maksudmu?" tanya Elly bingung

" Tak ada salah nya memperlakukan dia lebih baik saat ini, sampai aku berhasil membalikan nama ku untuk menjadi pemilik perusahaan kencana " ucap Glenn

" Kau benar,,  Dia akan menikah, kalau dia memberikan kekuasaan pada suaminya yang tidak berguna itu........ aahh tidak tidak . Baiklah, aku akan menerima saranmu. tapi bagaimana dengan Sanna nantinya ??" tanya Elly

" Dia anakmu, kau pasti lebih tau mengatur nya " ucap Glenn

................

Rose mulai memasuki pekarngan rumahnya.
saat membuka pintu rumah nya yang dia lihat pertama kali tentu saja pemandangan yang tidak baik untuk matanya .

Sanna yang sedang bercumbu bersama Jae di Ruang tamu sangat tidak tau malu. mereka seakan menganggap di rumah tidak ada orang karna memang Elly tidak pernah melarang apapun pada putri nya .

Sanna melepaskan pagutan nya bersama Jae saat menyadari ada orang yang masuk ke rumah, Dia pun lalu menghampirinya.

" ohh,, kau berani pulang? dan apa ini? kau membawa laki2 sampah ini? " tanya nya dengan nada angkuh

" Ini rumahku, dan aku berhak pulang kapanpun aku mau. dan satu lagi, jangan pernah menghina nya atau kau akan berurusan dengan ku" ucap rose penuh penekan

Glenn mendengar keributan itu langsung menghampiri ke arah ruang tamu.

" Rose, kau pulang " ucap nya lembut lalu berhambur memeluk anak gadis nya

Rose melepaskan pelukan ayahnya yang menurut nya tak nyaman
" Ayah, apa aku masih boleh tinggal disini? " tanya rose

" tentu saja sayang, ayo duduk dulu ayah mau bicara " ajak Glenn

mereka pun lalu duduk bersama tak terkecuali Sanna yag duduk brsebelahan dengan Jae, berharap Rose akan sakit hati saat melihatnya.

" mau bicara apa ayah?" tanya Rose

" mmm,, kau, apa akan tetap menikah dengan dia ?" tanya glenn yang melirik ke arah Jimin

Rose tak menjawab, dia sedikit bingung dana entah bagaiman dengan pikiran nya sekarang.

melihhat Rose yang diam saja, Jimin pun akhir nya angkat  bicara untuk menjawab pertanyaan Glen.

" Maaf sebelum nya om, mungkin sebelum ini ada perjanjian antara kakek ku dan juga kakek rose untuk menjodohkan kami. tapi saya rasa, rose tidak ingin menikah dengan saya , jadi saya pun tidak akan memaksa dia untuk melanjutkan perjodohan ini" ucap jimin menjelaskan

mendengar Jiminn berbicara seperti itu, entah kenapa ada rasa senang di dalam hati Jae, dia merasa seperti ingin kembbali lagi dengan ROse, tapi tentu dia tidak mau meninggalkan sanna untuk kesenangan diri nya.

tapi berbeda dengan Jae, Rose justru merasa ada yang menusuk dalam hati nya saat mendengar kata2 Jimin. dia pun menatap jimin lama

Jimin berdiri darri duduk nya
" lebih baik saya pamit sekarang " sambung Jimin lagi

" Tunggu..." tahan Rose
" ayah, aku akan tetap menjalankan amanah kakek. dan menikah dengan dia " ucap Rose

Glenn sedikit khawatir dengan keputusan yang di ambil oleh Rose. dia takut kalau Rose akan enyerahkan perusahaan kepada Jimin

" Rose ingin menikah dengan dia besok. tidak apa2 meskipun tidak ada pesta " ucap Rose lagi

Jimin terkejut dengan apa yang dia dengar, begitupun dengan Jae yang sedari tadi menyimak obrolan mereka.
tapi berbeda dengan sanna. dia sangat senang mengetahui itu.

Rose dan Jimin pun menatap satu sama lain

"( aku tidak yakin dengan keputusanku, aku juga tidak memiliki perasaan apapun terhadapmu. apakah pernikahan ini akan bejalan? akupun tidak tau)"  batin Rose

"( saat ini, aku memang belum mencintaimu, tapi aku akan berusaha melindungimu dari orang2 yang akan menyakitimu seperti amanah kakek mu sebelumnya)" batin Jimin
.
.
.
.
>>>>>>>>>>.........>>>>>>>>>>
To Be Continue...

>>>>>>>>>>To Be Continue

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
L I E  || Jirose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang