Malam ini, Rose sedang menenangkan diri di atas Rooftop kamarnya. dia menghembuskan nafas nya kasar karna masalah berat yang di sebabkan oleh ayahnya sediri.
Rose mendengar suara langkah seseorang di belakang nya, dan ternyata itu Jimin yang sedari tadi menangkap raut sedih di wajah istrinya itu.
Jimin berdiri disamping Rose yang sudah lama sekali memandangi langit malam . Rose pun membuka suara saat dia sadar Jimin tengah memperhatikan nya
" Rasanya sangat menyakitkan, 22 tahun yang lalu ibuku meninggal saat melahirkanku. 5 tahun lalu ayahku menikah lagi dan kasih sayangnya untukku sudah hilang . kekasih yang telah bersamaku selama 2 tahun menghianatiku dengan saudara tiriku sendiri lalu kakek orang yang paling menyayangiku sudah meninggalkan ku untuk selamanya . dan hari ini, ayahku mengambil perusahaan peninggalan kakek dan memberikan jabatan tinggi untuk saudara tiriku, sedangkan aku di kucilkan bahkan untuk protes pun aku tidak di dengar ." ucap Rose dengan tangis nya yang tak bisa tertahan lagi . Rose bercerita dengan terus meneteskan airmata.
Jimin tidak tega melihat seorang wanita menangis seperti itu. apalagi itu adalah Rose.
Jimin merangkul Rose dan membawanya kedalam pelukan nya. Rose tak bisa menolak, karna memang itu yang dia butuhkan saat ini. sebuah sandaran untuk menenangkan dirinyaJimin menepuk nepuk pelan pundak Rose untuk menenangkan nya . hatinya ikut sakit ketika mendengar semua cerita Rose tadi
Jimin menyadari sesuatu saat ini, Dia sadar kalau saat ini dia sudah menyayangi Rose. tapi untuk dikatakan Cinta? mungkin belum ke tahap itu.
tapi jimin tidak mau berharap tinggi atas apa yang dia rasakan karna dia tau, Rose masih mencintai mantan kekasihnya itu. harapan nya sangat tipisJimin inin menghiur Rose saat ini, dia pun memiliki ide untuk mengajak Rose ke sebuah festival yang ada di taman kota saat ini
Jimin menarik tangan Rose dan membawanya pergi.
setelah sampai..
" untuk apa kau membawaku kesini?" tanya Rose" kau begitu menyedikan, dan aku rasa ini tempat yang bagus untuk mengghiburmu. kau suka bermain kan?" tanya Jimin
Rose mengembangkan senyumnya, Dia memandangi taman permainan itu sejenak.
" Ayo turun " ajak Jimin
" Jangan lepaskan tanganku jika kamu tidak ingin hilang " sambung nya" Emangnya aku anak kecil?" ucap Rose protes
" yasudah kalau tidak mau " ucap Jimin lalu berjalan mendahului Rose
Rose melihat sekitar,memang banyak sekali orang disini. lalu dia pun mengejar Jimin yang sudah semakin jauh darinya
" Baiklah, karna banyak orang disini, dan aku sedikit khawatir, maka aku akan menggenggam tanganmu " ucap Rose mengacungkan tangan nya yang sudah menggenggam tangan JiminJimin melihat ada atraksi badut di sebelah sana, dia pun berpikir mungkin itu bisa sedikit menghibur Rose.
dia pun membawa nya untuk menonton atraksi badut tersebutawalnya Rose biasa saja saat melihatnya, tapi semakin lama menonton nya, dia tak bisa menahan lagi tawanya.
Jimin ikut tertawa saat melihat Rose tertawa, akhirnya dia berhasil menghibur Rose.Badut tersebut lalu menunjukkan sebuah topi kosong pada penonton, begitu dia menutup topi tersebut tiba2 dalam topi itu mengeluarkan setangkai bunga mawar merah.
Badut tersebut berjalan ke arah Rose, dia memberikan bunga tersebut dan berkata
" Untuk penonton yang paling cantik malam ini "semua penonton disana pun bertepuk tangan dengan meriah.
kemudian, Jimin membawa Rose ke area permainan menembak disana.
" Ayo main ini " ajak Jimin
" Aku tidak bisa menembak " ucap Rose yang memang tidak pernh memegang pistol sama sekali meskipun itu mainan
Jimin tersenyum " Aku akan mengajarimu "
Jimin memang dari kecil sudah dilatih keras oleh kakek Jungso untuk seni bela diri dan juga senjata. agar dia bisa melindungi diri nya sendiri karna dia adalah pewaris satu2nya keluarga Park.
Seorang pangeran yang harus menyembunyikan identitas nya di depan istrinya . sebenarnya Jimin ingin mengungkap siapa dirinya tapi setelah melihat keluarga Rose dia ingin melakukan sesuatu terlebih dahulu . saat ini, dia hanya ingin menikmati kebersamaan bersama wanita yang mulai dia sayangi.
karna di masa depan, belum tentu dia bisa terus bersama dengan Rose saat dia mengakui siapa dirinya.Walaupun Jimin ingin terus bersama dengan Rose. tapi Rose bisa saja membenci dirinya karna merasa telah di bohongi.
Jimin berdiri di belakang Rose untuk mengajari bagaimana caranya menembakkan pistol itu ke arah gabus yang berisikan banyak nomor hadiah disana
Rose nampak gugup seketika. bukan karna dirinya akan menembak, tapi karna dia merasakan tubuh jimin yang menempel di belakang nya, dan merasakan nafas Jimin yang berhembus ditelinga nya. jantungnya pun berdebar hebat saat ini.
Jimin memegang tangan Rose yang memegang pistol mainan itu
" tarik pelatuknya , Rose " perintah JiminRose menarik nafas dalam, kemudia dia menarik pelatuk pistol yang ada ditangan nya itu dan
doorrrr......peluru mainan pun menembus sebuah nomor yang ada di gabus itu.
Rose senang sekali, dia tidak menyangka pelurunya tepat mengenai angka 1 dan dia mendapat hadiah utama yaitu sebuah boneka beruang besar berwarna pink.Tepat pukul 10 malam, Jimin mengajak Rose pulang
" Bagaimana, kau sudah merasa lebih baik?" tanya Jimiin" mmm...terimakasih" ucap Rose tulus
getaran kedua kalinya di hati Rose saat memandang wajah Jimin yang sedang tersenyumSetelah sampai dirumah, Jimin membantu Rose membawa boneka besar milik nya itu sampai ke kamr
" mau disimpan dimana boneka nya Rose? " tanya Jimin
" Disana, diranjangku" jawab Rose menunjuk ke arah tempat tidur nya
Jimin meletakkan boneka itu di tempat tidur Rose. lalu dia pun tersenyum sinis setelah nya
" Aku iri dengan boneka itu " ucap JiminRose mengerutkan alis nya, dia tak faham dengan maksud Jimin
" Apa yang membuat mu iri? apa kau ingin jadi boneka?" tanyanya sambil tertawaJimin merebahkan tubuhnya di atas sofa terlebih dahulu
" Ya, aku iri lah, boneka itu bisa tidur disampingmu, aku saja suamimu tidak pernah " ucap Jimin yang lalu membalikan badan membelakanggi RoseWajah Rose merona mendengar ucapan jimin barusan, dia pun tersenyum memandangi punggung Jimin.
Rose tidak tau kenapa, tapi dia merasa sangat bahagia sekali malam ini bersama Jimin, rose memegang tangan nya yang tadi di pegang oleh Jimin saat mengajarinya menembak. dia memgang dada nya yang terus berdetak lebih cepat saat ini
" ada apa ini? apa aku mulai jatuuh cinta padanya?" ucap Rosse dalam hatinya sambil terus menatap ke arah Jimin yang sudah meninggalkan nya ke alam mimpi..
.
.
.
Next??......
KAMU SEDANG MEMBACA
L I E || Jirose
RomanceCerita tentang Jimin dan Rose yg di jodohkan oleh Kakek mereka masing2... .. Kalo penasaran langsung baca aja ya readers...