The Game Begins (Part 1)

6 1 0
                                    

Digital survivor, sebuah creepy pasta yang dikenal sebagai ‘permainan pembawa maut’ dikalangan orang – orang kota. Hanya dalam dua minggu permainan tersebut menjadi pembicaraan diseluruh kota. Itu adalah permainan yang menurut creepy pasta tersebut siapapun yang bisa bertahan sampai akhir dalam permainan akan memenangkan sebuah hadiah yang tak dapat disebutkan.

Namun pada akhirnya, tak ada satupun dari mereka yang berhasil memenangkan game tersebut. Beberapa streamer sudah mencoba untuk memainkannya, namun siaran mereka tiba – tiba saja terputus disaat mereka baru saja memulai menekan tombol start pada game tersebut dan dikabarkan menghilang satu hari kemudian.

Lalu dalam dua hari, seluruh info tentang mereka seperti media sosial serta akun mengenai mereka menghilang dan tak dapat dilacak seakan mereka telah terhapus dari dunia.

Demi mengatasi hal – hal tersebut pemerintah sudah melakukan pemblokiran terhadap situs website tersebut untuk mengurangi menghilangnya orang – orang dari kota. Meskipun begitu, masih menjadi sebuah misteri kemana perginya orang – orang yang menghilang tersebut meski telah banyak orang yang mencarinya.

***

Disebuah kantin SMA Hokuto, semua murid sedang asyik menikmati makan siang mereka, tak terkecuali Namikaze Raito. Seorang murid SMA yang sedang asyik memakan mie soba sembari memeriksa beberapa web internet.

“Yo Raito!”

Raito tiba – tiba saja ditepuk dari belakang oleh seorang pemuda berambut coklat, dia adalah Daniel Rush. Teman sekelas Raito yang sudah akrab dengannya sedari sekolah dasar. Dia membawa dua buah minuman di tangannya, satu minuman coklat sedangkan yang satu berwarna hijau dengan cairan coklat.

“Daniel, ada apa?”

“Nih, kubeliin jus alpukat untukmu. Jadi soal permintaanku semalam bagaimana?”

“Kau benar – benar ingin mencoba untuk memainkannya meski kau tahu itu akan membuatmu menghilang dari Dunia?”

“Oh ayolah Raito, kupikir itu hanya permainan kecil. Mungkin satu sampai dua minggu nanti mereka akan membuka akun lagi!”

“Kau yakin?”

“Ya, aku yakin!”

“Hah... baiklah – baiklah, akan kucari nanti sepulang sekolah. Kau tahu kan aku masih ada ekstra.”

“Oke, kuserahkan padamu kawan!”

Daniel pun tersenyum senang dan menepuk pundak Raito beberapa kali, melihat tingkah temannya itu Raito hanya bisa menarik nafas kecil dan kembali sibuk dengan ponselnya.

Dia memiliki sebuah ekstrakurikuler yang harus ia lakukan sebelum bisa pulang sekolah.

Tanpa terasa siang pun berubah menjadi sore, sembari membereskan lokernya setelah selesai menjalankan ekskul Raito mencari website mengenai permainan ‘Digital Survivor’.

“Hm... website-nya benar – benar terblokir huh? Hm... kalau begitu lebih baik aku melakukan sesuatu...”  gumam Raito yang mulai tersenyum sinis.

Dia segera mengeluarkan laptopnya dari dalam tas dan mulai menyambungkannya kepada ponselnya. Bersamaan dengan dia yang mengetikkan berbagai kombinasi kata perintah dan data yang perlahan mulai melakukan pencarian tentang situs website dari ‘Digital Survivor’ dengan sangat cepat.

“Apa yang kau lakukan?”

Sebuah suara mengejutkan Raito, dia melihat ke belakang saat ada seorang gadis berambut putih kebiruan berjalan menghampirinya dengan membawa tas selempang di tangannya. Rambutnya yang diikat ponytail bergoyang seiring dia berjalan menghampiri Raito.

Digital SurvivorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang