"Selamat untuk semuanya!"
Ketika Raito berhasil mengalahkan badak bercula lima yang sebelumnya menyerangnya dan Sasha. Seketika saja dari jam tangan Raito dan Sasha seketika mengeluarkan bayangan dari Navi yang menyoraki keduanya, bersamaan dengan itu terlihat sebuah hologram di langit yang bertuliskan "Congratulations on 1st Challenge!"
"1st Challenge!?"
"Jadi masih lanjut?"
Raito dan Sasha menanggapi tulisan tersebut lalu kembali memeriksa jam tangan mereka, tampak sebuah papan hologram yang menunjukkan diri mereka serta semua orang yang mengikuti permainan tersebut. Beberapa dari papan nama mereka berubah menjadi abu - abu gelap sebelum akhirnya menghilang menandakan bahwa mereka adalah pemain yang gagal dalam '1st Challenge' tersebut.
Ditengah kebingungan mereka semua, layar seketika menampakkan Navi dalam ukuran besar yang kemudian mulai berbicara.
"Baiklah semuanya... sebelumnya aku ingin mengucapkan selamat pada kalian yang telah berhasil melewati '1st Challenge' dan selamat datang bagi kalian... 'Digital Survivor' Hanya satu hal yang ingin kuingatkan pada kalian, tidak ada jalan keluar bagi kalian semua, tapi ada satu jalan keluar... untukmu."
"Satu jalan?" tanya Sasha.
"Ya, kalau kau tidak bisa maka kau akan kalah. Tujuan kalian simpel, dalam waktu dua puluh lima hari kalian harus mencapai Ex-Tower jika kalian ingin memenangkannya. Kalau tidak... kalian mungkin akan terjebak dalam permainan ini."
Navi tersenyum kepada para pemain yang seketika menciptakan kegaduhan diantara mereka beberapa diantara pemain menjadi panik namun beberapa diantara mereka juga ada yang tetap tenang dan justru merasa tertantang atas permainan tersebut.
Ditempat Raito, dirinya hanya bisa melihat ke arah Navi dan terdiam sedangkan Sasha yang disampingnya langsung mengepalkan tangannya dan kemudian berjalan pergi meninggalkan Raito meski terpincang - pincang.
"Hei Sasha, kau mau kemana?"
"Pergi ke Ex-Tower, hanya itu satu - satunya jalan keluar kita."
"Tunggu, jangan tinggalkan aku!"
***
"Fiuh! Segarnya..." ucap Raito yang meminum air dari sungai yang berhasil dia temukan tidak jauh diluar hutan.
Disampingnya, Sasha hanya bisa terus memperhatikannya sembari memijat kakinya."Kau tidak minum Sasha?"
"Aku tidak haus."
"Benarkah? Hm... aku penasaran apa ada tempat untuk kita beristirahat disekitar sini."
Raito membuka fitur peta dan memperbesar petanya, terlihat banyak tanda yang ditempatkan disekitarnya, meski kebanyakan dari mereka adalah pertanda dari makhluk hidup yang ada disana, namun ada satu buah tanda yang menarik perhatian baginya. Itu adalah tanda berbentuk rumah bertuliskan 'Rest House'.
"Rest House? Bagus! Hei Sasha, bagaimana jika kita beristirahat dulu di Rest House? Dengan begitu kita bisa beristirahat lebih santai!"
"Tidak, kurasa lebih baik kita melanjutkan perjalanan," ucap Sasha sembari meneruskan berjalannya meninggalkan Raito yang kebingungan.
"Huh? Kenapa kau sangat terburu - buru? Bukannya kakimu masih sakit?!"
"Aku baik - baik saja... dan kau sendiri? Bukankah kau sangat panik sebelumnya?"
"Itu..."
Raito termenung dan mengambil Calibur Armament dari dalam sakunya, memang benar sebelumnya dia merasa sangat panik saat sampai di permainan ini. Tapi kepanikan itu menghilang ketika dia menemukan Calibur Armament itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Digital Survivor
FantasyBagaimana jika keisenganmu membuat hidupmu terancam? Yap, itulah yg dialami Namikaze Raito (yang merah), seorang pemuda SMA yang selalu melakukan keisengan dengan menjelajahi website - website terlarang. Disuatu hari, dia sengaja mencari sebuah webs...