The First Encounter

0 0 0
                                    


Di Chapter sebelumnya, ketika Raito dkk melanjutkan perjalanan mereka. Sebuah kabut tebal mengepul dan menghalangi mereka. Namun anehnya, Raito sama sekali tidak bisa melihat kabut tersebut dan mencoba untuk membuktikan pada Sasha dan Henry yang mengaku melihat kabut tebal itu.

Sayangnya hal itu hanya membuat dirinya seketika terjebak di dalam kabut dan membuatnya terpisah dari keduanya dan terbangun ditepian sungai dimana dirinya ditemukan oleh paman dan bibi yang merawatnya sampai sekarang.

Sementara itu, Sasha dan Henry akhirnya justru bertemu sepasang saudara kembar Rinn dan Lynn yang sedang dikejar oleh seekor monster dimana mereka akhirnya membantu keduanya.

Dan akhirnya mereka berempat berkumpul dan mendiskusikan apa yang seharusnya mereka lakukan, apakah mereka akan tetap melanjutkan bersama. Atau tetap disana untuk menunggu Raito.

***

“Urgh... apa yang terjadi?”

Ketika terbangun, Raito mendapati dirinya berada ditepian sungai yang berada tidak jauh dari sebuah hutan bambu. Untuk sesaat dirinya kebingungan dengan semua itu, namun tiba – tiba saja dia menyadari sesuatu setelah melihat sebuah pohon yang memiliki bekas pahatan berbentuk emoji tersenyum di batangnya.

“Emoji tersenyum... sungai dan hutan bambu. Tunggu dulu, inikan... tempatku ditemukan oleh paman dan bibi?”

“Selamat datang di dunia tiruanku, Pemain 14.”

“Huh?”

Raito segera membalikkan badannya dan melihat sang pria yang tersenyum sembari berjalan kepadanya. Wajahnya tidak terlihat dikarenakan tertutupi oleh gelapnya hutan bambu. Disampingnya, terlihat mr. Hellbound yang berjalan dengan air liur yang menetes dari mulutnya.

“Siapa?” tanya Raito.

“Ehehe... kau boleh memanggilku sebagai ‘First Boss of the Forest Area’ atau lebih baik, Firea” ucapnya sembari tersenyum.

“First Boss? Itu berarti kalau aku mengalahkanmu maka...”

“Kau bisa keluar dari Forest Area, dan pergi ke 2nd Round. Tapi, apa kau yakin bisa melakukan itu?”

“Apa?”

Mendengar ucapan dari pria itu membuat Raito terdiam, dirinya merasa khawatir apakah dia bisa melakukannya mengingat Navi telah memperingatkannya kalau banyak pemain yang telah gagal hanya karena untuk mengalahkannya.
Karena itu dirinya perlahan mengambil Calibur Armament dari dalam sakunya dan memasangkannya pada jam tangannya.

“Calibur Armament huh? Hehe, sudah lama aku tidak melihat seseorang yang menggunakan Armament itu.”

“Ka-kalau begitu... bagaimana aku bisa berada disini!?”

“Maksudmu hutan ini? Hehe, ini tercipta dari ingatanmu. Kemampuan dari mr.Helhound bisa menciptakan sebuah tempat dari ingatan terpenting sang korban untuk membunuhnya baik fisik maupun mental.”

“Ingatan terpenting?”

(Ingatan terpentingku? Memang benar... hanya itu yang kuingat setelah terbangun dan ditemukan oleh paman dan bibi. Tapi kan...)

Raito semakin kebingungan dengan ekspresi dari pria tersebut, kalau semisal sosok yang disebut mr.Helhound bisa menciptakan sebuah tempat berdasarkan ingatan darinya. Raito berpikir kalau tempat yang akan diciptakan olehnya akan membantunya mengingat apa yang sebenarnya terjadi sebelum Raito kehilangan ingatannya.

“Tidak, yang terpenting sekarang aku harus fokus untuk menghadapinya dan kembali ketempat yang lain...” gumam Raito.

“Jangan berpikir kalau kau bisa pergi dari sini, semua orang melakukan hal yang sama tapi tak ada satupun dari mereka yang berhasil selamat kau tahu?”

Digital SurvivorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang