2nd Day

0 0 0
                                    

Matahari yang bersinar menyinari wajah Raito dari jendela perlahan membangunkan dirinya. Dirinya merasa sedikit aneh setelah melihat dirinya di cermin dengan tubuh yang kembali nge-glitch di hadapan cermin. Namun dirinya tidak ingin memikirkannya dan memeriksa jam tangan.

Tulisan ‘Day 1’ kini telah berubah dengan  menunjukkan ‘Day 2’ yang menandai bahwa hari baru telah dimulai dalam permainan tersebut. Raito segera mempersiapkan diri untuk melanjutkan perjalanan menuju Ex-Tower.

Dirinya kini menemui Henry dan Sasha yang sudah bersiap di meja makan untuk mengisi perut sebelum melanjutkan perjalanan. Penampilan keduanya kini sudah berganti dengan pakaian yang keduanya ambil dari Safe House sama seperti Raito.

Sasha mengenakan kaus berwarna hitam yang ditutupi dengan kaus tank top berwarna biru gelap dan sebuah celana panjang ketat berwarna hitam serta sepatu kets berwarna putih. Sementara Henry menggunakan sebuah kaus hitam serta sebuah jaket rider berwarna orange.

Rambutnya yang berwarna coklat gelap sebahu disampirkan olehnya serta celana panjang berwarna krem dan sepatu boots.

“Bagaimana tidurmu?” tanya Henry.

“Kau tidur sangat pulas ya?” ujar Sasha.

“Uh... begitulah, aku masih berusaha untuk mencari beberapa informasi tapi tidak menemukan apa – apa.”

“Informasi ya...  kita memang membutuhkannya jika kita ingin keluar dari sini.”

“Kau benar, kalau begitu...”

Ketiga Armament yang telah mereka kumpulkan kini diletakkan berdampingan di hadapan ketiganya yang duduk mengelilingi meja. Dengan santai Henry meminum secangkir kopi yang ada didekat sana sebelum akhirnya memulai pembicaraan serius itu.

“Jadi... menurut Navi, Armament kita adalah sesuatu yang memiliki potensi untuk evolusi?”

“Ya, jika kita bisa membuka potensi yang lebih besar dari Armament kita, aku yakin kita akan semakin kuat dan kita akan semakin dekat dengan jala keluar dari semua ini,” ucap Raito.

Mendengar ucapan itu membuat Sasha mengangkat tangannya, dia menanyakan perihal mengenai tentang cara mengevolusikan Armament yang Raito singgung dengan ‘mengembangkannya’.

“Hm... aku sendiri kurang yakin dengan hasil perkiraanku. Aku pikir maksud dari ucapan Navi adalah tentang menggunakannya semakin sering. Kau pasti mengerti maksudku bukan?”

“Ya, maksudmu jika Gunner milikku sering kugunakan, maka Gunner akan berkembang, seperti itu kan?”

“Mungkin, aku tidak terlalu yakin untuk itu. Tapi selain itu kita bisa mencari Special Armament disekitar area kita... sayangnya peta hanya menunjukkan apa yang ada disekitar kita dalam radius seratus meter. Jadi aku tidak tahu apa – apa lagi mengenainya.”

“Hm... ini semakin rumit, sebaiknya kita segera mengakhiri permaianan ini.” ucap Sasha.

“Ya, tunggu dulu, Ini sedikit menggangguku.”

“Ada apa Henry?” tanya Raito.

“Apa orang tua kalian tidak khawatir? Maksudku... kalian masih SMA bukan?”

“Ya... jujur saja aku khawatir dengan Paman dan bibiku,” sahut Raito.

“Oh,kau tinggal bersama paman dan bibimu huh, apa Ayah Ibumu pergi bekerja?”

“Uh... sejujurnya aku sendiri tidak tahu siapa orang tuaku.”

“Apa?”

“Uh... aku kehilangan ingatan saat aku ditemukan oleh paman dan bibi. Dan nama Namikaze Raito sendiri mereka berikan padaku karena menemukan sebuah kertasyang memberikan informasi mengenai diriku.”

Digital SurvivorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang