hari yang melelahkan

67 1 0
                                    

Sekitar jam 4:30 arya sudah bangun melaksanakan kewajibannya menjadi seorang muslim,setelah sholat arya segera turun ke bawah untuk mengambil air minum saat di tangga terakhir arya melihat sosok putih yang menuju ke arahnya arya yang melihat itu membungkuk

"mbak kunti maaf aku cuman mau minum"ucap arya ketakutan

Sosok putih itu berjalan menuju arya sosok putih itu pun membungkuk mensejajarkan tingginya dengan arya sosok putih itu ketawa

"aden ini bibi hhh penakut banget sih jadi cowok hhh"ucap bibi tertawa

"astagfirullah bibi!! Arya kira itu hantu"

Bibi masih tertawa sambil memegangi perut nya,arya menatap bibi dengan malas

"aden mau ap? "tanya bibi merendahkan tawanya

"ini bi arya mau ambil air minum"jawab arya

"ohh"bibi cuman ber oh ria, sementara arya hanya melanjutkan langkahnya menuju dapur

Setelah mengambil air arya kembali ke kamarnya dan mulai menjalani hari nya

                                 ᥫ᭡

Di meja makan keluarga dirgantara terdengar suara canda tawa, dan mereka semua menoleh saat mendengar suara langkah kaki yang berasal dari tangga yaps ia adalah arya, arya yang melihat semuanya diam pun hanya tersenyum kecut arya melanjutkan langkahnya dengan perasaan yang campur aduk marah, kecewa dan putus asa

" cih"decih gio dan menatap sinis sang adik bungsu

"Emm leon udah selesai, leon berangkat dulu assalamu'alaikum"leon langsung menengahi untuk melerai kecanggungan

"Walaikumsalam, hati hati sayang"jawab melinda yang semula menatap arya kini menatap leon yang mulai menghilang dari pintu

" lu tuh ya perusak suasana tau gak, dasar pembawa sial"sarkas gio yang membuat hati kecil arya bagai di iris silet yang sangat tajam

"Maaf"ucap lirih arya sambil menundukkan kepalanya menatap lantai keramik yang bersih berkilau

" muak gw denger kata maaf lu"jawab gio yang kembali menusuk hati sang empu

"Gio sayang udah sini berangkat sama ayah yah? " ucap melinda menengahi

"Oky nda" raut yang menunjukkan kebencian perlahan menghilang

Gio dan dirga pun kini sudah menghilang dari pintu rumah yang sangat besar itu bak sebuah kastil

Melinda menatap arya dengan nyalang Dan membawa langkahnya ke hadapan arya yang masih menunduk Dengan hitungan detik tangan melinda mendarat di pipi mulus sang anak

"Kamu emang anak sialan yah, sekali saja jangan ganggu keluarga saya bisa gak sih mati aja kamu gak ada gunanya tau gak! " ucap melinda tampa menghiraukan hati sang anak bungsu

'Aku juga anak bunda' lirih arya dalam hati, hati anak mana yang tidak sakit mendengar sang bunda yang sangat ia sayangi menginginkan sang buah hati mati

"PERGI KAMU ENEG SAYA LIHAT MUKA SIALAN KAMU" setelah mengatakan itu melinda pun pergi ke kamar nya

Arya yang masih bungkam pun hanya menatap melinda dengan pandangan sendunya

                                  ᥫ᭡

Di dalam kamar melinda merenungi kata katanya yang menginginkan arya mati di dalam hati nya yang paling dalam melinda juga menyayangi arya tetapi ego mengalahkan itu semua, setetes air mata jatuh di pipi melinda apa kah dia salah memperlakukan arya selayak nya hewan pikiran itu terus menerus menghantui pikiran melinda setetes air mata jatuh ke pelupuk nya

"Maaf kan bunda arya" ucap melinda lirih

"Bunda belum bisa menerimanya"

......................

Di tempat yang lain arya terus menerus berlari di trotoar ia sedang mengejar waktu yang sudah sangat mepet sesampainya di depan gerbang yg menjulang tinggi ia pun langsung membungkuk karna nafas nya yang memburu ketika mendongak ke gerbang SMA ANAK BANGSA ternyata gerbang nya sudah tertutup

"Hos pak hos biarin aku masuk hos" ucap arya yang masih ngosngosan melihat arya di depan gerbang ia pun mendatangi nya

"Maaf yah kamu sudah terlambat 5 menit" ia adalah pak yanto satpam sekolah SMA itu sesudah mengatakan itu ia pun berbalik badan tetapi seorang guru wanita yang sudah berumur pun datang

"Pak buka gerbang nya biarin dia masuk" ucap Ibu guru itu memerintah sang satpam sesudah membuka gerbang arya pun berterima kasih terhadap satpam dan guru tersebut ia pun mulai beranjak tetapi ada sebuah tangan yang memegang tas nya saat berbalik badan ternyata guru itu guru itu adalah guru Evi seorang guru bk

"Eitss mau kemana kamu arya?, kamu harus saya hukum karena terlambat 5 menit saya hukum kamu berdiri di tengah lapangan sambil hormat menghadap bendera sampai jam istirahat pertama" sesudah mengatakan itu guru jum pun pergi, arya mengerucut di buatnya

"Jahat banget deh gurunya" ucap arya menggurutu tidak jelas, 30 menit berakhir kepala arya sangat sakit dan pusing wajahnya pun sudah pucat

"Huh kepala aku sakit banget kayak mau pecah deh" beberapa menit pun berakhir pening di kepala arya tambah menjadi jadi tubuh nya pun sudah oleng, arya sudah tak tahan dengan bobot tubuh nya ia pun luruh di atas lapangan yang panas orang orang yang melihat nya pun histeris darah sudah mengalir dari hidung kecil arya

                                  ᥫ᭡

Arya pun digotong dengan tanduh oleh anggota PMR menuju uks

"Eughh"leguhan kecil keluar dri mulut arya perlahan mata yang penuh luka itu pun terbuka menatap kanan kiri dengan lirikan matanya 'sepi' itulah kesan pertama ruangan itu

Arya pun mulai beranjak dari ruangan tersebut sekolah mulai sepi berapa lama ia pingsan?, langkah nya menuju ruang kelas nya dan mengambil tas ransel yang sudah sedikit lusuh itu ia berjalan pulang dengan langkah yg sedikit gontai karena ia masih lemas sesudah pingsan

                         ................

Di depan gerbang mansion dirgantara ia melihat banyak mobil mobil mewah yang berjejer rapi di parkiran
'Pasti keluarga pada ngumpul huhhh, kuatkan mental mu Arya..' lirih arya dalam hati menguatkan dirinya sendiri arya pun beranjak menuju pintu utama mansion mewah itu

Citttt

Suara ketawa yang tadi menggema ketika mereka melihat siapa yang membuka pintu arya menunduk takut banyak pasang mata yang melihat nya ad tatapan benci dan tatapan tak suka tetapi.. Ia tak tahu sepasang mata yang berwarna hitam pekat yang menatapnya dengan sendu ia adalah leon putra sulung Dirga

" cih anak sialan datang"kata itu terlontar dari mulut sepupu arya, mendengar itu leon langsung menatap sang sepupu dengan tajam tapi ia tak bisa berbuat apa apa ia hanya bisa diam di tempat nya dan menyaksikan adik kecil nya yang di caci oleh keluarganya

Di lain sisi Dirga berjalan mendekati arya dengan rahang yg mengeras dan tatapan tajam arya yang mendengar suara langkah menuju pada nya pun mendongak ia melihat sang ayah yang emosi apa salah dirinya? Itu lah batin arya

PLAKK

Suara tamparan menggema di ruang keluarga, kepala arya tertoleh ke kiri akibat tamparan keras yang di beri nya oleh Dirga

"ANAK SIALAN KAU MENGACAUKAN ACARA KELUARGA KAMI,PERGI KAMU DARI HADAPAN KELUARGA SAYA JIJIK MELIHAT MUKA ORANG YANG SUDAH MEMBUNUH MERTUA SAYA"
ucap Dirga dengan suara lantang nya menggema ke isi ruangan

Tambah kgk jelas nyet😭
Gpp lh maklum yh nyet, enw klo ad typo inpo

⚠⚠ banyak typo bertebaran!!

SELAMAT TIDUR ARYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang