Di pagi hari seorang remaja meringkuk di bawah selimut tebal nya tetapi itu tak mengurangi rasa dingin lelaki itu, remaja itu ia lah Arya. Sesudah Gio memukulnya habis habisan tadi malam tubuh nya serasa remuk dan kepalanya seperti di timpa ton
Byurr
Mata yang tadi nya tertutup karena kesakitan pun terbuka merasa tubuhnya di guyur dengan air dingin nya pun kiri bertambah 2×lipat
Mata indah itu perlahan lahan terbuka menampilkan sosok perempuan dengan bersedekap dada menatap nya dengan nyalang. Ia Melinda sosok yang seperti malaikat (menurut Arya) yang melahirkan nya ke dunia
"Enak banget kamu yahh bukannya sekolah malah enak enakan tidur" ucap nya dengan Mata yang menajam mengarah ke Arya yang masih baring dengan lemas
"Bangun kamu!, mas Dirga sudah membayar uang sekolah kamu malah tidak tau Terima kasih.cepat atau tidak jatah makan kamu selama seminggu tidak ada" lanjut nya dengan mengancam
"Ar-Arya sakit bu-bunda" jawab Arya dengan lirih. Dengan susah payah ia duduk sekali kali ia hampir baring lagi
"Saya gak Terima alasan mau kamu sakit kek, mati kek saya gak peduli" Sakit rasanya mendengar sang Ibunda yang menginginkan nya mati
'Bunda.. Bisa kah kau menarik kata kata itu tadi?. Hati ini tak sekuat kau bayang kan kau membentakku saja hati ku seperti di timpa ton'lirih nya dalam hati, mengapa Melisa jahat sekali dengan si bungsu? Seharusnya bungsulah yang mendapatkan kasih sayang lebih besar terhadap orang tuanya mengapa Arya berbeda?!!
"I-iya bunda, ma-maafkan Aku" Melisa tak menjawab ucapan Arya ia hanya melirik nya dan pergi dari kamar yang tidak seluas kamarnya
Sesudah itu Arya pun beranjak dari tempat tidur nya dan berjalan ke kamar mandi
Setelah mandi Arya masih merasa lemas
Tap
Tap
Tap
Arya turun menggunakan tangga dengan seragam putih abu abunya yang sudah lusuh itu
Tawa canda yang tadinya menggelegar di meja makan sontak hening ketika Arya berjalan mendekati mereka
Arya yang melihat itu pun merasa sedih tetapi senyum nya kembali ketika melihat Leon yang menatapnya dengan sendu dan senyum manis nya
"Adek, adek gak sarapan?" Tanya Leon lembut terhadap Arya yang masih berdiri di tangga terakhir
"Kenapa kamu ajak dia Leon?, bikin kekacauan saja" ucap Gio dengan mata sinis ke Arya
"Ehh gapapa bang aku sarapannya di kantin sekolah aja kok" ucap Arya dengan senyum manis yang merekah dengan hati yang sakit karena ucapan Gio tadi Arya membawa langkah nya menuju sekolah ia berhenti di halte buat menunggu bis
❀•°•═════ஓ๑♡๑ஓ═════•°•❀
Arya pun sudah sampai ke tujuannya ya itu sekolah di mana ia di situ menuntut ilmu dan mendapatkan perlakuan buruk dari temannya (bully)
Sesampainya di kelas banyak murid menatap nya dengan jijik dan sinis. Arya berjalan perlahan menuju bangkunya dengan menundukkan kepalanya takut
"Si caper ama inti KAIZON dah datang" mendengar ucapan salah satu siswa di situpun Arya tambah menundukkan kepalanya
Tak lama murid itu berucap inti KAIZON sudah datang dengan tangan yang berada di kantung celananya
"Ar lu udah sarapan" Arya yang mendengar Tian berucap pun segera menaikkan kepalanya kembali dan mengangguk menjawab pertanyaan dari Tian
KAMU SEDANG MEMBACA
SELAMAT TIDUR ARYA
Teen FictionARYA PUTRA DIRGANTARA seorang remaja yg haus akan kasih sayang terhadap keluarga nya ia di benci karna keluarganya yang tak mengharapkan keberadaan nya "Kapan arya bahagia y allah" Gak tau nulis deskripsi jdi singkat ae yg penting paham otak ikan yo...