9. Permintaan Mahkluk Tua

68 15 12
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Huft......."
Lelah sekali mata SangMi ketika hari-harinya hanya terus mengulang Mimpi buruk yang sama

Mimpi yang selalu datang Jika tak segera Ia selesaikan

Tapi bagaimana caranya?

Darimana Dia tau cara menyusun Mimpi ambigu itu?

Tak menjelaskan apapun,
Tak meninggalkan pesan apapun,
Bahkan tak mengatakan apapun sebagai petunjuk

"Mahkluk menyebalkan, Dikira Aku kekasihnya yang harus menebak isi hatinya hanya dengan Kisah tragisnya? Haaah..... Setidaknya katakan kemauannya, Awalnya sangat menakutkan dan menyedihkan, Lama-lama Aku jadi kesal"
Bergumam kesal sembari memukul pelan tangan dan lehernya yang pegal akibat Mimpi buruk dengan Energi buruk itu

SungKyung yang melihatnya pun hanya bisa menatap terdiam.

Beberapa Minggu tinggal bersama,

SungKyung sudah cukup merasa mengerti keanehan yang selalu SangMi ciptakan dalam diam

Tak apa,
Dia pikir, Mungkin itu yang harus di tanggung SangMi sebagai Manusia dengan kemampuan lebih.



***



Tersenyum menyapa Emery yang sekarang jauh lebih pagi darinya

Mereka kembali berjalan bersama seperti sepasang anak TK yang saling menunggu menuju Sekolah bersama

Melihat wajah yang tak setenang biasanya,
Emery bertanya dengan Isyarat tangan kanan menunjuk SangMi, lalu mengepal, dan menunjukkan dua jari, jari telunjuk dan tengah yang artinya

"Kau tak apa?"

"Hah.... Aku kesal, Mimpi itu datang lagi"
Sahut Gadis pintar yang sudah mulai memahami bahasa Isyarat singkat Emery

Emery membuka telapak tangan dari bibir menuju kedepan yang berarti

"Cerita saja"

"Cerita padamu? Begitu?"
Tanya SangMi mencoba mengerti bahasa yang sudah beberapa kali Ia pelajari

Emery mengangguk


"Nanti Ku ceritakan saat Di kelas"
Kembali mengangguk, Keduanya melanjutkan berjalan menuju kelas

"Kalian sedang berselisih?"
Dan Kembali mendapat sapaan dari penjaga sekolah

"Astaga Bapak lagi"
SangMi yang masih terlihat kusut mulai menampakan wajah marah

"Kau ini, Di sapa orang tua, Jawabnya tak sopan sekali, kalau sedang tak akur tak usah ke sekolah, Membuat Suasana buruk saja"

Keduanya mengerutkan dahi bersamaan karna tak mengerti maksud penjaga

"Kalian tak tau Mitos itu?"

"Mitos apa?"

"Mitos di sekolah, kata orang dulu, Jika murid pertama yang masuk ke gerbang sekolah hatinya sedang tak baik, nanti seharian, Aura sekolah ikut memburuk"

Dan keduanya mendelik merasa konyol dengan penyampaian aneh itu

Menggandeng Emery,
"Kami baik-baik saja sebelum Bapak menyapa dan merusak suasana, Kami ke kelas dulu"
Pamit SangMi menyeret lelaki yang hanya menurut saja



"Baik apanya, Mata si wanita tak berhenti menatap lantai dua dengan kesal, Yang lelaki juga hanya menunduk seperti fokus mendengar sesuatu, dasar pasangan horor yang aneh"
Gumam Penjaga seperti tau tentang Mereka, kembali berjalan menuju tempat jaga nya setelah berkeliling lingkungan sekolah.













YOU COMPLETE ME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang