Bab 2

11 10 2
                                    

"Jadi kamu anak bernama Fano?"tanya seorang wanita tua sambil memastikan data yang di berikan Fano sesuai dengan data yang semestinya.

"Ya, bu,"jawab Fano.

"Baiklah, kamu sudah bisa mulai bersekolah hari ini, kelas mu ada di lantai dua, saat kamu kelantai dua, kamu akan bertemu dengan guru bernama Ruth, wali kelas mu,"kata wanita tua itu tanpa memandang ke arah Fano.

"Mm, baiklah, bu,"Fano mengiyakan wanita tua tersebut dan bergegas pergi ke kelasnya.

"Oh iya Fano, satu hal lagi, panggil saya Madam Giselle."

***

Fano duduk termelongo di dalam kelas. Dia tidak tahu harus melakukan apa di tengah kebosanannya. Sebelum ia memasuki kelas, dia sempat bertemu dengan wali kelasnya, Bu Ruth. Sayangnya Bu Ruth mendapat panggilan mendadak oleh Madam Giselle sehingga harus meninggalkan Fano di dalam kelas sendirian.

"Aaa, lama sekali, rasanya mau pulang,"keluh Fano sudah tidak tahan sendirian.

"Aku juga,"balas seseorang yang tiba-tiba saja sudah berdiri di belakang bangku Fano.

"Hoesh!!! Siapa kamu?!"seru Fano kaget melihat sosok perempuan yang berada di belakangnya.

"Harusnya aku yang tanya kamu itu siapa?!! Seenaknya duduk di bangku orang!! Sopan kah begitu??"perempuan itu malah mengamuk dan meninggikan nada suaranya.

"Lah, ini bangku mu?? Enak aja, sekolah di sini aja nggak kamu!!"balas Fano ke perempuan itu.

"Ha??? Kamu itu buta apa gimana?? Gak liet ada logo sekolah ini di seragam ku???"

"Gak liet dan gak peduli!! Lagian aku udah nyaman duduk di sini!! Ini bangku ku!!"

"Ohhhh, jadi misalnya aku mendadak ada di rumah mu, terus udah telanjur nyaman sama rumah mu, jadi rumah mu itu jadi punya ku???"

"Ya nggak lah!!"

"Nah, berarti bangkunya juga nggak kek gitu!! Awas kao!!!"seru perempuan tersebut mencoba mendorong Fano dari bangkunya.

Fano bukannya mengalah, dia malah mencoba membalas perempuan tersebut. Kelas Fano yang awalnya sepi sekarang menjadi sangat berisik. Saking berisiknya suara dari Fano dan perempuan tersebut terdengar sampai ruangan Madam Giselle.

"Ruth, apa yang terjadi pada kelas mu?"tanya Madam Giselle.

"Maaf Madam, saya tidak tahu, saya dari tadi kan di sini, Madam,"jawab Bu Ruth.

Madam Giselle diam sejenak lalu berangkat dari kursi kantornya,"Ayo Ruth, kita ke kelas mu."

Semakin dekat Madam Giselle ke kelas tersebut, semakin besar suara perkelahian tersebut. Saat membuka kelas tersebut, alangkah kagetnya Madam Giselle melihat Fano dan perempuan tersebut. Penampilan mereka sangat kacau karena saling dorong-mendorong.

"Siapa yang memulai ini?"tanya Madam Giselle.

Mereka dengan serempak menunjuk satu sama lain.

"Loh? Kok aku?? Kamu yang duluan mulai!!"perempuan itu kesal saat melihat Fano menunjuk dirinya.

"Ha?? Aku gak bakal mulai kalau kamu dorong aku!!"Fano ikut-ikutan kesal.

"Cukup!!"tegur Madam Giselle membuat keduanya diam.

"Tiga Belas, ada apa dengan mu? Dia murid baru di sini, seharusnya kamu memperlakukan dia dengan baik, bukan berkelahi dengannya!! Dasar aib!!!"Madam Giselle memarahi perempuan tersebut.

Fano yang mendengar Madam Giselle membela Fano menoleh ke arah perempuan tersebut lalu mengejeknya.

"Karena tingkah mu yang kurang dewasa itu, Madam akan memberi hukuman kepada mu."

NafasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang