Di malam hari, saat Minji baru saja berhenti di depan rumahnya setelah ia selesai mengantar Hanni pulang, pandangan Minji tertuju pada seseorang berbadan tinggi yang menggunakan helm sampai menutup seluruh wajahnya sedang berdiri di depan pintu pagar rumahnya.
Dahinya mengernyit curiga, lantas, ia memutuskan untuk menghampiri orang itu kemudian menepuk bahunya, "siapa lo?" tanya Minji dengan nada yang agak meninggi, orang itu berjalan mundur seraya membuka helm-nya.
"Gyuvin?" mendengar Minji yang mulai menyadari siapa dirinya, Gyuvin tersenyum "long time no see, gue kangen sama lo." ucap Gyuvin, Minji terkekeh "lo yang ngejauh dari gue, lo juga yang kangen." balasnya tak habis pikir,
Gyuvin berjalan mendekat kearah Minji hingga mereka berdiri berhadap-hadapan, "gue pengecut, Ji. setelah confess ke lo lewat imess, gue jadi ga berani buat nampakin diri gue di depan lo kayak gini." ujarnya pelan sembari terus memandang Minji,
Minji yang mendengar itu lantas melipat kedua tangannya didepan dada, "sekarang lo berani?" tanya Minji, melihat Gyuvin yang mengangguk yakin membuatnya terkekeh kecil, "gue tau lo mungkin gak suka sama gue, but at least.. terima ini, ya? gue harap lo suka." katanya setelah memberikan paper bag yang sedari tadi ia pegang kepada Minji,
Dengan senang hati Minji menerimanya, "i liked you, Vin." ungkapnya, Gyuvin merasakan detak jantungnya yang perlahan mulai melambat— hendak berhenti sesaat setelah mendengar ungkapan itu, "maaf, gue udah punya orang lain." lanjut Minji, mendengarnya membuat dunia Gyuvin seolah berhenti,
Helaan nafas yang memberat mulai terdengar, Gyuvin tersenyum manis kearahnya, "Ji, makasih karena udah suka sama gue sebelumnya, i knew it's too late. buat siapapun orangnya, gue harap dia bisa ngejaga perasaan lo, Ji. dan ya, gue seneng bisa kenal sama lo." ucap Gyuvin membuat senyum manis gadis didepannya perlahan mulai terukir,
"Makasih, Vin. gue juga seneng bisa kenal sama lo." balasnya, mendengarnya membuat Gyuvin tersenyum semakin lebar, "Ji, abis ini lo gak akan nyuruh gue ngejauh dari lo lagi, kan?" tanya Gyuvin setelahnya,
Minji menggeleng, "gak ada yang ngelarang lo buat deket sama gue, Vin, termasuk gue sendiri. lagipula, gue sama lo udah lama temenan, kan? masa cuma gara gara ini kita bisa jauhan?" balasnya, Gyuvin terkekeh, "bener kata lo, kayaknya gue nya aja deh yang baperan" guraunya membuat Minji tertawa renyah,
Setelahnya, keheningan mulai menyelimuti keduanya. Gyuvin melihat jam tangannya, saat ia menyadari sesuatu "Oh iya, Ji. gue mau langsung cabut, ya? yang lain udah pada nungguin gue." pamitnya kemudian bergerak dengan terburu buru,
Melihat kepergian Gyuvin membuat Minji bernafas dengan lega sebelum gadis itu kembali menaiki vespa-nya yang ia tunda tadi.
Setelah masuk ke halaman rumahnya, ia disambut hangat oleh sang ibu yang berdiri didepan teras, "tadi siapa? pacarmu?" tanya sang ibu saat sang anak sudah berada dihadapannya,
KAMU SEDANG MEMBACA
Risalah Hati; Bbangsaz.
Romance"Percaya deh, karena udah terbiasa, seseorang bisa dateng kapan aja dan mungkin datengnya seseorang itu juga bisa bersamaan dengan rasa cinta. aku gatau itu bener atau engga, tapi aku percaya." written by ©vYujinAhn_