𝐏ᥲ𝐫𝐭 2

10 5 0
                                    

HAPPY READINGG! ꨄꨄ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READINGG! ꨄꨄ

Jadi pemenangnya siapa? Masalalu apa orang baru? ---Esha.

🪐

"Dia apa, Ca?" tanya Joan yang sudah penasaran, tetapi Esha terus melihat ke arah lain yang membuat ketiga temannya menjadi heran.

"Astaga, nggak usah dilihat. Ngapain juga ngelihat cewek dongo itu," kesal Ara sembari menggoyangkan lengan Esha pelan.

"D-dia sama Kak Zea?" tanya Esha, matanya yang berkaca-kaca membuat temannya semua geram dengan sikap Gevan yang biasa saja saat Zea mengganggu nya.

"Udah Eca nggak usah dilihat, nanti kamu makin sakit hati."

"Iya, bener Ca." Ujar Joan dan Bulan secara bersamaan.

"Lo ngapain niru-niru gue?" tanya Bulan sembari melihat Joan sinis.

"Kebalik, lo kali yang niru-niru gue."

"Kalian berdua ini juga kenapa? Ini temennya lagi sedih malah berantem," Ujar Ara yang sudah pusing dengan teman-temannya.

"Aku mau ke kelas aja deh," Esha berjalan pelan ke arah kelasnya, ia ingin istirahat di kelas saja.

"Dia udah punya pengganti, ya?" tanya Esha dengan mata yang berkaca-kaca, gadis itu pergi ke kamar mandi sebentar untuk mencuci muka.

🪐

"Udah ah aku mau temenin Eca aja, kalian berantem aja terus." Ara sempat melihat pacarnya ---Gabriel yang sedang tertawa, gadis itu menatap sinis. Briel yang sedang ditatap langsung menatap balik Ara, lelaki itu langsung gelagapan karena tatapan pacarnya.

Briel langsung berdiri dari tempat duduknya dan langsung berlari ke arah Ara yang sudah pergi dari kantin, untungnya masih sempat terkejar oleh Briel. Ternyata Ara bukan ingin ke kelasnya, namun ke kelas orang lain. Esha memang beda sendiri kelasnya sedangkan Ara, Joan, dan Bulan kelasnya sama.

"Sayang, tunggu dulu." Langka kali Ara langsung berhenti dan menunggu orang yang memanggilnya, gadis itu sudah tau bahwa pacarnya yang memanggilnya.

"Kenapa?"

"Kamu marah? Aku salah apa, sayang?" tanya Briel seraya membalikkan badan pacarnya.

"Nggak, ngapain juga aku marah."

"Tapi kenapa kamu tadi sinis ke aku?" tanya Briel dengan hati-hati.

"Seru ya, canda sama cewek lain Kak?" sindir halus oleh Ara sembari menatap Briel sinis.

"Astaga, mana ada aku canda sama cewek lain sayang."

"Terus?" ujar Ara dengan nada dinginnya.

"Tadi emang ada yang ngejokes jadi aku ketawa, aku beneran nggak canda sama cewek lain sayang."

ALGEVANIO [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang