𝐏α𝐫𝐭 𝟑.

11 4 1
                                    

"Nyatanya seasing apapun kita, di hatiku tetap kamu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nyatanya seasing apapun kita, di hatiku tetap kamu." ---Esha.

🪐

"Kayaknya serius banget, emang kenapa Ra?"

"Kamu jangan sakit hati dulu, ya?" Ujar Ara sembari menyodorkan cemilan coklat untuk temannya.

"Iya-iya lagi pula tadi juga udah sakit hati ngelihat Kak Algev sama Kak Zea, _by the way_ ini coklatnya buat aku?"

"Ini beneran bukan aku yang tau, aku dapet beritanya dari Kak Briel. Iya sok makan aja coklatnya," Ara ingin langsung berbicara tentang yang dibicarakan oleh Briel tapi masih ragu.

"Iya, apa sih? Bikin kepo aja," Desak Esha karena terlalu digantung oleh temannya itu.

"Katanya Kak Briel yang duduk di sebelahnya alias Kak Zea itu suka sama KaK---" belum menyelesaikan bicaranya, ucapan Ara disela oleh Esha terlebih dahulu.

"Kak Algev, kan?" tanya Esha memastikan lagi, ternyata tebakannya tepat sasaran.

"Iya," Ara mengangguk-anggukkan kepalanya sembari mengelus lengan temannya agar tidak menangis lagi.

"Aku nggak kaget lagi kok, Ra. Dari sorot matanya aja udah kelihatan banget," ucap Esha sembari memilin baju seragamnya. Rasanya ia ingin pulang ke rumah saja lalu menangis dan tidur agar terasa lega.

"Udah nggak usah dipikirin yang penting kan Kak Gevan nggak suka balik ke Kak Zea. Kamu nggak usah sedih gitu, masih ada harapan kok!" Ara mencoba menyemangati temannya agar tidak menyerah untuk mendapatkan hati Gevan.

"Tapi agak susah, ya kamu tau kan kalau Kak Algev jarang deket sama cewek."

"Iya sih, tapi kan bisa aja dia nungguin kamu. Kak Gevan masih sayang sama masa lalu nya yaitu kamu, Ca."

Esha hanya menghela nafasnya dengan berat sambil membayangkan jika tiba-tiba saja Gevan ingat dengannya. "Kayaknya udah nggak mungkin deh, Ra."

"Hah? Nggak mungkin apa?"

"Ya nggak mungkin kalau Kak Algev masih sayang sama aku," ujar Esha bersandar ke bahu temannya.

Ara yang peka langsung mengusap pucuk kepala Esha. "Ya kan bisa aja, harus tetep _positif thinking_."

"Makasih ya, udah nyemangatin."

"Iya, ngomong-ngomong gimana sih awal kalian ketemu sampai terpisah kayak gini?"

Flashback On

"Kak Algev tungguin Arles!" teriak anak kecil yang sedang bermain kejar-kejaran.

"Ayo Arles jangan sampai kita ketangkep," jawab anak laki-laki itu sembari menggandeng tangan anak perempuan.

"Tapi Arles capek, sembunyi disini dulu aja."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALGEVANIO [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang