6.back

91 9 1
                                    

Vector berdiri menghadap ke jendela kastilnya, melihat pemandangan yang sudah biasa ia lihat sembari menunggu kedatangan seseorang yang telah ia panggil.

Vector sedikit menoleh kala mendengar suara pintu ruangannya yang terbuka.

" Kau memanggilku? " Tanya seseorang yang baru saja membuka pintu.

" Tentu saja, aku ingin membincangkan sesuatu denganmu " jawab Vector.

Tanpa disuruh lelaki itu, Verant, duduk di kursi yang ada di sana, sembari mengambil buah anggur yang berada di meja tepat di depan nya, " baiklah, apa? "

" Bawa Ashley pergi dari kastil ini " ujarnya.

Verant berhenti mengunyah anggur di mulutnya saat mendengar pertuturan Vector, " kenapa? " Tanyanya, dengan mulut penuh dengan anggur.

" Mereka akan kembali, dan aku harus menghalangi mereka untuk mendapatkan Ashley " jawab Vector.

" Bagaimana jika kau ikut saja bersama kami? " Tanya Verant masih dengan memakan anggur anggur itu.

Vector menatap datar saudara lelakinya yang sedang sibuk memakan anggur, lalu ia mengambil satu buah anggur dengan kekuatan miliknya, dan ia lemparkan satu buah anggur itu dengan kuat ke arah Verant.

Tentu saja lemparan itu tepat sasaran, anggur itu mengenai dahi Verant dengan sangat kuat.

" Akhh! " Ringisnya.

" Kau kejam Vector " sambung Verant setelah ringisannya.

" Tidak usah berlebihan, itu hanya anggur, bukan batu " ujar Vector yqng masih menatap datar Verant.

" Aku tidak akan meninggalkanmu Vector " ujar Verant tiba tiba.

" Kau pikir kau begitu kuat hingga kau bisa melawan ratusan malaikat itu, huh?"

" Kau bisa saja mati di tangan mereka Vector " sambungnya.

" Kita tidak tahu apa yang mereka campurkan pada senjata mereka "

" Dan tidak mungkin, dengan waktu selama ini dengan tujuan yang belum tercapai mereka hanya diam saja dan tidak melakukan sesuatu "

" Mereka pasti merancang sesuatu untuk membunuhmu terlebih dahulu, karna kau lah penghalang tersulit bagi mereka untuk mendapatkan Ashley " jelas Verant panjang lebar.

" Ashley lebih penting Verant! " ujar Vector.

" Ck! Kau ini! " Kesal Verant, karna Vector benar benar buta akan cintanya.

" Kau mencintainya lebih dari dirimu sendiri, kau bodoh! " Sambungnya dengan nada kesal.

" Jika kau mati, maka kau akan melukis sejarah baru, dimana Raja iblis pertama yang mati di masa mudanya, bahkan ia belum mempunyai anak sama sekali, jangankan anak, istri saja ia tidak punya, tapi sudah mati terlebih dahulu, sejarah yang sangat miris itu Vector! "

" Bisakah kau serius saat ini? Mereka sudah hampir dekat! bawa Ashley secepatnya! "

" Ku harap kau mengerti " sambungnya dengan memegang pundak Verant dengan satu tangannya.

" Aku mohon padamu, Verant "

Verant menatap mata Vector dengan serius, " aku harus melakukan apa agar kau mau memenuhi permintaanku? " Tanya Vector pada Verant.

Verant diam, menatap dalam mata Vector, " tetap hidup untukku Vector, hanya itu yang ku mau "

" Baiklah " jawab Vector.

Verant tersenyum pada Vector, " akan ku laksanakan " jawab Verant, lalu pergi dari ruangan itu.

Vector terus menatap kepergian Verant, hingga tubuh lelaki itu hilang dari balik pintu.

" Tapi aku tidak bisa janji untuk tetap hidup "

🕰️

" Kita sudah dekat, ingat rencana awal kita! " Ujar Raja Graziel pada ratusan pasukaannya.

Semua pasukannya mengangguk.

" Bunuh terlebih dahulu Raja iblis itu, lalu dapatkan kembali Ashley! "

🕰️

" Kita harus cepat! " Ujar Verant dengan menarik tangan Ashley menjauh dari kastil.

" Tunggu dulu! Kita ini ingin kemana? Kau akan membawaku kemana huh? " Tanya Ashley.

" Pergi ke tempat yang lebih aman " jawabnya.

" Tunggu, bagaimana dengan ingatanmu Ashley? " Tanya Verant.

" Sedikit demi sedikit aku mulai mengetahui diriku sebenarnya " ujar Ashley.

" Sekarang kau percaya— "

" Bahwa aku adalah Reinkarnasi dari Putri berdarah campuran? Aku sudah mempercayainya " potong Ashley.

" Baiklah, bagus " ujar Verant, lalu melanjutkan langkahnya.

" Kenapa kita harus ke tempat aman? " Tanya Verant.

" Kastil akan di serang " jawab Verant.

Ashley yang mendengar itu sontak berhenti tiba tiba, membuat Verant ikut berhenti melangkah.

" Lalu bagaimana dengan Vector? " Tanya Ashley.

" Vector akan melawan mereka dengan pasukannya " jawabnya.

" Lalu kau meninggalkannya begitu saja? " Tanya Ashley lagi.

" Aku harus mengamankan mu terlebih dahulu, baru aku kembali dan membantunya "

" Aku ikut! " Ujar Ashley.

" Tidak! Kau tidak bisa ikut, mereka akan menangkap mu! "

" Tapi aku harus membantu Vector! "

" Tidak! Kau harus diamankan terlebih dahulu! " Bantah Vector.

" Terserah! Aku tidak akan mendengarkan mu! Aku akan mengikuti kemauanku! "

" Ashley! Jangan keras kepala! " Ujarnya dengan menghela nafas pendek.

" Aku tetap pada keputusanku! " Ujarnya keras kepala, lalu menghentakkan tangannya dari genggaman Verant dan berbalik badan hendak kembali ke kastil.

" Tunggu Ashley— "

" Apa lagi? Kau ingin menghalangiku!? " Potong Ashley.

Ashley menatap sebal Verant, "bersama?" ujar Verant dengan tangan yang ia ulurkan seperti meminta uang, hal itu membuat senyum Ashley mengembang.

Ashley pun menyambut uluran tangan itu, " bersama! "

🕰️

King Of Devil [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang