GGG a.k.a Ganteng Ganteng Gay

7

"Parah si! Kalian hutang penjelasan sama gue ya! Malah enak enakan makan!"
"Yaudah si, tar kita kasih tau. Makan dulu nih. Pasti lo belum makan kan?" Jero dengan wajah masamnya tetap mengambil seporsi ayam goreng untuk dimakan.

"Tumben lu makan dikit bang?" Tanya jero.
"Udah kenyang abis makan Andra" Jawab Marcel sambil tersenyum jahil ke arah Andra.
"Uhuk uhuk...Aer uhuk" Andri langsung tersedak. Jero mengambilkan segelas air putih lalu di berikan ke Andra. Jero menepuk nepuk punggung sahabatnya berharap batuknya segera berhenti.

"Pelan ndra pelann. Ga ada yang mau ngambil makanan lo" Mata Andra sudah berair, hidungnya sangat pedas karena ada nasi yang masuk ke hidung. Melihat batuk Andra yang tak kunjung reda, Marcel pun ikutan panik tapi tidak tau apa yang harus di lakukan.

"G-ga bisa ahh na-pashh" Andra mulai merasakan sesak di dadanya. Entah dapat insting darimana Marcel langsung memberikan napas buatan untuk andra. Jero membulatkan matanya, karena bagi dia Marcel bukan memberi napas buatan —eh awalnya iya si memberi napas buatan—tapi lama lama kok keterusan. Marcel dan Andra malah saling memanggut bibir satu sama lain.

5 menit berlalu akhirnya batuk Andra sekaligus ciuman keduanya berhenti.

"Huh akhirnya"

"Bangsattt!"
"Eh lupa ada elo jer hehe" Marcel nyengir tanpa rasa bersalah.
.
.
.
Setelah kondisi membaik, mereka bertiga duduk melingkar di atas karpet. Jero benar benar menunggu klarifikasi kedua sahabatnya ini. Baru tadi siang dia berfikiran menjadi gay gara gara Andra, ternyata kedua sahabatnya sudah terlebih dulu menjadi gay.

"Jadi? Selain yang lo ceritain tadi apa lagi yang udah gue lewatin?"
"Ekhm y-ya kaya yang lu tau, gue ngaku gay sama Andra biar ga di kejar kejar mereka. Gue emang ciuman sama Andra. Dan gue kebablasan hehe. Punya gue tegang, terus Andra bantuin gue buat ngelemesin. Eh ternyata abis itu malah Andra yang tegang. Yaudah kita lanjut di apartemen"
"Blowjob doang kan?"
"E-engga. Marcel masuk" Rahang jero hampir jatuh.
"Sialan! Pantes lo pincang. Baru tadi pagi gue sange liat badan lo. Eh malah si kampret lebih dulu make badan lo"
"HA? MAKSUD LO?"
"Iya, tadi pagi gue ke kamar lo mau minta masakin. Pas masuk kamar ternyata lo lagi ganti baju. Gue langsung tegang, abisnya body lo ngalahin body cewe"
"Hm setuju gue sama jero. Body lo asoy banget"

Plak plak

Andra memukul kepala jero dan Marcel.

"Enak aja lo berdua sange liat badan gue! Mang bole sesange ituh"
"Alah lo tadi juga keenakan. Ah ahh daddyh HAHAHAHA"
"BANGSAT"
"AKHH AMPUN AMPUN NDRAA" Andra menjambak rambut Marcel dengan brutal. Jero tidak mau ikut ikutan, dia mundur beberapa meter dari keributan.

"Btw rasanya gimana bang?" Ucapan jerp berhasil mengambil atensi dua orang yang sedang ribut itu.
"RASA APA HAH?" Teriak Andra.
"Rasa badan lo lah ndra. Kepo gue"
"Beuhh enak banget asli. Dia jago bj ternyata jer. Nipplenya lucu tau coklat coklat pink. Terus anu nya lebih kecil dari punya gue hahaha"
"Lo mau gue jambak lagi!" Ancam Andra, wajahnya bersemu merah mendengar ucapan Marcel.

Jero mendekati Andra lalu gelendotan seperti anak lutung. G canda.

"Ndraaaa mau jugaaaa ya ya yaaaaa"
"Apasih. Enak aja lo pada mau pake badan gue buat muasin hormon kalian. Emang gue lonte apa!"
"Plis lah ndraaaaa bang marcel aja udah dapett. Gue kan mau join. Gue mau jadi gay tapi buat lo doang kok" Bujuk jero dengan puppy eye nya. Dan itu berhasil sedikit meluluhkan hati Andra. Dia paling tidak bisa menolak keinginan jero soalnya.
"Oke! Tapi harus ada kesepakatan yang kita buat ya. Enak aja mau gratisan make gue"
"Heum oke boleh" Ucap jero dan Marcel bebarengan.
.
.
.

Isi kesepakatan JJM
1. Hubungan mereka friend with benefits
2. Jero dan Marcel harus menuruti kemauan Andra
3. Andra sebagai pihak bawah jero dan Marcel pihak atas
4. Mereka tidak boleh having seks dengan orang lain selama kontrak berlangsung
5. Jika ada yang melanggar maka status fwb akan di cabut
6. Jatah masing masing satu minggu dua kali, kecuali dalam keadaan darurat

"Nah! Jadi kesepakatannya kaya gini. Kalo ada yang ngelanggar harus siap nerima konsekuensinya. Dan disini kita gada status pacaran, cuma fwb an aja!"

"Kalo misal ada yang bawa perasaan gimana?" Ketiganya terdiam.

"Pikirin nanti aja—" Ketiganya lalu mengangguk setuju.

"Gue dapet jatah kapan ndra?"

Plak

"Kapan kapan aja, gue cape cok"

Poor jero🤏
.
.
.
Selepas perjanjian fwb yang dibuat— perilaku andra, jero, dan marcel tidak ada perubahan yang berarti. Tidak ada skinship yang berlebihan juga. Ketiganya disibukkan urusan masing masing.

Seperti biasa, jero dan andra sedang makan di kantin bersama temen temannya yang lain serta beberapa fans jero maupun andra. Meski berita andra seorang gay sudah tersebar, namun masih ada saja fans yang mengikuti kemanapun andra berada.

Tak lama kemudian marcel datang dengan wajah lesunya. Matanya sayu, bajunya lecek dan acak acakan. Namun tetap saja dia terlihat tampan.

"Na, susu" Andra dan teman temannya mematung seketika.
"Na mau susuuu, yang coklat itu" Rengek marcel karena tidak ada yang menanggapi.

"Udah gila ni anak" Batin Andra, dan lagi.... Marcel memanggilnya Na. Memang sejak saat itu marcel menanggil Andra dengan sebutan nana, katanya lucu cocok untuk Andra.

"Kalian kenapa si? Gue minta tolong pesenin susu coklat ke Andra! Kalian kenapa natap gue kaya gitu! Gue ga semesum itu ya!"

"OOOHHHHH" mereka beroh ria bersama sama.

"Ahahahahaha gue nglag anjir" Ucap salah seorang fans.
"Iya gue kira ka marcel minta susu nenen ke Andra" Sahut yang lain.
"Lagian ayang Andra mana punya susu"
"Cowo ganteng kaya Andra mah dadanya rata, bidang, abs nya aja ngebentuk banget pasti—"

"Kata siapa, orang enak kok" Sahut marcel agak keras sehingga di dengar oleh orang orang di meja tersebut.

Mereka semua kembali mematung mendengar ucapan marcel.

"Huh? Kenapa? Kok diem lagi? Gue salah ngomong lagi?"

Plakkk

'Marcel tolol'

Sekarang mah mau bodoamat mau ada yang baca apa engga yang penting isi otakku tercurahkan 😂
Tapi makasih banget buat yang udah baca dan udah vote
Sayang kalian banget❤