11

371 37 14
                                    

Setelah kejadian threesome beberapa waktu yang lalu, tidak ada hal yang berubah dari ketiganya. Mereka hanya menjalani kesibukan masing masing dan malah jarang bertemu.

Andra sendiri merasakan adanya jarak diantara mereka. Oleh karena itu weekend ini dia berinisiatif memasak untuk makan bersama dengan kedua sahabatnya.
Seafood, beberapa jenis masakan sayur, dan susu hangat menjadi pilihan menu hari ini.

"Nahhh selesai, waktunya bangunin mereka... Dudududu" Ucapnya sendiri sambil bersenandung.
.
.
.
Tok tok tok
"Jer, jero"

Tidak ada jawaban, namun ada suara spiker di dalam sana.

Tok tok
"Jer, jero bangun sar—"

"Ahhh andraa ahhh"
Seketika andra membisu. Dia tidak salah dengar kan? Jero baru saja mendesahkan namanya. Andra menggeleng pelan lalu beranjak ke kamar marcel.

"Bang marcel"

Ceklek

Pintunya ternyata tidak di kunci, Andra pun memutuskan untuk langsung masuk. Matanya terbelalak saat melihat marcel sedang memejamkan mata menahan kenikmatan akibat tangannya sendiri.

"Ahh kangen lubang Andra ahh"

"ASW LU BERDUA JADIIN GUE BACOL YA NJING" teriakan andra yang menggelegar membuat marcel sekaligus jero terkejut.

"L-loh ndra sejak kapan?"

"Sejak kapan sejak kapan! Gue cape cape masak malah lu berdua lagi colay"

"Hehe maklum na, namanya juga cowok" Ujar jero yang baru saja memasuki kamar marcel.

"Bener bener ya! Lu berdua sama sama sialan kata gua mah! Masa colay mah colay aja, segala pake bayangin gue"

"Jujur gue kangen ngewe sama lu ndra. Gua pusing banget sama urusan kampus sampe ga pernah kepikiran gituan. Mumpung libur jadi gue c*li aja, mau minta ke lu juga ga enak. Pasti lu juga capek. Yee sorry yee malah jadiin lu bahan fantasi gue"

"Heem gue juga sama kaya bang marcel. Sejak saat itu gue beneran ga doyan cewe lagi. Gue kepikiran lu terus. Tapi gue sadar diri, kesibukan lu ga ngotak. Pasti lu capek. Gue juga minta maaf"

"Udah udah gausah dibahas lagi. Ayo makan, gue udah masakin kalian. Udah lama ga makan bareng"

"LU MASAK? Wahhh udah lama ga makan masakan andra" Tanpa basa basi , setelah membetulkan celananya marcel langsung lari ke meja makan, lalu di susul jero. Melihat hal itu, andra pun menggelengkan kepalanya.
...
"Cepetan andraaaaa! Cepet cepet cepet" Ucap jero sambil bertingkah seperti anak kecil.
"Ck sabar elah. Sini piringnya gue ambilin" Andra mengambilkan nasi lauk dan sayur untuk jero dan marcel. Marcel tersenyum simpul menatap Andra.

"Dih ngapain lu senyum senyum gitu si bang? Serem ih" Ucap andra
"Gapapa, kangen aja"
"Kangen gue apa lubang gue?" Tanya Andra tak Terima.
"Bukannn, kangen masakan lu, kangen bareng bareng gini, kangen dilayanin kaya gini juga. Lu kaya istri yang lagi ngelayanin dua suami" Balas marcel
"Mmmmm bwenerr" Sahut jero
"Telen dulu ntar keselek"
"Uhuk uhukk air uhuk" Belum semenit andra berbicara jero sudah tersedak
"Hm hm belum juga selesai mingkem gue" Ucap Andra sambil memberikan minum ke jero.
"Jorok anjirrr" Ucap marcel tak Terima karena ada nasi jero yang menyembur ke mukanya.
"Sorry bang hehe".

Akhirnya mereka bertiga melanjutkan acara sarapan dengan tenang.

Setelah sarapan, marcel mencuci piring kotor bekas makan tadi. Sedangkan jero sedang membereskan rumah. Andra? Jero dan marcel menyuruhnya istirahat.

" Huhhh capekk " Jero dan marcel rebahan di lanti setelah menyelesaikan pekerjaan rumah.

"Udah selesai?" Tanya Andra yang baru saja selesai mandi.
"Udah"
"Mmmmm itu—"
"Apa ndra?"
"Pengen ke festival kuliner tapi ga ada temen" Ucapnya lirih.
"Yaudah ntar abang temenin"
"Tar gue juga ikut deh"
"Yesss" Melihat Andra yang berlari sambil melompat kegirangan, baik marcel maupun jero tak kuasa menahan senyuman.

"Lucu" Ucap mereka bersamaan
"Ha apa bang?"
"Andra lucu. Iyakan?"
"Iya bang, kenapa baru sadar ya."
"Kayanya gue beneran mau ngegay aja deh sama Andra"
"Gue juga iya kalo gini mah bang. Naksir ini guamah"
"Goblok yaudah saingan"
"Yaudah ayo deal" Ucap mereka berdua sambil menatap pintu kamar Andra yang tertutup rapat.
. . .

Sore haripun tiba. Andra jero dan marcel sedang dalam perjalanan menuju festival kuliner. Sesampainya disana, dapat dilihat dengan jelas binar mata Andra melihat berbagai macam makanan disana.

"Wahhh banyak makanan"
"Namanya juga festival kuliner ya pasti banyak makanan lah! Kalo festival kucing ya pasti banyak kuc—AKHH" Jero memekik saat Andra mencubit putingnya.
"Brisik banget si jero. Bang marcel ayo! Tinggalin jero aja" Ucapnya kepada marcel.
"1-0" Marcel memberikan kode ke jero dengan jari.
"Wah gabisa di biarin nih" Monolog jero.

Andra berlari lari kecil melihat lihat berbagai makanan manis di depannya. Mata penuh binar itu menghipnotis dua dominan yang sedari tadi mengikutinya.
"Kalo mau ambil aja, tar gue bayar" Ucap jero
"Serius? Tumben amat lu"
"Yaudah gajadi"
"Etdah bercanda jero gamtenk! Bang beli kromboloni 3, arum manis bentuk kelinci bunting 1, es krim rumput 2, emm terus ini, ini, itu, terus itu apa ya? Yaudah itu 2,terus ini, ini, ini..... "
"Buset bangkrut gue" Bisik jero lirih
"Wkwkwk kenapa? Mau patungan?" Ledek marcel
"Dih harga diri bro. Segitu doang sanggup gue"
"Oh sanggup. ANDRA KATA JERO BELI SEPUASNYA YANG LU MAU"
"OKE SIAP ABANG"
"Setan lu bang" Dengus jero.
.
.
.
"Hallo kak jero" Sapa seorang gadis cantik.
"Ya? Lo kenal gue?"
"Emm aku maba yang kakak pandu kemarin itu loh" Ucapnya malu malu.
"Oh cewe baru jer?" Tanya andra
"E-eh bukan bukan" Entah mengapa jero panik
"Kak jero, boleh ga aku jadi pacar kakak. Kata orang kak jero ga bakal nolak kalo di ajak pacaran kan? Aku kan cantik masa ka jero ga mau. Kemarin aja kak jero perhatian loh sama aku" Ucap gadis itu dengan percaya diri
"Haha udah jer pacarin aja" Ucap Marcel sambil merangkul pinggang andra, berniat membuat jero panas.
"Anjing, gue aja lupa nama lo. Dan asal lo tau ya, gue udah ga kaya dulu. Gue udah insap"
"Tapi aku cantik loh, aku beda dari cewe cewe lain. Aku kan tomboy juga, ga menye menye"
"Dih pikmi anjir" Ucap andra
"Eh ini kak andra ya? Kak andra ko bilang aku gitu si? Kak andra pasti cemburu kan? Atau kak andra takut kalah saing sama kak jero? Kalo ka jero ga mau, aku mau ko sama ka andra"
"Anjir merinding kaya ada yang ngomong bang" Balas andra
"Haha, dah jer lu urus deh. Gue mau pulang sama andra. Kita mau —" Ucap marcel sambil memberikan gestur seks.
"Sialan lo bang. Tungguin gue bentar—dan lo anak kecil. Gue bilangin ya, gue punya kriteria. Ga semua orang bisa jadi pacar gue. Mau lo cantik, lo kaya, lo sempurna. Tapi guenya ga suka juga percuma. Ga perduli fisik, ga perduli gender kalo gue suka ya suka. Jadi lu harus pinter pinter deh saring informasi. Dan satu lagi, kurang kurangin pd lo. Geli gue dengernya. Dah ya gue mau pulang bye" Kemudian jero berlari menyusul andra dan marcel. Sedangkan gadis tadi menghentak hentakkan kakinya kesal karena di tolak jero.

.
.
.
.
Tbc

CEK OMBAKKKKK
Wetpet gue lumutan, udah setaun ga up wkwk😭
Masih ada yang baca ga si😭
Ni author sibuk di kampus sampe lupa masih gantungin cerita jir sowwyy

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GGG a.k.a Ganteng Ganteng GayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang