AUTHOR POV
Haikal udah ada di depan minimarket yang dia maksud.
Duduk santai, mukanya masih babak belur.
Nggak beli apapun di minimarketnya karna emang lagi nggak ada duit.
Sebenernya dia cuma perlu tempat duduk untuk ngobrol sama Zayn makanya dia kesini.Tempat nyaman tanpa uang parkir, selain itu disini juga bekas tempat nongkrongnya jaman sekolah dulu. Saking seringnya kesini, dia sampai udah kenal sama kasir minimarketnya yang nggak pernah ganti itu.
'Tep.' Satu botol kopi dingin udah ada di meja di depan Haikal.
Haikal yang lagi ngelamun jadi lumayan kaget tuh, mana aroma parfum yang dipakai si pemberi kopi dingin ini lumayan familiar.
Persis parfum yang selalu konsisten dipakai sama Jeno sampai Haikal jadi lumayan hafal.Haikal langsung noleh dan ternyata bukan Jeno, tapi itu Maha.
Haikal menghela nafas lega, nggak tau kenapa dia lagi nggak pengen aja ketemu Jeno disaat dia udah mau ninggalin adek temen baiknya itu. Seperti ada perasaan nggak enak hati tapi susah juga dia jelasinnya ke Jeno.
Soalnya Haikal masih inget kalau dulu dia pernah di wanti-wanti sama Jeno kaya' gini ;
-Kalau sekali lo masuk ke hati Joanna, lo harus sama Joanna selamanya, awas aja lo sakitin apalagi lo tinggalin, gue yang bakal cari lo, nggak bakal bisa lo sembunyi dari gue. Soalnya gue tau Joanna tuh nggak mudah membuka hatinya untuk orang lain. Kasian ntar dia move on nya lama. Dan lagi pula dia kenal elo juga karna gue. Berasa ngenalin ke orang yang salah aja ntar gue jadinya.-
Kurang lebih seperti itu petuah Jeno waktu awal-awal Haikal dan Joanna jadian.
Ya sebenernya bukan karna Haikal takut Jeno sih..
Duel satu lawan satu juga kapan aja Haikal pasti sanggup, cuma kan sama temen baik tuh nggak enak hati aja rasanya."Anjing ngagetin. Sana lah pergi, pura-pura nggak usah liat gue aja kan bisa sebenernya." Omel Haikal ke rival balapannya itu yang entah ngapain ada disana.
"Ngapain lo bengong? Minum tuh. Gue beli satu gratis satu, kan daripada gue buang." Ujar Maha, nunjuk kopi dinginnya pakai dagu.
Haikal langsung buka kopi dinginnya tanpa bilang makasih.
"Kok lo bisa jadian sama sodaranya Joanna sih?" Dan malah pertanyaan ini yang keluar dari mulut Haikal.
"Gue lagi butuh informasi makanya gue pacarin dia."
"Emang anjing satu ini sekali bangsat ya tetep bangsat."
"Tapi berakhir dengan gue sayang beneran sama dia."
Haikal dan Maha menghela nafas barengan, seolah mencintai wanita dari keluarga Da Silva cukup berat bagi mereka berdua.
"Gimana perasaan lo setelah sama Julia? Berat?" Tanya Haikal.
"Lo gimana sama Joanna? Berat?" Maha malah nanya balik.
Situasi macam apa ini? Dua rival yang sekarang malah terkesan saling curhat.
"Gue mau pergi dari Joanna."
"Gue juga mau pergi dari Julia, tapi ini keputusan berdua, bukan dari sisi gue aja."
"Kenapa lo pergi dari dia? Padahal lo keliatan nggak ada masalah sama keluarga Julia. Lo kan punya duit, lo bukan gembel kaya' gue."
Maha bingung jelasinnya mulai darimana, dan nggak tau kenapa Maha malah pengen ngasih tau ini ke Haikal. Padahal mereka temenan juga kaga'.
Dia buka dompetnya dan ngambil sesuatu disana.
Iya, kartu tanda pengenal yang langsung dia tunjuk ke bagian nama lengkapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT [ HAECHAN x RYUJIN ]
Fanfiction[COMPLETED] "Yang perfect kamu aja Jo, bukan kisah cinta kita." --Haikal. . . . Main Cast : Itzy Ryujin as Joanna NCT Dream Haechan as Haikal Other cast temuin di cerita ya. . . Ini masih bagian dari 'The Da Silva Series' , cerita lainnya bisa dilia...