PERFECT [ HAECHAN x RYUJIN ]

10. Pengganti

AUTHOR POV

Hari-hari berlalu dan Haikal masih mengulur waktu sampai kurang lebih dua tahun lamanya.

Waktu yang cukup lama untuk mengulur waktu dalam hal seperti ini.
Dan bisa sampai malem nih kalau diceritain secara detail gimana effort Haikal selama ini.

Beberapa kali orang suruhan Papanya Joanna kasih pelajaran ke Haikal tapi Haikal masih lebih rela mengulur waktunya agar bisa tetap bersama Joanna ketimbang melindungi dirinya sendiri.

Babak belur pun Haikal nggak peduli, yang penting masih bisa sama Joanna.

Seperti hari ini contohnya.

Haikal lagi sama Mark di depan minimarket langganan mereka.
Ngerokok sambil ngobrol ngalor-ngidul nggak pernah jelas obrolan dua orang pengangguran ini.

Eh salah, Mark baru aja dapet info kalau dia diterima kerja di kantor Papanya Joanna.

"Dimana lo bakalan kerja?" Tanya Haikal.

"Jawab dulu kenapa muka lo babak belur gitu?" Tanya Mark curiga.

Biasanya Haikal selalu mengatakan pada orang suruhan Papanya Joanna untuk tidak membuat luka di daerah yang terlihat seperti wajah. Tapi kali ini orang-orang suruhan itu pun sepertinya mulai muak. Karna Haikal yang padahal pernah sampai patah tulang di tangannya itu nyata ya masih belum kapok juga.
Selama ini Haikal merasa kalau dia masih bisa alasan ke Joanna, cuma patah tulang mah dia bakalan bilang kalau dia cuma abis jatuh dari motor aja.
Tapi sekarang Haikal mulai bingung. Dia udah berusaha keras membodohi orang-orang itu, tapi pada akhirnya dia berada di ujung jurang juga.

Menyerah atau jatuh?

"Abis berantem." Jawab Haikal singkat lalu mengakhiri aktifitas merokoknya dengan hisapan terakhir.

"Ke rumah sakit dong lo Kal. Ayo gue anter sekarang. Itu parah banget muka lo, elah. Lo berantem apa digebukin sih? Giselle tau nggak?"

Haikal menggeleng.

"Joanna?"

Haikal menggeleng lagi.

"Lo kenapa? Ada apa sih? Cerita dong. Gue merasa nggak berguna jadi temen lo Kal."

"Gue nggak akan cerita sama siapapun. Mau lo paksa kaya' apa juga gue nggak bakalan cerita. Gue juga punya rahasia yang nggak akan gue bagi ke orang lain Mark. Bahkan ke Joanna sekalipun." Jawab Haikal.

"Tapi K--"

"Kalau mau bantu gue, tolong lo fokus ke Giselle. Jagain dia selagi gue nggak mampu."

"Maksud lo? Kenapa feeling gue jadi buruk ya. Jangan aneh-aneh lo Kal?"

"Nggak ada yang aneh. Udah nggak usah mikirin gue. Geli gue bangsat."

"Lo lagi dililit utang? Biar gue bantu Kal. Gue kan baru dapet kerjaan nih. Ntar gajian pertama, lo boleh deh ambil uang gue dulu. Gaji gue banyak."