Telihat Halen sedang berada di sebuah toilet sekolah, Halen membasuh muka dan tangannya. Lalu ia menatap dirinya di cermin toilet didepan nya itu.
Halen menata kembali rambutnya yang berantakan dan basah itu. Ia tata agar menutupi jidat paripurna miliknya.
Setelah selesai, Halen melangkah pergi namun ia tak sengaja menabrak seseorang, ia terlalu fokus merapihkan seragam nya yang berantakan. DanDUGGG
Halen dan pemuda itu terjatuh bersama, gumpalan daging mereka yang mencium lantai toilet dengan keras, membuat mereka meringis.
"Aduhh sshhh aww, kalau mau jalan. mata nya di pake dong. Jan kaki nya doang lah, aww shh. " Omel pemuda itu pada Halen yang masih meringis sakit.
"Shhh sorry Gw ga liat. Eh lah kacamata gw. "ujar Halen saat ia sadar bahwa kacamata nya terjatuh. Halen pun akan mengambil kacamata nya.
Namun, bukan nya menyentuh kacamata miliknya. Ia malah dibuat kaget saat tangan pemuda itu dan Halen tak sengaja bersentuhan.
Membuat kedua nya reflek saling menoleh.Degg... Deg..
Tiba tiba, jantung pemuda di depan nya berdetak lebih cepat, mata pemuda itu manatap manik hazel milik Halen begitu lekat.
Halen yang melihat pupil pemuda di depan nya membesar, segera mengambil kacamata nya lalu memasang nya kembali.
Halen langsung pergi meninggalkan pemuda itu termenung di toilet.
Saat pemuda itu sadar, pemuda itu menatap pintu dimana Halen meninggalkan nya.Dari bilik tengah toilet, terdapat seseorang yang sedari tadi melihat interaksi mereka, ia pun keluar dari bilik toilet tersebut.
"Wah wah, siapa sangka kita ketemu di sini, haii babu guru. " remeh orang itu sembari menyeringai.
Pemuda tadi menoleh, raut wajah nya menjadi datar menatap seseorang didepan nya.
"Jaga ucapan Lu ya, Nat. "geram pemuda itu. Ternyata seseorang itu adalah Natalen. Natalen yang mendengar hanya menatap nya remeh.
"Markel Markel, bukan nya itu kenyataan yah?? "Markel kembali naik pitam mendengar remehan Natalen. Ia menatap Natalen dengan tajam.
Yang di tatap hanya biasa saja.
"Kenapa mau gelud?? Hayok dah. "tantang Natalen. Ia menyeringai menatap Markel.
" Oke fine, gw tunggu Lu jam 8 nanti di jalan Reflos. "Markel pun menerima tantangan Natalen setelah nya ia pergi dari toilet.
Disisi lain.
Halen baru saja sampai di kelas nya. Saat ia masuk kelas nya, suasana nya begitu berisik membuat Halen merolling mata nya malas.
Ia pergi menuju bangku nya, Toro yang melihat Halen kembali pun bertanya . Lexsan dan Yudha pun ikut bergabung untuk bertanya.
"Gimana lancar?? " Tanya Lexsan, halen pun memberikan jempol nya pada Lexsan.
"Hangga lagi di bawa ke rumah sakit."ujar tiba tiba Halen, membuat ketiga orang itu kaget.
"Hah?! Kok bisa anjing?!! " Ngegas Yudha.
"Owasyu, jan ngegas lah cok."omel Halen dengan mata melotot nya. Yang di plototi hanya mampu cengengesan.
"Jadi tuh orang belum keluar dari sini tadi masih ngumpet, giliran gw ama Hangga pisah. gara gara gw mau ke toilet. tiba tiba tuh tua bangka nyerang Hangga dadakan. Terus kan Hangga teriak, Gw yang denger langsung lari ke Hangga, pas Gw liat dada Hangga di injek ama tuh tua bangke anjing. " Jelas Halen dengan emosi.
KAMU SEDANG MEMBACA
sweet leader || haechan x 00L ||
Fanfictionbelum bisa buat deskripsi jadi silahkan coba baca dulu~~~