Apa yang harus kau lakukan ketika bertemu dengan orang yang kau pernah memiliki hutang padanya dengan jumlah yang besar?
Tentu saja harus membayarnya, jawab Sakura di dalam hati. Sebenarnya dengan penuh rasa malu.
Ia dan Uchiha Sasuke, nama salah satu teman prianya di masa kuliah dulu, pernah menjadi sangat akrab hingga orang-orang mengira kalau mereka akhirnya akan berkencan.
Sakura tak memikirkannya sampai ke arah sana. Ah tidak, koreksinya di dalam hati. Ia pernah memikirkannya sampai ke arah sana sebenarnya. Ia hanya tak mau mengakuinya bahkan kepada dirinya sendiri kalau ia pernah memikirkan hubungan yang lebih dari sekadar teman dengan Sasuke. Itu karena harga dirinya yang terus saja memaksanya untuk tak melakukan sesuatu yang mayoritas orang-orang lakukan di dalam hidup.
Salah satunya adalah dengan jatuh cinta pada Uchiha Sasuke.
Uchiha Sasuke seperti nama sakral di angkatan mereka, juga di angkatan atas dan bawah mereka di kampus dulu. Nama keluarga Uchiha sendiri sudah terkenal seantero kampus seperti sebuah nama kerajaan dengan semua kekayaan dan prestige. Belum lagi dengan penampilan yang seolah-olah hanya bisa ditemukan dari penjelmaan imajinasi novel genre romantis.
Tapi Uchiha itu nyata, begitupula dengan Uchiha satu ini, Uchiha Sasuke.
Sakura ingat sekali kapan dimulainya ketika ia akhirnya bisa berteman dengan Uchiha Sasuke yang terkenal. Waktu itu ia masih mahasiswa baru dengan latar belakang keluarga yang tak bisa disebut biasa-biasa saja. Tentu saja dalam artian yang kebalikkannya dengan Uchiha Sasuke. Jika Sasuke adalah pangeran tampan dengan semua istana dan mobil mewah, Sakura adalah mahasiswi miskin dengan beasiswa penuh yang ia dapatkan dengan berdarah-darah.
Sebenarnya tak sampai seperti itu juga sih, pikirnya masam. Tapi mahasiswi miskin dan beasiswa penuh itu memang benar adanya.
Kedua orangtuanya hanyalah pemilik kedai bongkar pasang yang penghasilannya tak bisa ditebak. Ayahnya berasal dari kampung yang jauh, memiliki latar belakang keluarga yang sama miskinnya. Sementara ibunya adalah anak kota juga dengan ekonomi seadanya. Tak ada rahasia kelahiran. Tak ada harta warisan di kampung yang melimpah. Aset pribadi yang mereka miliki hanyalah rumah kecil di pinggiran kota dan mobil tua yang nyaris tak berbentuk lagi.
Butuh kerja keras dan waktu yang lama bagi Sakura untuk mengubah sedikit kualitas hidupnya. Namun karena ia tak memiliki koneksi apapun yang bisa membantunya untuk mendapat uang banyak dengan lebih cepat, ia harus bekerja dari bawah, semengesankan apapun nilai di ijazahnya.
Ia berteman dengan Sasuke secara alami ketika berada di kelompok yang sama dalam membuat tugas mock up di jurusannya. Ada enam orang di tiap kelompok, dan hanya ia yang akhirnya bisa berteman sedikit lebih dekat dengan Uchiha Sasuke yang selalu terlihat tak terjangkau.
Sampai sekarang pun Sakura tak tahu alasannya, kenapa Uchiha Sasuke yang selalu terlihat seperti tak membutuhkan orang lain mengajaknya untuk berbicara, menanyakan apa yang akan ia lakukan setelah kerja kelompok, dan buku seperti apa yang ia baca sehingga bisa menjadi begitu cerdas.
Secara sederhananya Sakura menyimpulkan itu mungkin karena kinerjanya dalam kelompok dan beasiswa penuh yang ia dapat. Ia menolak untuk memikirkannya secara romantis karena ia juga tahu diri. Lagipula Uchiha Sasuke tak pernah mengatakan sesuatu yang mengarah pada hal-hal yang romantis.
Hutang itu dimulai ketika ia kehilangan gaji dari pekerjaan paruh waktunya. Beasiswa memang membuatnya tak perlu membayar biaya kuliah dan semuanya. Tapi selain biaya kuliah, tugas-tugasnya pun membutuhkan tak sedikit uang yang dapat ditanggung oleh pihak kampus.
Karena tak bisa mengandalkan keuangan orangtunya, jadi Sakura mulai mencari pekerjaan paruh waktu untuk menutupi biaya tugas dan sedikit modal pergaulan sosialnya. Sepenting itulah gaji yang ia dapatkan per bulannya. Kehilangan gaji itu sama saja dengan kehilangan pondasi hidup perkuliahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Debt Trap (END)
FanfictionApa yang harus kau lakukan ketika bertemu dengan orang yang kau pernah memiliki hutang padanya dengan jumlah yang besar? Tentu saja harus membayarnya, jawab Sakura di dalam hati. Sebenarnya dengan penuh rasa malu. 00000 Naruto by Masashi Kishimoto