Jati Diri

3.9K 43 0
                                    

Nama ku Alfandi Kurnia Susanto atau biasa dipanggil Fandi. Aku seorang pelajar kelas 1 SMA.

Aku menyadari bahwa aku ini gay sejak masuk SMA.
Meskipun semenjak SMP aku sudah memiliki ketertarikan pada sesama jenis tapi aku masih belum berani menyatakan kalau aku ini gay.

Dari sejak SMP aku suka sekali melihat bapak/om2 tambun berbadan gempal apalagi kalau punya kumis. Entah kenapa pikiran ku selalu mesum melihat mereka.

Aku sudah merasakan namanya masturbasi dari SMP.
Saat masturbasi aku selalu membayangkan bapak2/om2 sedang ngentot.
Dulu waktu aku belum berani menyatakan kalau aku ini gay, dalam imajinasiku ku bayangkan Bapak2/om2 yg menurut ku seksi sedang menyetubuhi perempuan. Aku tak pernah membayangkan mereka bercinta sesama jenis krna pikirku dulu tdk ada Bapak2/om2 yg sdah beristri melakukan hubungan sejenis.

Sering aku bayangkan orang2 disekitar ku yg menurut ku seksi suka melakukan skandal perselingkuhan. Contohnya seperti aku selalu membayangkan kepala sekolah ku berselingkuh dengan guru bahasa Indonesia ku.

Kepala sekolah ku yg berumur 50th berbadan gemuk dan berkumis terlihat sangat berwibawa dan sangat seksi di mataku, apalagi saat beliau memakai seragam dinas.

Beliau selalu hadir dalam imajinasiku saat sedang ngocok.
Aku selalu membayangkan beliau sedang ngentot diam2 dengan guru bahasa Indonesia ku yg berumur 45 tpi masih terlihat cantik.

Tak hanya kepala sekolah, guru matematika ku juga tdk kalah tampan.  Beliau juga sering hadir dalam imajinasi ku
Kadang mereka kubayangkan sedang threesome.

Belum lagi Bapak2 polisi, tetangga, dan bapak teman2ku, pak kades dan Bapak2 lainnya yg menurutku seksi.
Aku selalu membayangkan mereka ngentot dengan selingkuhan2 mereka, lonte2, istri orang lain, janda2 binal atau biduan2 dangdut seksi. pokoknya imajinasi ku selalu bertema perselingkuhan dan skandal dengan lebih fokus ke sosok pria2nya.
Entah kenapa menurutku lebih menggairahkan daripada aku membayangkan mereka mencumbu istri2 mereka.

Meskipun semenjak SMP aku sdah mulai menyadari bahwa orientasi seksual ku tdk wajar, aku belum berani mengakui bahwa aku ini gay.
Mulai beranjak SMA baru aku berani mengakui bahwa aku memang gay.

Bermula saat aku mulai mencoba bermain2 sosial media yg bernama Twitter.
Temanku pernah memberi tahu ku bahwa kita bisa nonton bokep melalui Twitter.
Krna rasa penasaran ku, aku pun ikut mencobanya.

Awalnya aku ngetes dengan pencarian bokep2 normal tapi banyak yg menurut ku kurang menarik.
Sampe saat aku menemukan video bokep Jepang yg diperankan oleh gaichi (dulu aku tdk tahu namanya).
Menurutku ini adalah bokep yg sesuai dengan imajinasi ku selama ini.

Aku iseng2 buka komen dan menemukan sebuah keheranan dengan nama User ID "penyuka bapak".
Meski aku seorang penyuka Bapak2 rasanya heran saja kalau ternyata orang2 sprti ku juga ada.

Dari dulu saat aku masih SMP rasanya aku sprti orang aneh sendiri, hingga kadang aku minder saat temen2ku lagi ngobrolin cewek.
Aku hanya pura2 ikut tertarik saat bahas cewek2 entah itu artis2 atau teman2 satu sekolah.

Tapi saat aku menemukan akun Twitter tadi, aku menyadari bahwa ternyata di dunia ini bukan aku saja yg memiliki orientasi ketertarikan dan fetish2 yg dianggap aneh oleh orang awam.

Akhirnya aku mulai mencoba menonton bokep sesama jenis dan yg paling ku suka yg bertema Dad and Son.

Aku pun mulai berani membayangkan diriku bercumbu dengan Bapak2/om2 dewasa yg dulu selalu kubayangkan ngentot dengan perempuan2.

Saat masuk SMA teman2 ku yg lain ramai sekali membicarakan calon2 murid yg cantik, kakak2 kelas yg cantik. Dalam benak ku aku malah lebih fokus mencari guru2 pria yg sudah tua, tampan, berbadan tambun dan berwajah mesum.

Sedikit sekali yg menurut ku terlihat menarik. Dan selalu pencapaian ekspektasi ku adalah pak kepala sekolahnya. Dan ternyata tidak begitu menarik bagiku.

selesai kita menajali masa2 orientasi siswa aku masih belum menemukan guru yg masuk ke kriteria imajinasi ku.

Jujur saja, rasanya aku menjadi agak kurang semangat utk masuk sekolah. Rasanya aku ingin balik saja ke SMP agar bisa melihat pak kepala sekolah dan guru matematika ku yg masuk top tier bacol ku.

Hingga saat upacara dihari pertama kita resmi menjadi siswa, aku melihat sosok guru yg begitu sangat menarik.

Wajahnya yg kalem berwibawa dengan badan gempalnya dan berumur sekitar 40an terlihat begitu tampan.

Siapa guru ini ?? Dia mengajar apa ? Kenapa saat MOS dia tdk pernah nampak ??
Seketika muncul begitu banyak pertanyaan dalam benak ku. Aku benar2 penasaran dengan beliau.

2 Minggu aku resmi menjadi siswa di SMA ini, aku masih belum tau siapa nama guru itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 Minggu aku resmi menjadi siswa di SMA ini, aku masih belum tau siapa nama guru itu.
Beliau juga jarang terlihat, kadang saat dia lewat aku ingin bertanya ke teman2 ku tapi aku malu krna aku belum terlalu akrab sama teman2ku.

Hingga saat beliau lewat, ku beranikan bertanya pada teman baruku yg bernama Sahrul.

"Siapa guru itu, rul ?? Kayaknya jutek kali" aku berpura2 tdk suka agar Sahrul tdk curiga

"Oohh itu pak Wahyudi, guru fisika anak kelas 2 sama 3.."

Ohh itu yg namanya Pak Wahyudi Pramono, ucapku dalam hati.

Aku sudah pernah membaca daftar2 pengajar yg pernah ku lihat di kantor. Aku mencoba mencocokan nama2 daftar pengajar dengan sosok guru yg memikat ku itu krna saking penasarannya aku dengan beliau sampai aku hafal nama2 panjang mereka.

"Kenapa dia gak pernah ngajar anak kelas 1 ?"
Aku masih berusaha mencari info kepada Sahrul.

"Entah mungkin terlalu sibuk jadi materi anak kelas 1 dilempar aja ke guru lain. kayaknya sih dia juga sebagai guru BK (Bimbingan Konseling) utk pelajar cowok"

"Lah emang dibedain cowok sama cewek ?"

"Setau ku gitu, sih.. mungkin biar lebih dekat aja kalo anak cowok ngadunya ke pak guru, anak cewek ngadunya ke Bu guru.."

Gila... 2 Minggu aku sekolah aku gak tau kalau beliau ini guru BK sekolah kita, kemana aja aku..

Fake CounselingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang