Am I dreaming ??

2.5K 40 2
                                    

Kini posisi pak Wahyudi tepat dihadapanku dan aku masih menunduk tidak berani menunjukkan wajah malu ku yg seakan sudah dilucuti padahal aku masih berpakaian lengkap

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini posisi pak Wahyudi tepat dihadapanku dan aku masih menunduk tidak berani menunjukkan wajah malu ku yg seakan sudah dilucuti padahal aku masih berpakaian lengkap.

Aku masih merasa malu dan tidak bisa berkata apa2 meski beliau sudah membongkar semua sandiwara ku.

"Kamu masih malu untuk menceritakan tujuan mu, Fandi ??" Jelas sekali pak Wahyudi bisa membaca keadaan ku saat ini.

"Coba lihat ke bapak sini"

Ku beranikan mengangkat wajahku dengan ekspresi lemas dan pucat, bukan hanya aku malu karena aku ini ketahuan tidak normal tapi aku juga merasa malu selama ini aku seorang pembohong.

Sekejap saja aku hanya berani menatap wajahnya dan langsung mengalihkan pandangan ku agar mata kami tidak saling bertemu.
Sekilas aku melihat beliau tersenyum, bukan senyum manis yg tergambar melainkan seperti senyum ingin mempermainkan ku.

"Kalo kamu tetap tdk mau cerita biar bapak saja yg menebaknya."

Aku masih diam dalam kecemasan ku. Aku sudah tidak peduli jika beliau mengetahui aku ini gay, aku lebih takut beliau menceritakan ke orang2.

"Sebenarnya bapak ini sudah menebak mu dari saat kamu suka diam2 mencuri pandang ke bapak kalau kamu ini ada ketertarikan ke bapak"

Detak jantungku seperti memompa lebih kencang, jadi selama ini gerak gerik ku terlihat jelas. Apakah orang lain juga menyadarinya ? Apa aku terlihat begitu mencolok sebagai cowok tdk normal ?? Apa teman2 ku selama ini juga menyadarinya ? Pikiran2 buruk itu langsung menyerang otakku.

"Tapi pikiran itu sempat hilang saat kamu bersandiwara konseling berpura2 menceritakan masalah keluarga mu. Bapak percaya dengan karangan mu hingga bapak berpikir selama ini kamu curi2 pandang hanya ingin curhat ke bapak. Saat bapak tau kamu ternyata cuma mengarang cerita awalnya bapak kesal sudah kamu bohongi. Tapi setelah bapak pikir2 kamu malah semakin menarik dengan sandiwara mu. Usaha mu unik, tidak seperti bocah2 gay gatal lainnya yg terang2an suka DM ke IG bapak mencoba menggoda bapak"

Aku terkejut dan sedikit merasa GR dengan kalimat2 beliau, entah kenapa ini rasanya seperti pujian.
Aku menjadi penasaran jadi selama ini pak Wahyudi sudah terbiasa dengan berondong2 seperti ku yg ingin dekat dengan gadun2.

Akhirnya kecemasan ku seperti perlahan memudar dan aku beranikan menatap wajah beliau lagi.

"Bapak selama ini sudah paham dengan Orang2 seperti Fandi, pak ??"

"Paham sekali... ada puluhan pria2 dari muda semuran mu sampai yg tua seumur mertuaku sering mencoba menggoda bapak kirim2 DM ke sosmed bapak"

Wajar sih... Gay pencinta gadun mana yg gak ingin bercinta dengan pak Wahyudi pikirku.

"Bapak berarti sering main dengan orang2 seperti Fandi ??"

"Kamu pikir bapak segampangan itu ?? Mereka dengan enteng berani menggoda orang2 yg bagi mereka menarik di sosial media padahal mereka tidak mengenal secara asli. Orang2 seperti itu pasti tidak hanya melakukannya ke bapak saja tapi juga ke gadun2 lain. Dan bapak tidak mau melakukan perbuatan sembarangan dengan orang lain yg mempertaruhkan privasi bapak."

Fake CounselingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang