Melepaskan

1.4K 29 5
                                    

Patah hati pertama memang teramat sangat menyakitkan.
Aku hanya bisa meratapi rasa sedihku dengan tangisan hingga aku tertidur.

Aku tertidur hingga di penghujung sore.
Ku nyalakan layar hapeku dan muncul 5 panggilan tak terjawab dan 2 pesan yg tdk lain dari pak Wahyudi.
Aku seperti mendapat sedikit harapan bahwa hubungan ku dengan pak Wahyudi bisa berubah lebih baik .

Saat ku buka pesan darinya, pesan itu seakan menghantam lagi perasaanku.

"Maaf, Fandi. Tdk seharusnya bapak melakukan itu. Kamu pantas marah, kamu pantas benci sama bapak"

"Mungkin memang sebaiknya kita perlu berhenti sejenak dengan hubungan ini. Masa depanmu masih sangat panjang. Kamu pantas mendapatkan kebahagiaan yg lebih baik dari sekedar hubungan diam2 ini. Terimakasih untuk semua perhatian yg kamu beri, maafkan bapak yg sudah menjadi kenangan pahitmu"

Aku mencoba utk menahan tangisan ku setelah membaca chat dari beliau.
Begini kah rasanya kehilangan sesuatu yg berharga bagi kita.
.
.

2 hari aku tidak masuk sekolah dengan alasan sakit kepada ibuku Sedangkan bapak tiriku sepertinya tidak mau ikut campur dengan kemauan ku.

Selama dua hari juga aku terus terlarut dengan rasa sakit hatiku.
Tidak ada pesan dari pak Wahyudi karena nomernya sudah aku blok.

Setelah aku merasa sedikit sadar dengan perasaan bodohku, aku akhirnya memutuskan untuk masuk sekolah lagi

Saat di sekolah aku tidak lagi tertarik untuk pergi ke perpus saat istirahat.
Aku selalu menghindari jalan saat akan berpapasan dengan pak Wahyudi.
Aku selalu pura2 cuek saat beliau masuk kelas ku mengisi jam pelajaran sekolah.

Sudah berbulan2 berlalu dan perlahan2 aku merasa mulai sedikit demi sedikit bisa berdamai dengan rasa sakit ku.
Jujur saja, pesona keseksian beliau masih mencuri perhatianku. Kadang timbul perasaan penyesalan ku terhadap beliau tapi kadang jug aku merasa beruntung pernah sangat dekat dengan beliau.
Aku masih sering bermasturbasi membayangkan bercinta dengannya, apalagi aku sudah pernah melihatnya telanjang dan menyepong kontolnya.
Tapi setelah aku ngecrot dan tersadar lagi ke pikiran waras ku, aku merasa menjadi manusia paling bodoh di dunia.

.

Aku duduk sendirian di teras depan ruang olah raga, aku terlalu serius dengan hape ku hingga aku tidak menyadari orang2 di sekitar.

Tiba2 fokus ku ke hape ku terpecah saat seseorang mengambil posisi duduk di samping ku.

Saat aku menoleh ke orang tersebut aku sedikit kaget dan hendak langsung meninggalkan dia. Ya orang itu adalah pak Wahyudi.

"Sante... Aku gak niat untuk ngerayu kamu" ucap pak Wahyudi tanpa memandang ke arah ku.

Aku akhirnya mengurungkan niat ku untuk pergi, entah kenapa ada sedikit rasa rindu yg terbayar di dalam lubuk hatiku.

Aku pura2 cuek tidak menanggapi beliau dan kembali pura2 memainkan hapeku.

"Bapak minta maaf.. tidak seharusnya bapak ninggalin kamu gitu aja." Pak Wahyudi masih berbicara tanpa memandang ke arahku.

Wajah beliau memandang ke arah lapangan depan sekolah dan aku masih pura2 fokus dengan hape ku.

"Gak penting juga bagi bapak..."
Aku masih mencoba pura2 tdk peduli dengan perasaan ku

Agak lama kami sama2 terdiam.

"Bapak mau jelasin hubungan ku dengan pak Indra.." ucapnya tiba2 memecah keheningan kami.

Aku sebenarnya sangat tertarik untuk mendengarnya tapi aku masih pura2 cuek.

"Apa pentingnya bagi saya ?" respon ku dengan nada datar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fake CounselingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang