🍂Little Family 🍂

893 55 10
                                    

"Mau ituuu" rengeknya, christ yang sedang menatap layar laptop pun mengalihkan pandangannya ke arah istrinya yang juga sedang menatapnya dengan mata memelas.

"Apa?" Tanya nya dengan alis terangkat sebelah.

"Mau itu" rengeknya kembali dengan menunjuk layar televisi yang sedang menampilkan iklan makanan junk food dari sebuah merek terkenal.

"Hah? Gak, gak ada, minggu ini kamu udah makan itu kan? Dan aku udah bilang kalo kamu cuma boleh makan itu dua minggu sekali, atau minimal seminggu sekali deh, jadi buat kali ini aku gak akan nurutin permintaan kamu" Tegasnya

"Kamu mau anak kita ileran?" Tanya nya dengan memelas

"Ya nggak mau, tapi aku juga harus mikirin kesehatan kamu sama anak kita"
"Boleh yang lain deh asal jangan yang ini dulu" lanjutnya

"Huuh, yaudah kalo gitu aku mau itu"
Tunjuknya lagi ke arah televisi yang sedang menampilkan iklan ice cream
"Minggu ini aku belum makan ice cream kan?"

"Yaudah boleh, di kulkas ada kan?"

"Ambilin" suruhnya dengan merengek, christ hanya menghela nafas dengan kelakuan istrinya, harus sabar dia tuh ngehadapin istrinya yang lagi hamil ini, apalagi ngidamnya selalu yang aneh aneh.
Christ pun menyimpan laptop nya di meja ruang tengah dan beranjak pergi ke dapur,

"Nih, jangan banyak-banyak tapi, gak baik, apalagi ini udah malem" peringatnya

"Iyaaaa" Ucap Rosie, istrinya Christ pun memakan ice cream itu dengan lahap, sementara christ kembali melanjutkan pekerjaannya yang belum selesai.

"Udah jangan banyak banyak!" peringatnya lagi setelah Rosie sudah menghabiskan hampir setengah dari cup besar ice cream tersebut.

"Iya iya ini juga udah kok" sebalnya, sebenarnya dia masih pengen, tapi kasian juga anaknya, takut kenapa-kenapa.

Lalu Rosie pun mengutak-atik ponselnya untuk menghilangkan kebosanannya karena tidak ada teman mengobrol.

"Mau-

"Apa? Apalagi? sekarang kamu mau apalagi?" Tanya christ yang kini melihatnya dengan tatapan lelahnya. Duh, Rosie jadi kasian melihat suaminya itu, dia pasti lagi cape sekarang, apalagi Rosie udah minta ini itu dari pagi, sampe Christ yang lagi ada di kantor pun dia telponin buat menuhin keinginannya. Kayaknya keinginan dia yang kali ini harus dipending dulu deh. Nak, kamu jangan ileran ya, batinnya.
Rosie pun mendekat kearah suaminya yang sudah menyimpan laptop dan kacamata kerjanya yang dari tadi masih setia menatapnya, Rosie pun lalu duduk dipangkuan suaminya itu dengan tangan yang sudah menangkup kedua pipi suaminya, jempolnya dia gunakan untuk mengusap bibir tebal suaminya. Dia pun mengecup bibir suaminya sekilas.

"Mau ini hehe" ucapnya cengengesan, tapi bibirnya langsung dibungkam lagi dengan bibir christ yang di sertai dengan lumatan-lumatan kecil. 3 menit berlalu Christ masih betah menautkan bibir mereka, sementara Rosie yang sudah mulai kehabisan nafas mencoba melepaskannya dengan memukul dada bidang Christ yang akhirnya berhasil.

"Engap" ucap Rosie dengan nafas tersenggal.

"Sorry" ucap Christ seraya mengusap bibir Rosie yang terdapat sisa-sisa saliva mereka.
"Can I get more?" Ucapnya dengan mata yang memandangnya sayu. Rosie yang melihatnya langsung memeluk suaminya erat.

"I'm sorry, tapi untuk sekarang enggak dulu ya, soalnya tadi perut aku sempet sakit" Mendengarnya, Christ langsung melepaskan pelukan mereka. Tatapan yang semula sayu berubah menjadi tatapan khawatir.

"Are you okay?" Tanya nya khawatir

"I'm okay, we're okay, tapi kalo aku tetep maksain, aku takut terjadi apa-apa sama baby nya" Rosie berucap lembut disertai dengan senyum hangatna.
"Gak papa kan?" Tanya nya

Rose Ft Boys Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang