"JADI KAMU UDAH NIKAH DIBELAKANG AKU?"
"KENAPA KAMU GAK PERNAH BILANG?" Ucapnya penuh emosi
"Aku mau kita putus aja" lanjutnya dengan nada yang sedikit lebih tenang.
Perempuan itu baru mengetahui kalau pacarnya sekaligus atasannya yang telah menjalin hubungan cukup lama dengannya ini ternyata sudah mempunyai seorang istri yang tengah mengandung. Perempuan itu sangat kecewa dengan fakta yang baru saja dia ketahui."Sya, aku bisa jelasin. Aku gak cinta sama dia Sya. Aku nikah sama dia karena di jodohin. Aku cinta nya cuma sama kamu, aku cuma mau nikah sama kamu. Cepat atau lambat juga mungkin aku bakal cerain dia"
"Gila kamu Vi, mana ada gak cinta tapi bikin dia hamil anak kamu, ANAK KAMU ALVIAN" ucapnya tidak habis pikir dengan apa yang baru saja dikatakan oleh pacar, atau mungkin sudah menjadi mantan pacarnya ini. Sedangkan Alvian, si pria, hanya mengacak rambutnya frustasi.
"Ini kecelakaan doang Sya, dan bisa aja anak itu bukan anak aku kan? bisa aja itu anak dia sama cowoknya yang aku gak tau siapa?kamu harus percaya sama aku Sya" ucapnya meyakinkan perempuan itu
"L-lho, Sya? Kamu mau kemana?" Tanyanya panik ketika melihat Jisya, pacarnya itu yang keluar dari ruangannya. Lalu Alvian pun mengikuti pacarnya yang ternyata menuju keruangannya yang berada di sebelah ruangannya, karena pacarnya itu bekerja sebagai sekretaris nya.
"Sya? Kenapa kamu kemasin barang-barang kamu?"
"Aku mau resign aja" ucapnya, lalu setelah yakin mengemas semua barang barang nya dia dengan terburu-buru pergi dari ruangannya
"Sya! Please jangan kayak gini. Aku janji, aku bakal cerain dia Sya" bujuknya, tapi kekasihnya itu keburu memasuki lift dan dia tidak bisa menghentikannya
"Sial" gumamnya, lalu memilih kembali keuangannya karena masih ada pekerjaan yang harus ia urus, meskipun dia tidak yakin kalo dia bakal bisa mengerjakan nya setelah apa yang baru saja terjadi.
Waktu sudah menunjukan pukul 7 malam, itu berarti sebentar lagi suaminya itu akan segera pulang. Anna, perempuan itu baru selesai bersih-bersih karena tadi baru selesai memasak. Khusus untuk malam ini dia memasak cukup banyak menu dengan didominasi menu kesukaan suaminya itu. Beberapa saat kemudian dia mendengar suara deru mobil yang sangat familiar, suaminya sudah pulang, jadi dia harus segera Siap-siap untuk menyambut suaminya.
Setelah memakai pakaian lengkap dan sedikit sentuhan parfum tidak lama kemudian pintu kamar mereka terbuka menampilkan suaminya yang baru pulang. Anna menampilkan senyum manisnya lalu menghampiri suaminya."Mas, kamu udah pul-
Plak...
Belum selesai dengan kata-katanya, tamparan sudah mendarat di pipi mulusnya meninggalkan rasa sakit dan bekas kemerahan yang amat jelas terlihat. Untuk beberapa saat Anna diam terpaku, seakan tidak percaya dengan apa yang baru saja suaminya itu lakukan.
"Mas? Kenapa mas tampar aku? A-aku sa-salah apa mas?" tanya nya terbata-bata berusaha dengan suara yang masih terdengar tenang meskipun dia sekuat tenaga menahan sesak didada nya, Sejauh ini, ini pertama kalinya Alvian main tangan pada nya. Karena meskipun selama pernikahan mereka Alvian selalu bersikap dingin dan acuh pada nya tapi Alvian tidak pernah memukul atau bahkan menamparnya.