"Tunggu, maksud lo, lo pacarin Reanné cuma buat pelarian aja gitu?, Biar lo bisa lupain perasaan lo ke Jena?"
Satu tongkrongan dibuat ternganga dengan pengakuan Jericho yang mengatakan kalo dia hanya menjadikan pacarnya sebagai pelarian saja untuk melupakan Jena. Sedikit cerita, Jena adalah tetangga sekaligus teman kakaknya yang terpaut 3 tahun lebih tua darinya, entah bagaimana ceritanya, Jericho mulai mempunyai perasaan kepada teman kakaknya tersebut, awalnya dia pikir mungkin itu hanya sebatas perasaan kagum saja atas sifat Jena, bagaimana tidak, Jena mempunyai sifat dewasa, lemah lembut dan penyayang. Tapi lama kelamaan Rasa itu tumbuh semakin besar dan menimbulkan rasa ingin memiliki. Tepat 5 bulan yang lalu Jericho nekat memberanikan diri untuk menyatakan perasaannya kepada teman kakaknya itu meskipun dia tau konsekuensinya kalo dia di tolak bagaimana, dan benar saja, Jena menolaknya, hubungan mereka menjadi canggung dan Jericho dapat merasakan kalo Jena agak menghindari nya, terbukti dari Jena yang sekarang menjadi jarang kerumahnya, padahal sebelum Jericho menyatakan perasaannya, Jena sering sekali kerumah nya, bahkan bisa sampai 24 jam menghabiskan waktu di rumahnya, itu juga yang membuat Jericho betah di rumah, tapi sekarang udah gak lagi. Karena tidak tahan dengan kecanggungan mereka, akhirnya Jericho meminta maaf kepada Jena karena telah lancang telah mempunyai perasaan kepada wanita itu, meskipun itu juga gak bisa dibilang kesalahan, tapi Jena memaafkannya dengan syarat Jericho harus melupakan perasaannya kepada Jena, dan Jericho menyetujui nya, meskipun tidak semudah itu.
"Hm" dehem Jericho atas pertanyaan Marello, temannya
"Tapi ya Jer, dari banyaknya cewek kenapa harus Reanné? Dia baik lho padahal, kayak- sayang aja gitu lo giniin dia"
"Ya gimana Rell, gue bener bener buntu waktu itu, dan gue juga pernah denger banyak yang bilang kalo Reanné suka sama gue, jadi ya,, gitu" jelasnya tapi diakhiri dengan gumaman
"Terus perasaan lo ke Reanné sekarang gimana? Dan juga, lo udah bisa lupain perasaan lo ke Jena belum?" Sekarang giliran Evan yang menyerukan rasa penasarannya.
"Sampe sekarang pun gue gak ada perasaan apapun ke Reanné dan gue masih belum bisa ilangin perasaan gue ke Jena"
"Gila lo Jer, padahal kalian udah pacaran hampir 2 bulan, mana orang tua kalian udah sama sama tau lagi, tapi bisa bisanya lo gak punya perasaan apapun ke dia, gue gak bisa bayangin kalo Reanné tau dia pasti-
"REANNÉ"
"GUE CARIIN JUGA, TAUNYA LO MALAH DISINI" Ucapan Evan terpotong kala ada suara yang mampu membuat mereka menoleh, disana, Reanné yang mereka bicarakan dari tadi, sudah berbalik dan berlalu terburu buru menggandeng temannya yang memanggilnya tadi, mereka yang ada disana dibuat sangat terkejut akan hal itu."Je-jer, Re-reanné Jer, Reanné Pasti denger apa yang kita omongin tadi" panik Marello
"Sial" gumam Jericho lalu beranjak meninggalkan teman temannya,
"Lagian Jericho parah si, bisa bisanya dia mainin perasaan cewek sebaik Reanné" tutur Jeffrey yang dari tadi hanya diam saja.