Self Humiliation

4.4K 47 32
                                    

Well, sebenernya ini agak ngeri-ngeri sedap sih jalaninnya. Tapi karena detailnya bisa aku mainin, jadi aku sedikit 'akalin' skenario dari tuan D ini. Berikut adalah skenarionya.

---

Alat alat
1.kain
2.ballgag
3.jepitan
4.vibrator
5.borgol
6.tali
7.masker berlapis lapis
8.baju olahraga

Skenarionya masukin vibrator ke vagina/tempelin ke clitoris setel ke mode paling tinggi. Terus ambil tali iket bagian atas sma bawah payudara sampe menyembul lalu pasangkan jepitan yang kenceng biar galepas,setelah itu ambil tali lagi iket seperti bentuk cd untuk menahan vibrator agar tak jatuh, lalu siapkan botol isi stengah air masukin kunci borgol kalo air didlem botol yang stengah dah beku lalu isi air lagi sampe beku lagi semua, lalu stelah dah beku gantung biarkan cair dengan sendirinya,abis itu kamu pake ballgag & tutupi menggunakan masker berlapis lapis  lalu jika dah siap dan yakin pakai baju olahraga double 2 lalu abis itu borgol tangan kebagian depan stelah smua siap kamu keluar jalan jalan diluar selama 3 jam gaboleh lebih/pun kurang kalo kurang /lebih bakal ada punish,jika sudah 3 jam dan balik lagi kerumahh ngeliat apa kunci dah jatoh kalo belum jatuh bersih bersih rumahh tunggu sampai jatuh kuncinya.

---

Udah tau gimana aku ngakalinnya?. Yeps, aku jalanin skenarionya malam hari. Sebenrnya lebih bahaya ga sih(?). Tapi disisi lain ini jg jadi bumerang tersendiri buatku.

Aku mulai self humiliation ini jam 11 malem. Aku mulai ngiket badanku, dan masukin vibrator ke vaginaku, pake seragam, ballgag, dan pake masker tiga lapis. Awalnya mau pake masker duckbill, tapi karena ga terasa sesaknya jadi masker terakhirnya aku pake masker kain gitu yg bahannya lumayan tebel. Untuk kunci borgol yg di dalem botol, aku udah bekuin itu dari sore di botol minuman ukuran 250ml. Kok kecil?. Ya kalo gede2 nanti kelamaan aku keiket begininya :(.

Next semua udah siap, aku keluarin botol itu dan ngebiarin dia mencair dalam gelas. Tapi gelasnya ga aku kasih air kok, tenang aja. Tujuannya taro gelas sih sebenernya biar ga becek aja. Aku juga set alarm di HPku itu tiga jam, sesuai perintah. Hp aku tinggal di rumah, biar aku ga tau apakah aku udah bener2 keluar 3 jam atau belum. Kalau begini, kukira potensiku akan dihukum semakin besar. Aku sih mengenakan jam tangan untuk sekedar kira-kira jam saja. Tinggal nanti bagaimana aku bisa sampai rumah tepat saat tiga jam itu berakhir.

Aku lalu keluar dari rumah dan mulai menuju komplek dekat rumahku. Rumahku sebenernya di pemukiman biasa, hanya saja lokasinya dekat dengan komplek yg cukup besar. Jadi aku memutuskan untuk jalan-jalan disana untuk menghabiskan waktu tiga jam ini. Kalau tiga jam, artinya aku baru bisa kembali ke rumah pukul 2 dini hari. Aku lalu berjalan melalui beberapa warung seperti tahanan yg sedang di arak. Aku memilih untuk memutar melalui kuburan untuk mengurangi keramaian.

Ada rasa ngeri, dan getaran vibratorpun lebih terasa saat sepi seperti ini. Aku terus memperhatikan tanganku yg terlihat sangat jelas sedang terborgol. Setelah beberapa meter, aku akhirnya tiba di area komplek dan mulai berkeliling tidak jelas.

Kalau kalian pikir perjalananku selama di komplek akan lancar-lancar saja, kalian salah. Masalah datang beberapa menit setelah aku berjalan mengelilingi komplek. Vibrator yg sedari tadi bergetar di vaginaku semakin lama semakin membangkitkan hawa nafsuku. Belum lagi rasa haus yg mendera tenggorokanku seiring air liur yg terus mengalir dri mulutku. Nafasku yg sedari awal sudah sesak semakin memburu mencari udara, aku berjongkok dan bertindak tidak karuan demi mengurangi rasa geli di vaginaku. Aku memutuskan untuk terus berjalan dan melupakan rasa geli yg ada di vaginaku. Namun seiring vibrator yg terus bergetar, diriku akhirnya tidak sanggup lagi berjalan.

Di tepi jalan komplek, aku berjongkok dan meringkuk menahan geli. Aku lalu mencoba  memaksakan diri untuk bangkit, namun tak bisa. Akhirnya aku pasrah berjongkok sambil membiarkan celanaku basah oleh cairan orgasme dan kencingku sendiri. Akhirnya aku memutuskan untuk pulang untuk menghindari hal-hal yg tidak kuinginkan meski aku baru berjalan tidak sampai satu jam.

Perjalanan kerumah bukannya mudah. Setelah orgasme, vaginaku menjadi sangat sensitif dan rasa gelinya meningkat berkali-kali lipat. Aku berusaha semaksimal mungkin untuk tidak menimbulkan gerakan yg mencurigakan. Aku kembali melewati kuburan lagi dengan rasa ngeri. Bagiku saat ini lebih baik bertemu hantu daripada bertemu manusia.

Aku bersyukur aku sama sekali tidak bertemu siapapun selama perjalananku. Meski aku sendiri tidak yakin dengan itu, tapi saat ini aku cukup bersyukur tidak ada yg melihatku. Saat tiba di rumah, seperti dugaanku es batu belum mencair. Waktu di jam tanganku menunjukan pukul 23.50. Gila, hukuman apa yg akan menimpaku setelah ini.

Sesuai arahan, aku mulai bebersih rumah meski diriku sudah sangat kepayahan dengan vibrator ini. Aku lalu menyapu dan merapihkan kasur dengan tertatih-tatih. Air liur terus mengalir bebas dari mulutku tanpa bisa ku hentikan bersamaan dengan getaran vibrator yg semakin terasa menyiksa vaginaku. Oiya, sebagai tambahan aku mematikan kipasku sehingga diriku sangat kegerahan meski ini malam hari.

Tidak ada air minum, tidak ada kesejukan, mulut yg mulai kaku karena memakai ballgag sejak tadi, nafas yg begitu berat karena tertutup masker dan kain, serta vaginaku yg semakin kebas karena getaran vibrator yg intens. Lengkap sudah penderitaanku, apalagi es batu tampak belum cair sedikitpun. Aku lalu merebahkan diri di kasur sambil menunggu es batunya mencair. Aku menutup mataku dan menikmati getaran vibrator di vaginaku. Mendalami dan meresapi segala ketidak nyamanan yg melekat pada tubuhku.

Aku orgasme lagi, aku mencoba bertahan sekuat tenaga agar tidak melepaskan vibratornya. Aku tengkurap, meringkuk, dan meronta karena getaran vibrator kini sudah sampai tahap menyiksa. Vaginaku kini sudah sangat-sangat sensitif karena orgasme terus-terusan dan tubuhku juga sudah banjir keringat. Apa aku harus menyerah?. Aku melihat lagi ke es batu nya dan mulai mencair sedikit demi sedikit. Aku lalu memeluk gulingku dengan erat dan memutuskan untuk tertidur.

Mungkin karena trlalu lelah, aku ketiduran sampai adzan shubuh membangunkanku. Aku segera melihat gelas dan mendapati es sudah mencari sepenuhnya. Aku langsung bergegas melepas semua peralatan ini dan menyimpannya sebelum ibuku bangun dan mendapati anaknya yg sedang menyiksa dirinya sendiri :3

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aku Post Disini, Soalnya Di Blog Sepi.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang