10 | o i k a w a s i b l i n g

30 5 0
                                    

Setelah perkataan Kageyama waktu itu (name) malah jadi lebih banyak diam, maksudnya mendiamkan Kageyama.

Dia hanya akan bertukar sapa dan setelahnya hanya diam, dia tidak tau harus bersikap atau berkata bagaimana.

Perkataan Kageyama waktu itu entahlah, sedikit membuat (name) jadi merasa aneh? Sedih? Kesal? Malu? Dia tidak tau,

"Gak semua masalah gw harus cerita ke elu walaupun gw bisa tapi untuk yang ini kayaknya gak, maaf"

Rasanya (name) sudah melewati batas sekarang, di pikirannya saat itu dia adalah temannya sahabatnya, mereka sudah sangat amat dekat jadi dia berhak tau apapun tentang kageyama dan kegeyamapun juga berhak tau tentang (name)

Namun nyatanya tidak seperti itu, hanya (name) lah yang menganggap jika tak ada batasan di antara mereka, sedangkan kageyama menganggap sebaliknya,

Dia sudah membangun dinding di antara dirinya dan (name), lalu (name) menganggap dirinya sudah lancang melewati batas tersebut,

Bukankah dia harus menertawai dirinya sendiri, poor (name)

Dan di sinilah dia sekarang, berada di kantin yang sama bersama teman-temannya minus kageyama yang juga malah ikut mendiamkan (name).

Dia lebih sering menghindar dan beralasan ini itu, (name) yakin bahwa sekarang Kageyama sudah ilfill denganya, apaan tukang ikut campur urusan, (name) terkekeh sendiri menertawakan dirinya,

Dan itu membuat Yachi, Yamaguchi, Tsukishima, dan Hinata jadi terheran,

"Lo mulai gila?" tanya Tsukishima

Itu murni rasa khawatir kau tau namun memang terdengar menyebalkan,
(name) hanya meliriknya sekilas dan memberikan geplakan di punggungnya sebagai jawaban ketidak setujuan,

"Jnck sakit"

Yamaguchipun menghela nafas,
"(name) kamu ada masalah sama Kageyama ya? Kita liat tiga hari lalu perasaan kalian baik baik aja kenapa sekarang malah jadi diem dieman?" tanya yamaguchi yang duduk di depan (name),

Yachi juga ikut angkat suaranya,
"(name) kalau ada masalah, cerita aja sama kita"

(name) ragu untuk mengatakannya dia nampak meremat jari jarinya, dan perkataan yachi barusan juga mengingatkan tentang dirinya kemarin,

(name) menghela nafas
"Gak ada apa-apa guys tenang aja, gw cuma... agak malu aja buat ketemu sama Tobio" jelas (name) dengan suara lirih di akhir.

Raut wajahnya nampak sedih dan dia benar-benar tak bisa menyembunyikannya,

"Malu? Kenapa malu?" tanya Yachi,

(name) menggeleng,
"Gw juga gak tau Chii, kayaknya karna gw terlalu over pd aja, nganggep hubungan gw sama Tobio itu udah gak perlu di tutup tutupi kalau ada masalah apapun, nyatanya cuma gw di sini yang nganggepnya gitu"

Yachi terdiam,
"Memang sebelumnya kalian kenapa?" tanya Yamaguchi

"Gada apa-apa kok, cuma inget gak pas dia mogok makan, kan gw tanya dia ada masalah apa gitu, trus dia bilangnya ada masalah tp gak bisa dia sampaiin ke gw, gw malu karn waktu itu kesannya gw maksa dia buat cerita, jadi mungkin sekarang dia illfil atau jijik sama gw, si tukang ikut campur"

Mereka yang ada di meja itu terdiam, bohong jika mereka tidak khawatir dan bingung dengan (name) dan Kageyama,

Selalunya selama hampir setahun ini tak pernah mereka melihat Kageyama dan (name) bertengkar, oke jika hal hal kecil mereka sering tapi akan baikan tak lama setelahnya.

Namun sekarang, mereka sudah saling menjauh satu sama lain,
Hal itu benar-benar mengganjal bagi mereka,

Hinata yang dari tadi hanya diapun akhrinya buka suara
"(name) si kampret itu gak pernah sekalipun ilfill atau jijik sama lo, gw bisa jamin itu" ucapnya kalem,

Oikawa SiblingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang