Bab 7

18 3 0
                                    

~Bismillah~

*****

"Asliii deg degan banget! Dua juri itu tuh ustadz yang udah sohor! Ya kalian bayangin tremornya gimana, Allahu Akbar!"

Alish bercerita tentang pengalamannya saat lomba MQK Alfiyyah tadi. Terdapat Trisna, Zahra, dan Siti yang juga sudah melaksanakan lombanya masing-masing. Syukurnya, Pesantren Darul Karim mendapat nomor peserta yang tak jauh.

"Iyaaa asliii! Yang jadi jurinya ga main-main! Keren, deh, semoga adil ya ngenilainya" Zahra menimpali

"Aamiiin, eh tapi sadar gak, si, pertanyaannya gampang-gampang?" Alish bertanya heran

"Iya sama, gak kayak biasanya" Zahra tak kalah herannya

"Emang gimana? Ini pengalaman pertama aku, si, jadi gatau banyak. Tapi peserta lain juga bilang gitu" ujar Siti

"Biasanya misal kalo ambil dari nahwu, ya ambil dari bab jauh. Malah dulu pernah aku nge i'rob nyambung ke tauhid. Nah, kalo sekarang tu banyaknya dari bab dasar" jelas Alish

"Kayaknya nilai paling gede tu dari pembacaan sama syarah,deh. Soalnya 'kan tadi aku kebagian bab yang sedikit, nah terus aku ngejelasin agak singkat. Masih ada waktu 'kan tuh, MC nya terus-terusan neken aku katanya masih banyak waktu. Tapi aku ngerasa cukup sama penjelasanku. Mungkin ngasih kesempatan kalo mau ngejelasin lebih lagi kali, ya" Zahra bercerita

"Bisa jadi. Tadi juga aku ada salah baca, terus MC nya ngode gitu" Siti pun mengalami hal yang sama

"Udah, berdoa aja sekarang mah. Dan kita liat aja hasilnya nanti, semoga memuaskan" Trisna yang sedari tadi menyimak bersuara

"Aamiiin, kita pasrahin aja. Inget! Usaha ga akan mengkhianati hasil, kalopun gak setimpal sama usaha, kita ambil hikmahnya" Final Alish

Semua kepala mengangguk setuju.

-------------

"Keren, Ko! Kerenn!" Huda sedari tadi tak henti-hentinya memuji Eko yang memencet bel dengan cekatan didetik-detik terakhir

"Alhamdulillah, bakal lanjut babak final lagi!" Eko tak kalah senangnya. Eko dan Haikal pernah mengikuti lomba ditahun sebelumnya. Eko dibagian lomba cerdas cermat, sedangkan Haikal lomba MQK safinah.

Haikal, Eko, dan Huda kini tengah berada dijalan menuju kelas tempat rombongan dari Pesantrennya ditempatkan.
Sepanjang perjalanan mereka bertiga tak henti-hentinya mengucap syukur dan bangga dengan pencapaiannya.

Sesampainya dikelas, mereka bertiga duduk berjauhan dengan Alish, Zahra, Trisna dan Siti.

"Udah beres kalian?" Trisna bertanya

"Oh, belum! Ini kita minta istirahat sama jurinya, soalnya pusing ditanya mulu!" Sarkas Juned

"Weh, ga sante kakaknya" timpal Trisna

"Ya mikir azzah, neng. Ngapain kita kesini kalo belum beres!" Huda ikut menyahut

"Basa basi. Biar ga dikatain sombong"

"Ga butuh" ucap Haikal pedas

"Basa basi busuk lu!" Juned tak kalah pedasnya

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

"1002" For YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang