*****
Hari ospek pun akhirnya tiba. Semalam Fayagi mendapat kabar dari chat grup panitia ospek bahwa besok pagi seluruh panitia ospek fakultas harus berkumpul jam 7.30 pagi untuk briefing dan ospek akan dimulai pada pukul 8 pagi.
Namun, Fayagi yang sudah terbiasa bangun siang selama liburan ini, malah terlambat, alarm ponsel yang di setel jam 6 pun tidak didengar olehnya.
"Hoaamm~ jam berapa sih sekarang?" Yagi mengucek mata, ia baru ingat kalau hari ini dia harus datang ke kampus pagi-pagi karena kegiatan ospek.
"Waduh sialan! Udah jam 7 anjirr, gue bakal telat buat briefing, bisa-bisa diomelin kating ini mah!" gerutu Yagi melompat dari tempat tidur dan langsung melesat ke kamar mandi.
Mandi kilat pun menjadi pilihan paling efisien untuk Yagi. Setelah mengenakan jas almamaternya, menyemprotkan parfum juga tidak ketinggalan, meski hanya dengan mandi kilat, Fayagi tetap mempesona.
Yagi pergi dengan terburu-buru tidak sempat sarapan, dia mengebut dengan motor kesayangan. Tiga puluh menit kemudian ia tiba di parkiran lalu segera berlari menuju auditorium kampus.
Di sana sudah ada Alex yang juga tergabung menjadi panitia ospek, Yagi segera merapat di barisan belakang berdiri sejajar dengan Alex,
"Tumben lu cepet biasanya telat," bisik Yagi sambil memperhatikan ketua BEM yang sedang cuap-cuap di depan.
"Maba cewek sekarang cakep-cakep cuy, bening-bening lagi, gue semangat ngikutin kegiatan begini," jawab Alex setengah berbisik.
Yagi hanya mencibir mendengar jawaban Alex. Mereka berdua tergabung di divisi yang sama yaitu divisi komisi kedisiplinan. Jika ada maba yang susah diatur, slengean, dan enggan tertib, maka divisi ini ada di baris paling depan. Untuk para pria mungkin akan terlihat menyeramkan dan bagi kaum perempuan mereka hanya akan kelihatan jutek dan susah ditaklukan.
Tapi untuk Yagi sendiri yang memiliki perangai pendiam dan jarang tersenyum, ia mendapatkan julukan manusia es oleh penggemarnya, karena ia sangat cocok berada di divisi ini. Tampang juteknya bukan dibuat-buat, tapi memang setelan pabriknya sudah begitu.
Sedangkan Alex, awalnya dia ingin berada di divisi konsumsi, ia beralasan agar mudah makan gratisan padahal siapapun tahu jika Alex bukan orang miskin tapi kelakuannya saja sering cosplay menjadi gembel.
Namun, niat Alex ditolak mentah-mentah oleh mereka yang sudah bergabung di divisi konsumsi karena mereka tahu keberadaan Alex di area dapur tidak akan berguna sama sekali.
****
Nathaniel Emiliano, pemuda tampan tapi lebih ke cantik, baru saja keluar dari mobil mewahnya dia berlari menuju lapangan kampus tempat berkumpul maba baru. Nathaniel adalah salah satu mahasiswa baru dan dia hampir terlambat.
Para mahasiswa baru telah berkumpul di lapangan kampus guna melaksanakan apel pembuka kegiatan ospek. Mereka berkumpul sesuai kelas yang telah ditentukan, dibedakan dengan warna pita pada nametag yang mereka kenakan. Seperti halnya Nathaniel yang mengenakan nametag dengan pita biru dari jurusan fakultas seni desain komunikasi visual atau DKV. Pemuda itu berdiri di barisan ketiga.
Nathaniel terdiam, melihat semua panitia ospek yang saat ini mulai berkumpul di hadapan barisan para maba. Ia mulai tegang, karena di depan sana ada satu orang yang ia kenali, karena orang itu lah alasan Nathaniel berada di universitas ini dan mengambil jurusan yang sama dengan pemuda di depannya itu.
Entah apa yang membuat Nath tegang, yang jelas sekarang jantungnya berdegup cepat hanya karena melihat sosok Fayagi yang memasang muka datar di barisan ujung sambil memakan roti. Yagi belum mengetahui keberadaannya. Lalu pandangannya kini beralih pada Elisa yang baru saja datang dan langsung menempati posisi kosong di sampingnya. Elisa sahabatnya dari SMA.