SIX

2.9K 283 17
                                    

"Hikss

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Hikss.. kak Chu.. hikss.. sakit.."

Terlihat Lisa sedang menangis di bangku tempat menunggu bis. Tepat di dekat perusahaan milik Jisoo.

Jisoo baru saja selesai bertemu dengan client nya. Wajahnya berekspresikan sedang tidak dalam mood yang bagus.

Awalnya client Jisoo tidak menerima dan memaksa Jisoo untuk memberikan keuntungan lebih untuk perusahaan mereka. Tapi dengan sikap keras Jisoo dan rasa tidak mau rugi pada dirinya, Jisoo hampir memutuskan kontrak dengan client pentingnya.

Tapi karena mereka juga takut rugi, mau tidak mau harus menerima keputusan Jisoo. Karena jika memutuskan kontrak dengan Jisoo, justru perusahaan milik client Jisoo lah yang akan rugi.

Jisoo mengangkat kepalanya ketika ingin menyebrang. Tepat sekali yang ia lihat ada Lisa di sebrang sana. Penyemangat dirinya yang sedang duduk di halte bis.

Tunggu. Jisoo mengerutkan dahinya dan bingung.

"Kenapa Lisa ada di halte? Kenapa tidak menunggu di ruangan ku? Lalu... kenapa dia seperti menangis. Dan... kenapa dia memiliki luka?" Jisoo menggeram karena melihat keadan Lisa sangat berbeda dari sebelumnya.

Saat dia meninggalkan Lisa beberapa menit yang lalu. Dia tidak seberantakan itu. Kenapa sekarang sangat berbeda. Dia terlihat kumuh dengan seragamnya yang kotor. Siku nya mendapat baretan dan dengkulnya juga mengalami hal yang sama.

Setelah lampu merah menyala. Jisoo langsung menyebrang dengan sedikit berlari. Dia menghampiri Lisa dengan jantung berdegup. Dia marah. Dia kesal. Miliknya terluka dan menangis.

"Lisa!!" Lisa terkejut mendengar teriakan Jisoo. Bukan Jisoo ingin memarahinya. Tapi dia benar-benar khawatir.

"K-kakak..." gumam Lisa gugup. Jisoo langsung berjongkok di hadapan Lisa dan menggegam lengan Lisa sedikit kuat.

"Aaww kak.. sakit." Ringis Lisa. Jisoo langsung melonggarkan genggamannya.

"Kamu kenapa!! Siapa yang melakukan ini kepadamu?!!" tanya tegas Jisoo yang melihat luka pada Lisa. Lisa ingin menahan tangisan nya. Tapi tak bisa. Baginya Jisoo cukup menyeramkan untuknya.

"Kak.. aku takut.. kakak jangan be-berteriak.. hikss.. huaa..." Lisa melepas tangisan nya dengan air mata yang jatuh melewati pipinya.

Jisoo tersadar jika dia berbicara dengan nada yang tinggi. Bukan itu maksud Jisoo.

"Ti-tidak sayang. Aku tidak memarahimu. Aku hanya terkejut kamu seperti ini." Jelas Jisoo yang langsung menarik Lisa kedalam pelukannya.

"Maaf sayangnya kakak. Kakak tidak bermaksud membentakmu. Kakak hanya khawatir. Sudah yah." Bujuk Jisoo dengan nada lembut.

"Hikss.. sakit kak.. hati Lili sakit kakak marah-marah sama Lili. Tapi kulit Lili juga sakit." Ntah bagaimana lagi Jisoo harus berekspresi. Antara dia kasihan dan merasa lucu jadi satu. Lisa sangat manja saat mengadu padanya.

Obsessed [JENLISA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang