Part 4 : Sosok Misterius

12 1 0
                                        

"Tentang sebuah perasaan dan seseorang yang selalu bermain peran hingga aku tenggelam mengikuti alur ceritanya."

Seblak_Rasa
___________________________

Hari ini Dheesa pulang malam tak seperti biasanya. Karena produksi di pabrik yang sedang banyak memaksa ia untuk lembur.

Rosma pulang lebih dulu karena beralasan sedang tak enak badan, sementara gadis itu sudah kehabisan alasan.

Suasana malam itu cukup ramai karena beberapa karyawan pun sama pulang bekerja. Dheesa memilih untuk naik kereta agar tidak harus terjebak macet.

"Mudah-mudahan masih sempet." ujarnya setengah berlari.

Dan beruntung masih ada pemberangkatan bis terakhir ke tempat tinggalnya.

Karena kondisi bis yang penuh ia terpaksa berdiri.

Gadis itu fokus dengan ponselnya sambil mendengarkan lagu 'Love me Again' yang di nyanyikan oleh Kim Taehyung atau lebih populer dengan panggilan V BTS.

'I wish you would love me again
No, I don't want nobody else
I wish you could love me again, again
I wish you would love me again'

Dheesa sesekali menggerakan kepalanya mengikuti irama musik yang didengarkannya.

Tanpa ia sadari ada seorang pria yang diam-diam hampir menyentuh bokongnya yang sintal. Untung saja pria dengan masker hitam itu segera menghalau tangan pak tua dengan raut wajah kesakitan karena tangannya yang di pelintir.

"T-tolong lepasin." ucap lelaki yang telah berumur itu.

Reflek Dheesa melepas hedsetnya ketika menyadari ada keributan di dekatnya.

"Minta maaf." bentak lelaki berkaos oblong hitam yang masih memegangi tangannya.

"B-baik. Maaf. Saya gak bermaksud. Saya b-benar-benar minta maaf." ucapnya sambil terbata-bata.

Gadis bermata bulat itu masih nampak kebingungan. Kenapa tiba-tiba pak tua meminta maaf padanya. Dan laki-laki bermasker ini.

"Lo ngikutin gue lagi?" bentak Dheesa.

Lelaki itu menyipitkan matanya.

"Lo yang waktu itu nguntit gue kan?" suaranya yang keras membuat penumpang di kereta seketika menatap ke arah mereka.

Dengan penuh keberanian ia menari kerah baju lelaki itu "Mau lo apa hah?"

Mata mereka saling bertemu dan saling bertatapan selama beberapa detik sebelum akhirnya Dheesa mengalihkan pandangannya.

"Oh, ternyata kamu yang penguntit." pak tua itu mencoba memutar balikkan fakta.

Lelaki misterius itu meremat tangannya.

"S-sakit." ucap lelaki bertubuh kurus itu.

"Cepat minta maaf !"

"Lo yang harusnya minta maaf." ucap Dheesa sambil menunjuk lelaki itu.

"Gue?"

"Lo yang nguntit gue kan?" ucap gadis itu tak mau menyerah.

Lelaki berpakaian serba hitam itupun melepaskan tangan pak tua "Gak tau terimakasih."

Ia kemudian berlalu meninggalkan Dheesa yang masih memandanginya dengan kesal.

"Kemana lo? takut?"

Lelaki itu tak menghiraukan ucapan gadis itu. Ia terus berjalan ke pojokan menjauh dari seseorang yang baru saja hampir menjadi korban pelecehan.
______________________

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 03, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RamadheesaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang