Chapter 1

1.9K 159 10
                                    

Baca author note dibawah!!

***

Dancing With The Dark

Chapter 1

Lelah sekali. Hembusan nafas bosan sudah berapa kali keluar dari mulutnya. Sedangkan kedua mata yang sedari tadi menahan kantuk harus tetap siaga memikirkan banyaknya tugas yang harus ia kerjakan sebelum shiftnya berakhir.

Lalisa Kim, sekali lagi menghembuskan nafas bosan. Perempuan cantik bersurai coklat madu itu sedikit merapikan poninya yang sudah hampir menutupi mata. Lisa menarik kedua sudut bibirnya demi memaksakan sebuah senyuman yang amat kaku.

"Hei, kenapa lama sekali?" Tanya seorang rekan kerjanya, Jihyo. Perempuan berambut pendek itu bersunggut sunggut menatap Lisa yang baru saja keluar dari kamar mandi.

Lisa dan Jihyo adalah seorang housekeeper disalah satu hotel ternama di Korea Selatan. Lisa bertanggung jawab untuk menjaga kenyaman dan kebersihan dari seluruh area hotel. Kebetulan Lisa bertanggung jawab di bagian kamar dan area gym.

Lisa menatap Jihyo sekilas sebelum meraih kain lap yang tergeletak di atas meja. "Memangnya kau tidak bisa bergerak duluan?" Dan ya, Lisa termasuk orang yang tidak memikirkan perasaan orang lain dengan perkataanya yang tajam. Jihyo berdecak mendengar balasan Lisa, perempuan berambut pendek itu menepuk bahu Lisa pelan.

"Aku tidak berani, kau tau sendiri rumor tentang ruang gym yang berhantu." Jihyo berbisik lirih, semakin merapatkan tubuhnya pada tubuh Lisa yang jenjang. Sekali lagi Lisa memutar bola matanya malas. "Ya ya, terserah mu saja." Lisa menapik tangan Jihyo yang bergelanyut di lengannya. Kedua kaki mereka membawa ke tempat gym, membuka pintu kaca geser dan mereka bisa melihat ada sedikit tamu yang berolahraga malam ini.

"Mari kita lewati malam ini Lisa!!" Ucap Jihyo semangat diikuti Lisa yang hanya bisa tertawa kecil. Jihyo dan Lisa mulai memperhatikan keadaan sekitar, membersihkan bekas keringat yang menempel di alat alat gym atau sekedar membantu para pelanggan dengan senyuman manis.

Lisa tersenyum pada seorang wanita dewasa yng sebelumnya bertanya pada Lisa bagaimana cara menggunakan salah satu alat, setelah menjelaskan secara rinci Lisa pamit untuk melihat lihat yang lain. Namun, saat matanya menangkap keluar jendela ada perasaan sedih dihatinya. Lisa melangkah mendekati kaca, memandang Kota Seoul yang tidak pernah tidur, dari ketinggian lantai dua puluh Lisa bisa melihat kendaraan yang melaju begitu kecil dengan lampu yang berkelip indah. Tangan Lisa menyentuh permukaan kaca, membanyangkan bagaimana jika keadaanya bukan seperti ini.

Bagaimana jika saja Lisa masih seperti dulu, Ayah dan Ibunya masih ada. Bagaimana jika mobil Audi merah kesayangannya masih ada dengan Lisa. Bagaimana jika Lisa tidak perlu bersusah payah seperti sekarang, tidur dengan nyaman dan selalu merasa tenang di rumah besarnya. Dan, Bagaimana jika hotel ini jatuh ketangannya. Saat pikiran itu terlintas di benaknya membuat Lisa sangat muak sekali, tangan Lisa terkepal erat dengan kedua mata bulat yang memandang benci kehidupan di luar sana.

Kenapa ketika dirinya sangat jatuh dan tepuruk, dunia malah lebih terlihat bewarna untuk orang orang sekitarnya. Lisa merasa hidupnya sangat tidak adil dan Lisa benci untuk mengakui jika ia sangat lelah. Lisa rindu kehidupan lamanya.

Lisa menghembuskan napasnya lelah.

Puk

Lisa menoleh saat merasakan tepukan pada punggunya, Lisa menoleh dan mendapati Wendy yang berdiri di belakangnya. Kedua alis Lisa terangkat tanpa mengeluarkan suara.

Dancing With The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang