Chapter 5

900 131 15
                                    

Vote dan coment!!!

Dancing With The Dark

Chapter 5

Lalisa Kim tidak mengira jika ia akan sehancur ini sekarang, Lisa tidak menghitung berapa lama Lisa berjalan mengitari Seoul, Lisa bahkan tidak perduli jika kakinya mungkin terluka karena Lisa tidak lagi memakai heels bewarna hitam miliknya. Lisa seperti tidak mempunyai tujuan, perempuan itu bahkan masih memakai seragam pegawai khasnya yang bewarna merah, kedua mata bulat Lisa menatap heels yang ia bawa di tangan kanannya.

Lisa menghembuskan napasnya lelah, bukan karena lelah fisik tetapi lelah karena Lisa sendiri sekarang sangat menahan diri untuk tidak berteriak, Lisa lelah untuk selalu terlihat baik baik saja. Jika boleh jujur Lisa sangat ingin mati, namun entah kenapa Tuhan selalu menggagalkan rencananya untuk menyusul ayah dan ibunya. Apa kesalahan Lisa di masa lalu sehingga Tuhan terlalu mempercayakan Lisa untuk melewati semua ini?

Lisa menatap langit yang sudah mulai menggelap, Lisa juga tahu jika sebentar lagi akan turun hujan, untuk hari ini saja Lisa akan mencoba berdamai pada hatinya. Lisa mendongak, tangan kirinya terangkat melihat rintik hujan yang mulai membasahi tangannya. Lisa terdiam dan berhenti berjalan, menatap sekelilingnya dan Lisa baru menyadari jika ia berada di jembatan dengan sungai han di bawahnya.

Kenapa dunia masih tetap berjalan ketika Lisa merasa sangat hancur dan tidak ada harapan lagi? Kenapa hanya Lisa yang terlihat menyedihkan sekarang, kenapa nasib sial harus ia rasakan bertubi tubi seperti ini. Lisa tidak pernah mengira jika kehadiran Jaehyun kembali membuat lubang besar di hatinya.

"Aaarrhhgg!" Lisa berpegang pada pembatas jalan, berteriak sekuat mungkin bersamaan dengan hujan yang semakin deras, sehingga membasahi seluruh tubuh Lisa. Lisa menangis dalam diam membiarkan air hujan bercampur dengan air matanya. Lisa menggigit tangannya kuat, tidak membiarkan satu isakan keluar dari mulutnya.

Tapi kenapa tidak ada sedikitpun rasa lega dihatinya?

Lisa memukul dadanya yang terasa penuh sesak lalu membiarkan isakan tangisnya yang tersamarkan suara hujan keluar begitu saja.

"Aaarrhhgg!" Lisa sekali lagi berteriak kencang, memandang riak air sungai di bawah sana. Jika ia mati apa semuanya akan baik baik saja? Lisa jadi bertanya tanya bagaimana rasanya ketika tubuhnya mati dan ia tidak akan teringat hal hal menyakitkan yang terjadi dalam hidupnya lagi. Lisa menaruh kedua heelsnya di samping tubuh Lisa, air matanya tidak berhenti mengalir begitu juga dengan isakan tangisnya yang semakin kuat.

"Lisa menyerah, Dad, Mom." Bisik Lisa pada derasnya hujan. Orang satu satunya yang Lisa ia harapkan menjadi saksi atas kematian kedua orang tuanya malah membuat Lisa semakin hancur. Seharusnya sedari awal Lisa tidak perlu mengharapkan siapa siapa, seharusnya Lisa sadar jika ia memang sendirian di dunia ini.

"Lisa ingin tidur nyenyak, Lisa tidak mau menangis lagi." Bisik Lisa. Kedua iris bewarna coklat itu semakin lekat melihat arus sungai di bawah sana.

Kemarilah Lisa, gantungkan hidup mu pada ku

Lisa tersentak saat sebuah suara menyusup ke dalam otaknya, Lisa teringat akan kejadian tadi siang. Lisa kembali menatap langit lalu mengusap wajahnya yang basah oleh air hujan. Apakah ia harus merelakan harga dirinya demi ambisi untuk membalas dendam? Lisa menggigit bibirnya kuat saat pikiran untuk mati terasa lebih baik dari pada harus menyerahkan dirinya pada sosok iblis seperti Oh Sehun.

Tapi jika ia mati bagaimana dengan keadilan yang belum orang tuanya rasakan? Kedua tangan Lisa terkepal erat, otak dan hatinya berperang untuk menentukan pilihan mana yang harus Lisa ambil. Lisa tahu saat dirinya memilih untuk bergantung pada Oh Sehun mungkin saja keadaan akan semakin sulit, tanpa Lisa sadari jika ia mulai menumbuhkan harapan baru di hatinya.

Dancing With The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang