🐺🐮
Matahari masih mengintip malu-malu walau waktu sudah menunjukkan pukul 7 pagi, tapi rupanya kantor megah itu telah dipenuhi oleh karyawan-karyawan yang berlalu lalang mengerjakan tugas yang telah ditentukan.
Begitu juga dengan Junghwan, sang sekretaris yang baru saja menjabat sekitar 6 bulan yang lalu? Yah, tapi dengan masa pelatihan 3 tahun membuat keprofesionalannya kerap kali dipuji oleh sejumlah klien yang datang untuk menetapkan kontrak.
Tentunya dia selalu datang 30 menit lebih dulu dari sang atasan, Pak Kanemoto. Menyiapkan susunan file yang harus ditandatangani, memeriksa apakah komputer bekerja dengan benar di ruangan sang atasan, memeriksa suhu ruangan, dan terakhir, membuatkan secangkir teh chamomile yang biasa diminum Yoshi setiap harinya.
Namun pagi ini, ia harus menunggu sang atasan di ruang pertemuan, dimana sudah ada beberapa klien yang juga menunggu Yoshi tiba untuk memulai rapat hari itu.
"selamat pagi, pak Kanemoto"
Junghwan membungkukkan badan, menyambut sosok gagah Yoshi yang baru saja masuk kedalam ruangan. Setelah itu, rapat baru bisa dimulai.
"berkas bulan lalu, sudah dikasih sama pak Yoo?"
Junghwan mengangguk atas pertanyaan Yoshi siang itu sehabis rapat, tengah melepas lelah sejenak dengan teh nya seperti biasa. "udah pak, dan dia suka sama hasil yang diserahkan kepala pemotretan yang waktu itu sampelnya saya ambil. bentuk kerjasama mereka kali ini kan baru aja diketuai sama direktur baru, makanya saya kasih berkas yang beda dari pemotretan perusahaan yang biasanya"
"bagus, pasti itu akan menjadi pandangan baru dari kantor kita untuk direkturnya. jadi sebisa mungkin untuk pertemuan sekitar 2 minggu lagi, saya mau evaluasi mingguan untuk dibawah diadakan sebelum rapat, ya. supaya kita udah punya bahan baru lagi untuk diserahkan"
"baik, pak"
Junghwan mengambil beberapa map di meja, menuju loker dan menyusun map-map itu didalamnya. Dirinya dan Yoshi punya ruangan bersebelahan namun dengan satu pintu keluar yang sama. Hanya dibatasi dengan sebuah dinding kaca yang tidak terlalu jauh, tujuannya supaya Yoshi tidak susah menghubungi Junghwan ketika sedang membutuhkan.
Terima kasih kepada kaca itu, karenanya Junghwan bisa memandangi Yoshi dari ruangannya tanpa mereka harus bertemu. Dan kali ini pun dia sedang melihat pria jepang itu kini sedang mengangkat telfon sembari sedikit terburu-buru keluar ruangan. Memang ada banyak sekali panggilan yang diterima oleh pria itu setiap harinya, apalagi ketika sudah menjelang tahun baru seperti ini.
"tiga botol susu hari ini, supaya sekretaris So semangat lagi sampe sore!"
Junghwan membungkuk, memberikan senyum manis pada ibu kantin dan menyusul teman makan siangnya yang sudah lebih dulu mengambil tempat duduk.
"kak Asahi! Tunggu dong!"
Begitu Junghwan memanggil pria pemilik mata tanpa semangat hidup itu, biasanya.
"lo nyogok pasti, dapet tiga botol mulu"
"hehe lumayan, tar satu lagi bisa gue simpen buat ditaro di meja pak Yoshi"
Asahi mendengus, mulai menyendok nasi ke mulut. "lo dapet jatah libur tanggal berapa?"
"boro-boro libur, kayaknya gue bakal natalan di kantor deh. lo harus tau kalo makin banyak pembaharuan kontrak yang harus gue tangani, karena atasan-atasan yang sebelumnya neken kontrak tahun lalu ternyata banyak yang ganti. gue lagi yang harus lembur besok, kan!"

YOU ARE READING
Secretary [WooHwan]
Fanfiction[DISCONTINUE] Pekerjaan Junghwan sebagai sekretaris mulai diluar jobdesk, yaitu mengurus Justin, keponakan atasannya. 🔞 Jeongwoo, Dom Junghwan, Sub bakwanseember, 2023.