05

1.5K 148 20
                                    

🐺🐮





"gak usah repot-repot lah, pak. itu memang tugas saya"

"gak papa, saya sendiri kan yang janji mau kasih kamu bonus karena udah bekerja dua kali lipat selama saya izin kemarin. ini juga sengaja dilebihin buat kebutuhan Justin nanti, semoga liburan kalian menyenangkan ya, sekretaris So"

Junghwan dengan segan mengambil amplop yang lumayan tebal itu dari tangan Yoshi, tersenyum pahit. Padahal dia berharap Yoshi melarangnya membawa Justin, tapi lihatlah jawaban mengiyakan tanpa ragu pria itu malah membuat Junghwan menyesal sekarang.

"oh ya, bapak sendiri ada rencana mau liburan kemana?" tanya Junghwan, mengangkat cangkir teh Yoshi yang sudah kosong untuk dibawa ke pantry dibelakang.

Yoshi menggeleng. "gak kemana-mana, paling enak istirahat di rumah sendiri setelah badan rasanya tegang semua sepanjang tahun. makanya saya lega begitu tau kamu mau ajak Justin pergi, takut dia bosen kalo gak diajak keluar"

"saya juga kalo gak ada urusan, kepengennya dirumah aja. kapan lagi istirahat yang cukup kalo bukan hari-hari libur?"

"ooh, kode nih, jam kerjanya mau saya kurangin?" tanya Yoshi, mengulum senyum.

Junghwan terkikik. "gak gitu pak, tapi ya kalo mau dikurangin saya pasti gak nolak"

"pokoknya makasih ya untuk tahun ini, sekretaris So. saya suka karena kerja kamu bagus, rajin, bertanggungjawab, tepat waktu, dan semoga nanti kalo saya naik jabatan 2 atau 3 tahun lagi, tetep kamu yang ngurusin saya dikantor"

Kalo gitu kenapa gak nikahin gue aja sekalian, nanti gue urusin seumur hidup, batin Junghwan.

"gak masalah, saya juga seneng bisa kerja sama bapak. kalo ada apa-apa, jangan sungkan kabarin saya"

"iya, yang penting nikmati aja waktu liburnya. sampai ketemu tahun depan, sekretaris So"

"sampai ketemu, pak"

Junghwan membungkuk sedikit, lalu hendak mundur keluar dari ruangan dingin itu. Namun, ujung sepatunya malah menyenggol kursi, yang menyebabkan badannya oleng.

"eh, awas!"

Junghwan sudah siap kalau pantatnya terasa ngilu setelah ini karena terjembab dengan keadaan memalukan, tetapi ternyata tangannya sempat digenggam Yoshi yang dengan sigap menangkap. Junghwan terperangah untuk beberapa saat, pipinya pun memerah menyadari baru saja ditolong ala drama-drama yang kerap kali ada di tv, oleh Yoshi.

Dan Junghwan tau, ia tidak bermimpi apapun semalam.

"eh, m-maaf! saya gak bermaksud..aduh pokoknya maaf" ucap Yoshi, buyar dari lamunannya sendiri dan segera membetulkan posisi, melirik Junghwan yang hanya bisa mengangguk kecil.

"kamu mau langsung..pulang?"

"uhm, iya pak. mau beres-beres barang soalnya"

"yaudah, hati-hati. oh ya, Justin mana?"

🐺🐮

"ini yang namanya Justin! tin, kenalin. ini Jungwon sama Sunoo"

Wonyoung mengangkat alis, meyakinkan Justin untuk menerima jabatan tangan kedua anak didepannya.

"halo, gue Justin"

"gue Sunoo"

"Jungwon. udah lancar nih bahasa Korea nya?"

Justin mengangguk. "ah, lumayan. kok lo berdua tau gue bukan orang Korea?"

"Wonyoung yang ngasih tau. jarang-jarang loh dia bawa orang lain ke tempat ini"

Secretary [WooHwan] Where stories live. Discover now