OD 14

1.9K 239 7
                                    

Happy reading!
~~

14 hari berlalu, selama itu juga Gracia mencari keberadaan Shani yang tiba-tiba menghilang entah kemana. Ada beberapa jadwal yang seharusnya mereka bertemu dalam satu acara, namun Shani tidak hadir dalam acara tersebut.

Keadaan Gracia tidak begitu baik, namun tuntutan pekerjaan harus tetap ia jalankan. Oleh karena itu, akhir-akhir ini ia selalu dibantu oleh teman lamanya. Namun untuk hari ini, tubuhnya benar-benar menyerah. Setelah 14 hari memaksakan tubuhnya untuk terus bekerja meskipun dalam keadaan sakit, hari ini Gracia bahkan tidak mampu untuk beranjak dari tempat tidurnya.

Gracia menatap ponselnya yang terbuka, semalaman ia hanya mengirimkan pesan pada Shani dan berharap Shani membuka semua pesan yang ia kirimkan. Ponsel itu berdering, namun bukan Shani yang menghubunginya. Gracia segera menjauhkan ponsel tersebut dari hadapannya.

Gracia menempelkan punggung tangannya pada keningnya, demamnya hari ini lebih tinggi dari semalam. Bagaimana tidak, sudah beberapa hari ini tidak ada satupun makanan yang masuk ke dalam perutnya. Beberapa temannya, Matheo, Shania, bahkan orang tuanya, sudah menyuruh Gracia untuk segera ke Rumah Sakit, namun Gracia selalu menolak. Ia hanya akan pergi ke Rumah Sakit jika Shani kembali kepadanya. Terdengar kekanakan, namun sungguh Gracia sangat ingin Shani kembali kepadanya.

Gracia mendengar pintu apartmennya terbuka, dan hanya ada satu orang yang mengetahui pin apartemen miliknya, Matheo. Dengan begitu, Gracia segera menarik naik selimutnya sampai menutupi kepalanya.

"Gre.."

"Gre, kita ke Rumah Sakit ya?"

Gracia hanya menggelengkan kepalanya di dalam selimut.

"Gue bareng Shani."

Gracia perlahan menurunkan selimutnya, dan benar Matheo datang bersama Shani. Shani yang sedari tadi mengedarkan pandangannya, melihat betapa berantakannya kamar Gracia. Lalu pandangan mereka bertemu, dan ternyata keadaan Gracia sama berantakannya dengan kondisi kamarnya.

Shani tidak mengatakan apapun, begitupun dengan Gracia.

"Sekarang kita ke Rumah Sakit ya Gre?" ajak Matheo lagi.

"Lo bisa tolong keluar sebentar?" pinta Gracia pada Matheo.

"Pulang aja, Gracia biar sama aku." ucap Shani.

Matheo menganggukkan kepalanya. "Pastiin bawa Gracia ke Rumah Sakit ya!"

Begitu Shani menganggukkan kepalanya, Matheo segera meninggalkan Shani bersama dengan Gracia.

"Kamu darimana?" tanya Gracia dengan suara yang sangat pelan.

Shani mengacuhkan ucapan Gracia, ia sibuk mengemasi beberapa pakaian Gracia dan memasukannya ke dalam koper kecil milik Gracia.

"Shani, darimana?" tanya Gracia lagi setelah beberapa menit diacuhkan oleh Shani.

"Shani.."

"Bisa berdiri ga? Apa perlu aku gendong?" tanya Shani begitu siap dengan koper milik Gracia.

"Shani jawab dulu pertanyaan aku."

"Adel."

"Hah?"

"Kamu tanya aku darimana kan? Aku nginep di rumah Adel."

"2 minggu aku cari kamu kemana-mana, tapi kamu malah sama Adel? Kalian ada hubungan apa?!" tanya Gracia dengan nada tidak suka.

Shani diam memperhatikan wajah Gracia yang semakin pucat.

"Shani jawab aku!"

"Kamu ngapain cari aku?"

"Aku khawatir sama kamu, tapi kamu malah seneng-seneng sama Adel."

ONE DAY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang