When You Were Mine

1.1K 49 4
                                    

Happy Reading

.
.
.

"Sunghoon-ah?"

Merasa dipanggil, pria tampan itu alihkan perhatiannya dari televisi yang sedang menyiarkan berita olahraga pada kekasih manisnya yang berbaring dengan kepala di pangkuannya. Ia tundukkan sedikit tubuhnya guna kecupi seluruh wajah kekasihnya. Lalu senyuman kecil terbit diwajah mereka. "Hahaha~ Geli Sunghoon..."

"Hmm? Ada apa sayang?" Tanya Sunghoon, tangannya ia gerakkan untuk mengusap lembut surai karamel milik Jake. Gemas. Kekasihnya ini cantik sekali! Sangat menggemaskan!

"Apa kau tahu siapa cinta pertama Romeo Montague?"

Sunghoon mengernyitkan keningnya, nampak sedang berpikir. "Bukankah cinta pertama dan terakhir Romeo itu Juliet?"

Jake menggeleng pelan, ia tutup novel yang tadi ia baca. Ia dudukkan diri dan tatap wajah tampan milik kekasihnya. "Bukan. Cinta pertama Romeo adalah Rosaline Capulet."

"Rosaline?"

"Iya! Cinta pertama Romeo adalah Rosaline bukan Juliet. Romeo pernah mencintai Rosaline hingga ia merasa seperti sekarat. Lalu ia bertemu dengan Juliet di sebuah pesta dan jatuh cinta. Rosaline akhirnya terlupakan. Semua orang tahu tentang Romeo dan Juliet, tapi tidak dengan Rosaline. Rosaline hanyalah figuran dalam kisah itu. Hanya seorang cinta pertama yang terlupakan"

Sunghoon terdiam, menatap Jake yang juga tengah menatapnya. Ibu jarinya mengusap pipi tembam Jake.

"Sunghoon-ah?"

"Hmm?"

"Siapa cinta pertamamu?"

"Tentu saja kau."

"Apa aku akan bernasib sama seperti Rosaline? Maksudku, apa kau juga akan meninggalkanku dan melupakanku suatu saat nanti, Sunghoon?"

"Heii, kau ini bicara apa? Aku sangat mencintaimu Jake, kau adalah cinta pertama dan terakhirku, sayang."

Jake tersenyum, lalu mencium bibir tipis milik Sunghoon. "Aku mencintaimu Sunghoon, sangat mencintaimu...

Jangan tinggalkan aku, ya? Aku tidak tahu apa jadinya, jika kau meninggalkanku."

Kini ganti Sunghoon yang mencium bibir tebal milik Jake, lalu menangkup wajahnya. "Ssttt—  jangan bicara yang tidak-tidak. Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, sayang. Satu hal yang harus selalu kau ingat, aku mencintaimu dulu, sekarang, dan nanti. Dan selamanya akan selalu begitu. Cintaku padamu tidak akan berubah atau bahkan berkurang barang sedikitpun."

Sunghoon mengubah posisinya, mengungkung tubuh Jake hingga pria manis itu kini berada di bawahnya. Sebenarnya, Sunghoon hanya ingin mengecup singkat bibir tebal kekasihnya, namun si manis justru membalasnya. Tak mau kalah, Sunghoon mendorong lidahnya masuk sambil tangannya menekan tengkuk Jake untuk memperdalam tautan mereka. Sunghoon menggigit bibir bawah Jake hingga si pemilik melenguh pelan.

Sunghoon melepas tautan mereka, ketika ia merasakan Jake menepuk pelan dadanya. Napas keduanya memburu, berusaha memenuhi pasokan oksigen mereka ke paru-paru.

"I love you, Jaeyun-ah."

Cup.

"I love you more, Sunghoon."

Lalu keduanya terkekeh dengan Sunghoon yang memeluk erat tubuh kekasihnya, dan mengecupi leher Jake.

"Sunghoon, kau jadi menemaniku kan nanti?"

Satu Bagian | SungjakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang