Chapter 3 (Mulai Mengenal)

20 12 13
                                    

~di meja makan milik keluarga Mentari~

Seperti biasa keluarga mentari selalu makan malam bersama "Gimana nak hari pertamanya disekolah baru?" Tanya mama kepada Mentari untuk membuka percakapan

Mentari yang asik memakan makanannya langsung menjawab "enak ma di sekolah baru, Mentari dapet temen temen baru, baik-baik lagi"

"wah syukur yaaa, baru di hari pertama tapi udah dapet temen-temen baru" jawab Papa sambil menyantap makanannya

Kemudian Mentari langsung menceritakan mengenai kejadiannya saat menabrak Bintang pagi tadi "tapi kan ma tadi mentari gk sengaja ketabrak ama cowo, ganteng banget ma gilak, Mentari sempat mikir apa jangan jangan dia jodoh Mentari yak hahaha"

"wah kamu ini hari pertama udah mikirin jodoh-jodoh gitu, tapi gmna? udah sempet ngobrol atau gimana?" jawab mama gk kalah semangat daripada Mentari

"tapi orangnya dingin banget ma, ngeselin, masa Mentari ajak ngobrol gk di jawab" ucap mentari dengan nada kesalnya

"wah harus Papa datengin nih, berani beraninya buat anak Papa ini kesel" menggulung lengan bajunya, seolah olah mau menghajar orang,

"gk pa jangan gitu, liat aja nanti Mentari buat dia ngemis ngemis cinta ke Mentari hahaha" dengan pd nya Mentari bilang begitu

"udah ah lanjutin makanannya, cepetan habisin, ngomongin cowo mulu" ucap mamanya sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah keluarganya itu

Sementara itu

~POV Bintang~

Di dalam kamarnya ia mulai dihantui dengan kejadian di masa lalunya, sambil memegang foto bahagia keluarganya saat dia masih kecil, dan mulai teringat momen-momen bahagianya bermain bersama keluarga, tanpa disadari air matanya terjatuh

"Bun....Yah...., kok dunia kejam banget ya sama Bintang, kok tuhan bisa bisanya mengambil kebahagiaan Bintang di saat itu seharusnya jadi momen bahagia Bintang" sambil mengusap air matanya dan terus memandangi foto tersebut

"Bintang gk bakal tahu jadi sehancur apa dunia Bintang kedepannya kalo terus terusan begini Bun..." wajah Bintang mulai dipenuhi dengan hiasan air mata

"Bintang gk yakin apakah Bintang masih bisa melanjutkan hidup Bintang ini tanpa kalian" kemudian Bintang terdiam sejenak dan mulai meyakinkan dirinya untuk kembali tersenyum

"Untung ada nenek yang selalu menemani Bintang, Bunda tenang aja yaaa" Sambil mengusap air matanya yang semakin berjatuhan walaupun dengan ekspresi tersenyum "Bintang dirawat dengan baik kok oleh Nenek, dan Bintang janji akan tetap jadi anak kesayangan Bunda dan Ayah"

tidak lama kemudian suara pintu berbunyi dan Bintang dengan cepat membersihkan air matanya agar tidak terlihat oleh Neneknya

"Bintang.. kamu belum tidur nak?, kenapa kamu masih mikirin Bunda dan Ayahmu ya nak?, Nenek tahu Bintang masih sedih dengan kejadiannya, jangan dipikirin lagi ya nak, Bunda dan Ayah pasti udah tenang kok di alam sana" ucap nenek melihat Bintang yang memandangi langit malam

"udah sekarang kamu tidur yaa besok mau sekolah, nenek juga mau tidur" sambil menutup pintu kamar, kemudian langkah kaki Nenek terhenti sejenak, tanpa disadari air mata neneknya juga ikut keluar karena sedih melihat keadaan Bintang

KEESOKAN HARINYA

~di sekolah~

Di dalam kelas terdapat 3 orang siswi yang lagi bercerita dengan asik tiba-tiba datanglah seorang Bima dengan kabar gosip terbarunya "eh guys kalian udah tau belum ni, ada gosip terbaru" sambil ngos-ngosan karena habis berlari

Bintang & MentariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang