Dapat Hidayah

187 22 0
                                    

Malam pertama Mark bekerja di Sibling's Bar, gerakannya sedikit kaku karena belum terbiasa dan belum beradaptasi dengan lingkungan. Yang ia lakukan sekarang hanya membersihkan sampah-sampah yang berhamburan di ruangan yang cukup besar dan juga ramai pengunjung itu.

Beberapa kali ia juga meminta maaf pada pengunjung karena tak sengaja menyenggol tubuh mereka yang sedang berjoget ria. Waktu telah menunjukan pukul 2 pagi namun para pengunjung malah semakin ramai, Sedangkan tubuh Mark mulai kelelahan karena sejak tadi ia terus berlalu-lalang membersihkan meja-maja dan lantai oleh tumpahan minuman ataupun muntahan pengunjung.
Ia sama sekali tak mengeluh Karena sedari kecil dirinya sudah di paksa untuk hidup keras. Ia hanya khawatir pada hari esok sebab ia harus tetap berangkat pagi ke sekolah.

"Gimana? Masih sanggup" tanya Shownu menghampirinya

"Sejauh ini aman kok bang"

"Kamu tuh jangan mau di bodoh-bodohin karyawan lain, sana istirahat dulu" perintah si bos

"Tapi kerjaan saya belum kelar bang" sahut Mark

"Udah, biar saya suruh anak-anak lainnya yang beresin"

"Gak usah bang, nanggung tinggal dikit lagi. Lagian aku belum capek kok bang" ucap Mark berbohong

"Dari tadi saya liat kamu belum makan Mark, sana istirahat dulu sekalian isi perut kamu"

Merasa si Bos mulai memaksa akhirnya Mark pun menurutinya, ia beranjak pergi menuju ruangan yang sering di pakai karyawan untuk beristirahat. Tak berapa lama Shownu ikut menyusulnya dengan membawa semangkuk mie instan dan sebotol air mineral.

"Kayanya jatah makan malam kalian udah habis, maaf ya malam ini kamu hanya dapat mie instan"

"Gak papa kok bang, makasih ya" jawab Mark menerima makanan itu

"Lain kali kalo kamu udah rasa lapar langsung bilang ke teman-teman yang lain biar kalian bisa gantian buat istirahat. Sayang kan kalo kamu gak kebagian jatah makanan karena terlambat"

"Siap bang, aku juga lagi coba beradaptasi sama teman-teman yang lain biar makin akrab"

"Ya udah kamu lanjut makannya. aku ke depan dulu ya"

"Iya bang, sekali lagi makasih"

"Good luck Mark" pamit shownu tanpa sadar tangannya mengelus lembut kepala Mark. Sedangkan yang di sentuh pun juga tak menyadarinya, entah karena terlalu lapar fokusnya jadi hanya tertuju pada makanan yang berada di tangannya.

Selesai beristirahat ia kembali melanjutkan aktifitasnya yang cukup menguras tenaga itu hingga pada akhirnya waktu yang Mark tunggu-tunggu akhirnya tiba, ia tak sabar untuk segera pulang dan merebahkan tubuh lelahnya ke atas ranjang empuk miliknya.

Sebenarnya jam kerja para karyawan di sini sampai pukul 5 subuh, namun karena Mark masih seorang pelajar maka ia di beri pengecualian dengan syarat jam masuknya harus lebih awal dari karyawan lainnya.
Ia akui Hari pertama kerjanya benar-benar melelahkan, dengan mengendarai motornya Mark sesekali memijit-mijit tengkuknya yang terasa pegal. Hingga akhirnya tibalah ia di rumah, Mark melangkah penuh hati-hati ketika masuk ke dalam rumah, ia takut jika Ibunya terbangun dan akan mengomelinya sebab sampai saat ini ia belum memberitahu tentang pekerjaannya pada sang Ibu, namun usahanya sia-sia sebab orang yang sedari tadi ia waspadai ternyata sedang menunggunya di dalam kamar milik Mark dengan posisi tidur sambil duduk di atas kursi.
Yang membuat Mark semakin terkejut yaitu sosok di samping ibunya yang sedang berbaring di atas tempat tidur miliknya, ia bingung harus berekspresi takut atau marah.

"Ibu ken...."

"Sssttt..." potong sang Ibu ketika Mark hendak mengeluarkan suara

"Kita bicara di luar saja, nanti dia terganggu" ajak ibunya lagi karena takut jika suara mereka bisa membangunkan Jeno yang masih terlelap.

You Change A Pink Into The Blue (Real Sibling)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang