Seperti biasanya, malam ini Mark kembali melakukan aktifitasnya sebagai pekerja di Club' malam. Ia mulai membersihkan sampah dan kotoran di meja-meja yang terletak di setiap sisi Bar, tidak hanya itu dia juga harus menyapu dan mengepel lantai-lantai di sana.
Dirinya tersenyum senang ketika mendapati Taeyong berada di salah satu meja di ruangan itu, berhubung Taeyong masih duduk sendiri tanpa kawan-kawannya iya pun berani menghampirinya.
"Hai kak" sapanya duluan
"Eh Mark, gimana kerjanya?"
"Aman kak, aku udah mulai terbiasa kok"
"Baguslah, aku khawatir kerjaan ini bakal ganggu sekolah kamu"
"Iya Sih kak, pikiran aku juga gitu. makanya aku mau tanya soal tawaran kerja yang kakak bilang itu, jadi gimana kak?"
"Emm, tapi kamu yakin kan dek? Sebenarnya kerjaan ini agak kurang sopan"
"Kurang sopan gimana maksudnya?"
"Aku punya beberapa kenalan yang doyan sama pemuda-pemuda seumuran kamu, dan mereka rela membayarnya asalkan mau berkencan dan tidur bareng mereka"
"Hah, maksudnya aku harus jual diri gitu?"
"I-iya bisa di bilang begitu"
Mark meneguk ludahnya
"Ta-tapi aku gak ada pengalaman buat gituan sama cewek kak"
"Sayangnya, kenalan aku ini rata-rata cowok semua Mark"
"Ma-maksud kakak, mereka gay?"
Taeyong mengangguk lesu ia sudah tahu pasti respon Mark akan seperti ini.
"Udah lah dek, aku tahu kamu pasti bakal nolak. Makanya aku gak mau tawarin ini ke kamu"
Mark terdiam masih mencerna ucapan dari pria yang lebih tua darinya itu, jujur saja ia tak pernah sekalipun memikirkan tentang pekerjaan hina ini akan muncul di benaknya, mengingat ia memang belum pernah melakukan hubungan seks terlebih lagi dalam seks sesama jenis.
"Kalo memang kamu gak mau dapat penghasilan yang mudah tapi merusak harga diri kamu, lebih baik kamu fokus aja ke kerjaan kamu yang sekarang. maaf, cuma ini satu-satunya cara yang bisa aku tawarin ke kamu agar bisa lebih cepat mendapatkan penghasilan" sahut Taeyong lagi memecah keheningan
"Me-mangnya mereka bakal bayar berapa kak?"
"Tergantung sih, apa lagi kalau anak polos yang belum pernah di sentuh sedikit pun seperti kamu, mereka pasti bakal bayar lebih dan Aku yakin hutang-hutang kamu bakal lunas hanya dalam beberapa hari?" Ucap Taeyong mulai memengaruhi
"Emangnya semahal itu ya kak?" Mark mulai tergiur
"Sebenarnya aku punya alasan kenapa mau nawarin ini ke kamu Mark, jujur saja kamu itu terlihat sangat menarik, aku bahkan kagum liat wajah dan tubuh kamu yang menurut aku sangat sempurna. Makanya aku yakin kalo seandainya kamu mau, pasti di luar sana banyak orang yang akan berebut untuk dapetin kamu walaupun mereka harus bayar lebih untuk itu"
Mendengar ujaran pemuda di depannya membuat Mark sedikit malu, ia bahkan tak percaya jika dirinya memang seberharga itu. Memang sih, di sekolah ada beberapa orang yang pernah memujinya namun kerena penampilannya yang sedikit norak dengan pakaian murah nan lusuhnya membuat orang-orang jadi tak tertarik padanya.
"Ya udah deh kak, aku pikir-pikir dulu. nanti aku bakal hubungi kakak lagi" ucap Mark lalu segera pamit untuk melanjutkan pekerjaannya
"Mark" panggil Taeyong sebelum Mark benar-benar pergi
"Iya kak"
"Pikirin baik-baik, ini semua demi diri kamu sendiri. Aku yakin kehidupan kamu bakal tenang kalau kamu setuju" sahut Taeyong lagi mulai menggoda
KAMU SEDANG MEMBACA
You Change A Pink Into The Blue (Real Sibling)
FanficBagaimana jika kakak yang selama ini selalu ada bersamanya ternyata bukan kakak kandungnya