Sunoo mengedarkan pandangan matanya ke sekeliling. Sekarang dia sedang berada di kantin lantai satu. Iya, kantin di sini indoor. Dan setiap lantai terdapat satu kantin. Enak banget :(
Jujur, Sunoo sebenarnya takut berjalan sendiri. Tapi kalau mengajak seseorang untuk bersembunyi, dia harus mengajak siapa?
Ni-Ki? Mana mungkin. Bisa-bisa sepanjang masa persembunyian hanya tercipta adu bacot. Jungwon? Itu anak susah diajak kompromi. Kalau yang lain ... Sunoo agak ragu. Terlebih setelah si Jelek itu memberi peringatan.
"Ngapain lo?"
"EEHH KAMPRETT KAMBING ANJING JAKE NAMANYA LAYLAA!!" pekik Sunoo refleks sambil memegang dadanya. Terkejut dia, bruh.
"Busett, satu-satu dong kalau mau nyebut. Serakah amat. Bawa-bawa Layla lagi."
"Yeeeuu, lagian lo– pffttt. BWAHAHAHA!!"
Orang yang berada di depan Sunoo menatap aneh manusia bermarga Kim tersebut. Sungguh, apakah di sini ada setan? Padahal setahunya ini bangunan baru.
"Napa lo? Kesurupan?"
Masih sambil menahan tawa, Sunoo membalas, "Anjir, gembel amat muka lo."
"Waaahhh, tidak sopan sekali kamu!!"
Sunoo hampir menjadi korban kekerasan oleh orang di hadapannya, jika saja Sunoo tidak langsung menjerit. "Gak, Kak! Sorry!!"
Pemuda berkacamata tersebut menghela napas kesal. Dia membenarkan letak kacamatanya.
"Lo ngapain di sini?"
"Kak Jake sendiri ngapain di sini?"
Owalah adek kampret. Malah membalikkan pertanyaan. "Sembunyi lah!"
"Terus, bisanya itu muka kayak gembel ... kenapa, dah?" Sunoo bingung. Secara, Jake itu orang yang sangat menjunjung tinggi kebersihan.
Jake menghembuskan napas kasar. Dia memilih mendudukkan diri pada salah satu kursi yang berada di sana. Otaknya kembali mengingat kejadian beberapa menit lalu.
"Karma is real. Gue tadi nyoba keluar dari tempat ini dengan cara manjat pagar. Eh, ternyata gue balik lagi ke sini. Apesnya tepat di bawah gue ada tempat pembuangan sampah gede. Gue gak sadar. Jadinya nyusruk deh ke situ," curhat Jake pada Sunoo yang sudah ikutan duduk di sampingnya.
Sunoo menggeleng beberapa kali. "Ckck, sangat tidak elit banget nyusruknya. Harusnya minimal ke got lah."
Jake melirik sinis adik kelasnya itu. "Gue gibeng juga lo!"
Sunoo meringis. "Peace, Kak."
"Sun, lo gak laper apa?" tanya Jake, diam-diam dia meremas perutnya.
"Enggak, Kak. Lo laper?"
"Iya. Makanya gue ke sini."
"Aneh. Kenapa tadi gak sekalian aja nyari makanan waktu lo nyusruk?"
"Bazeng lah! Sun, ini kantin loh. Kayaknya banyak pisau, deh," ancam Jake, dia memberi tatapan tajam pada Sunoo.
Sunoo menenggak salivanya. Masa iya dirinya dibunuh Jake? Temannya sendiri? Tidak estetik sekaleh.
"Gak mempan, wlee~ Tatapan lo kurang mengintimidasi, Kak," ejek Sunoo disusul tawanya.
Daripada mencari tempat terbaik untuk bersembunyi, Kai lebih memilih ruangan yang sekiranya cocok untuk menyembunyikan sebuah benda. Tidak lain tidak bukan adalah barang yang sudah macam belahan jiwanya. Handphone.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Game | TXT & ENHYPEN
Mystery / Thriller"Mafia game kali ini beda. Kalau kalah, nyawa taruhannya." Start: August 2, 2023. Finish: ?