02.01

362 16 2
                                    

Kenma termenung di dalam kelasnya. Dia rasanya berada di lingkungan yang salah, tulisan tulisan di papan tulis semakin meyakinkan dirinya.

Penjelasan yang dilontarkan guru di depan kelas serasa mantra yang dapat membunuhnya kapan saja.

Fisika.

Sejak kapan fisika ada di IPS? Itu lah pikirnya sejak awal. Dirinya ingin bertanya tapi tidak memiliki keberanian sedikitpun. Akhirnya dia harus menahan diri hingga waktu istirahat tiba.

Keringat tampak bercucuran dari dahinya, jantungnya berdegup dengan kencang. Baru dua hari dia bersekolah udah kena mental aja.

Dua sosok yang sangat dia kenali tertangkap Indra penglihatannya, segera dia menghampiri.

Dua sosok tersebut adalah saudara jauh kenma, sosok yang selalu ada untuk kenma, bahkan mereka tinggal satu atap sekarang.

"Sam, tsum." Lirih kenma.

Keduanya melirik. "Kenapa tuh muka, kusut bener." Komentar atsumu.

Kenma menekuk wajahnya. "Lo bayangin, gue belajar fisika." Osamu maupun atsumu tertawa sampai air mata mereka keluar.

"Hahahaha," atsumu menghela nafas, memegangi perutnya. "Kasian, kok bisa di SMA belajar fisika?"

"Aneh juga, masa kelas IPA disatu gedungin sama IPS." Ucap Osamu.

"Ni sekolah beda sistem kali, makannya ada fisika." Jawab atsumu nyeleneh.

"Bisa aja."

"Gimana dong, gue ga mau belajar fisika!" Keluh kenma menghentikan langkahnya.

Keduanya ikut berhenti, terlihat seorang wanita dengan pakaian rapihnya. "Kenma, ya?" Tanyanya ramah.

Manik kenma melirik ke kanan-kiri, lalu mengangguk. "Ikut ibu yu, ada yang mau dijelasin."

Kenma mengekori diikuti atsumu dan Osamu yang penasaran tentang apa yang mereka bicarakan.

"Kenalin dulu ya, nama ibu Hikaru." Ucapannya menyamankan duduknya.

"Saya atsumu Bu, ini Osamu, terus ini kenma." Ucap atsumu semangat, Hikaru hanya tersenyum.

"Kamu mungkin kaget sama kelas yang kamu dapet, soalnya itu emang bukan kelas IPS." Hikaru to the point.

"Kok bisa? Ibu salah masukin kelas?" Tanya kenma, yang sudah pucat mendengarnya.

"Engga, biar ibu jelasin ya. Jadi, kelas IPS tuh udah penuh jadi kamu dipindahin ke IPA karena nilai kamu pada bagus dan cukup untuk masuk ke IPA." Jelasnya kembali.

"Terus kenma ga bisa di pindahin ke IPS?" Tanya Osamu memastikan.

"Dengan berat hati, ga bisa." Kenma menganga mendengarnya, sungguh tidak bisa dipercaya.

"Maaf ya kenma, tapi kamu anak pinter pasti bisa menyesuaikan kok."

"Ga Bu, saya alergi hitung-hitung." Jelas kenma.

Ekspresi Hikaru seketika berubah, menunjuk senyum manis. "Nah, soal itu.... Ibu sudah siapin orang buat bantu kamu belajar nanti, gimana?"

Tepukan di pundak terasa oleh kenma, dirinya melirik. "Gapapa lah Ken, nanti kita bantu juga kok." Ucap atsumu menenangkan. Kenma malah dibuat merinding, seorang atsumu menjadi gurunya? Jangan bercanda.

Kenma menghela nafas. "Ya udah Bu, gapapa."

"Nanti pulang sekolah kamu kesini lagi, biar ibu kenalin ke orangnya."

Kenma mengangguk, lalu mereka izin permisi dari sana. Setelah menutup pintu ruangan, kenma merasakan dua tangan menepuk bahunya bersamaan.

"Semangat, ken." Ucap keduanya.

_____

Sesuai perkataan Bu Hikaru, kenma menunggu di ruangannya sembari memainkan game online di ponselanya. Ngapain lagi coba?

Saking fokusnya kenma bermain dia tidak menyadari adanya orang lain yang duduk di sebelahnya. Dia melirik ke handphone kenma, nampaknya tertarik.

"Ikutan dong."

You has been slain

Kenma terdiam kaku.

Defeat

Kenma melirik sinis pria di sampingnya, sedangkan pria tersebut hanya tersenyum tipis. "Ikutan dong." Ucapnya mengulang perkataan sebelumnya.

"Anjir Lo, gue jadi kalah ya anjir!" Bukannya membalas ajakan pria itu kenma malah sudah terbawa emosi.

Pria itu menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Maaf, ayo Mabar gue gendong deh."

Kenma menatap pria itu semakin sengit. "Ga Sudi."

"Beneran loh, ga mau Mabar sa-"

"Wah, kalian udah pada di sini?" Ucapannya terpotong ketika Bu Hikaru mendekati mereka. "Udah nunggu lama?" Pria tersebut menggeleng.

"Nah, kenma ini orang yang bakal ngajarin kamu nanti. Namanya kuroo."

Kenma terdiam, memikirkan bagaimana dia harus menahan emosi saat berhadapan dengan orang ini.

"Gue kuroo Tetsuro kelas 12 IPA 1 salam kenal...."

"Kenma, kozume kenma."

Kuroo tersenyum ke arahnya. "Salam kenal, kenma."

To be continude.

HALLLO SEMUUAAA!!!!

Aku kembali dengan seri kedua yang menceritakan tentang kenma dan kuroo. Yang mau baca versi sunaosa bisa cek profil terus pilih yang judulnya Reckless.

Penulisan book ini sama book pertama aku rasa berbeda karena aku belum Nemu still menulis aku sendiri.

Satu lagi, book ini bakal lama alurnya dan kemungkinan bakal lebih banyak chapternya.

Terus dukung aku ya semua 🤍

Hilang tanpa bilang | kuroken [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang