[1]

170 19 1
                                    

Taehyun menatap sebentar gedung asrama yang akan ia tinggali. Mulai menyeret kopernya memasuki gedung tersebut, yang dimana sudah disambut oleh si petugas asrama.

Dia murid pindahan, terpaksa pindah karena papanya memiliki pekerjaan disini. Tidak heran jika Taehyun selalu pindah sekolah apalagi pindah rumah. Sudah hal biasa.

Jadinya setiap pindah ia akan memulai hidup baru, seperti saat ini.

Hidup tanpa seorang ibu itu cukup sulit bukan? apalagi mempunyai ayah yang super sibuk.

Ia harap dengan tinggal di asrama akan membuat beban ayahnya sedikit berkurang.

Mungkin?

"Selamat datang di asrama kami, kamu Kang Taehyun, benar?" tanya si petugas asrama dengan sebuah senyuman.

Taehyun balas tersenyum. "Benar, saya Kang Taehyun, murid baru yang akan bersekolah disini."

"Baiklah, mari akan saya antar ke kamarmu."

Taehyun kembali menyeret kopernya mengekori si petugas yang berjalan didepannya. Melewati beberapa kamar yang berada di lantai satu dan memasuki lift untuk ke lantai sepuluh, dimana kamar asrama Taehyun berada.

Di tengah lift, Taehyun merasa gugup entah kenapa. Ia merasa seperti ada yang mengganjal, merasa tidak nyaman disaat pertama kali menginjakkan kaki di asrama ini.

Tetapi ia mengabaikan perasaannya akan hal tersebut. Berharap semoga semuanya baik baik saja.

Tidak berselang lama lift pun terbuka, masih dengan si petugas berada didepannya memimpin jalan. Melewati beberapa kamar dan sampailah diujung.

Kamar Taehyun berada di paling ujung dan paling terakhir, karena semua kamar sudah terisi. Jadilah ia menempati kamar 666.

"Nah, ini kamarmu, dan ini kuncinya." si petugas memberikan kunci kamar kepada Taehyun.

Taehyun mengambil kunci tersebut dan tidak lupa mengucapkan terimakasih. Sedangkan si petugas mengangguk.

"Oh ya, semoga kamu betah di sekolah. Banyak banyak nyari teman. Kalau kamu memerlukan sesuatu, bisa cari saya."

"Terimakasih, pastinya saya akan betah disini," ucap Taehyun.

"Saya harap, kalau gitu saya permisi ya."

Setelah berucap, si petugas melenggang pergi dari sana meninggalkan Taehyun yang menatap kepergian petugas asramanya. Barulah ia masuk ketika si petugas benar benar hilang dari hadapan.

Sesudah membuka pintu, Taehyun memegang kenop lalu memutarnya.

Disaat pintu sudah terbuka penuh, dia dikagetkan dengan sebuah teriakan yang memekakkan telinga-

"Selamat datang di asrama kami, semoga nggak betah ya!"

-ada seseorang di kamarnya.

Tunggu dulu. Orang?

Taehyun menatap orang didepannya yang memasang senyum cerah. Terlihat menyebalkan dimatanya.

"Lo murid baru itu kan?" tanya si yang entah siapa namanya.

"Iya, dan lo siapa? kenapa bisa masuk?"

Sepertinya Taehyun menarik ucapannya yang bilang kalau ia akan betah nantinya. Belum belum sudah dipertemukan dengan cowok aneh, dan yang lebih anehnya lagi dia bisa masuk ke kamar yang bahkan dikunci.

"Kenapa coba lo pindah ke sekolah ini?" pertanyaan Taehyun dihiraukan begitu saja. Dia malah melemparkan balik pertanyaan. Dan itu membuat Taehyun bingung.

Kenapa dah?

"Emangnya kenapa kalo gue pindah kesini? yang bayar juga bukan lo kan."

Cowok itu diam. Memajukan wajahnya, menunduk untuk mensejajarkan tingginya dengan tinggi Taehyun. Berbisik tepat ditelinga nya.

"Lo belum tau aja, semua orang disini pada aneh aneh."

Taehyun sedikit mundur. "Maksudnya...?" tanyanya tergagap.

Si lawan bicara menjauhkan wajahnya, memberikan senyuman hingga kedua matanya menyipit. Sedikit membuat Taehyun takut akan sikap yang ditunjukkan untuknya.

Padahal biasanya, setiap ia pindah sama sekali tidak pernah menemukan orang aneh sekaligus menyebalkan seperti orang didepannya ini.

Tabiat orang ini Taehyun tidak suka,

"Jangan bengong aja, mau masuk kagak? gue tutup nih pintu."

Taehyun tersentak. Cowok itu memberikan akses untuk Taehyun masuk. Dengan cepat Taehyun masuk kedalam kamar, melihat ke sekitar kamar yang cukup luas untuk ditempati satu orang.

Semuanya terlihat bersih dan nyaman. Cocok untuk Taehyun yang memang suka sekali kebersihan.

Apa kamu juga suka?

"Kita belum kenalan."

Taehyun berbalik badan, menatap cowok itu yang menyenderkan punggungnya di bibir pintu, memandang Taehyun dengan tangan yang dilipat di dada.

"Emang lo siapa minta kenalan." ketus Taehyun.

"Kita belum kenalan."

"Kalo gue gak mau?"

"Kita belum kenalan, ayo kenalan."

Taehyun menatap lawan bicaranya sinis, orang aneh ini tidak dengar kah?

"Lo denger gak? gue gak mau kenalan sama lo." ulangnya sedikit ada penekanan.

Cowok itu mengulurkan tangannya, menatap Taehyun tanpa ekspresi. "Tapi gue mau. Kenalin gue Choi Beomgyu, kamar 105 lantai 2."

"Choi Beomgyu?" bingung Taehyun. Ia sama sekali tidak menjabat tangan si cowok aneh itu.

Beomgyu menurunkan tangannya lantas mengangguk. "Iya, kenapa?"

Taehyun menggeleng. "Lo bisa pergi gak? nanti gue laporin ke petugas."

Beomgyu tersenyum. "Gak mau, sebelum lo ngasih tau nama."

Taehyun mengusap rambutnya frustasi. "Kang Taehyun, puas lo?"

"Salam kenal Taehyun." lagi lagi Beomgyu tersenyum.

"Gak peduli. Mending lo pergi sekarang." Taehyun mendorong Beomgyu untuk keluar dari kamarnya, tidak mau lama lama bersama orang aneh ini.

Gila banget, ini orang kenapa?

Setelah berhasil mendorong keluar, Taehyun menutup pintu lalu dikunci. Menarik napas berusaha menetralkan emosi.

Terdiam sejenak. Tiba tiba saja ada yang mengetuk pintu kamarnya dan secarik kertas keluar dari bawah pintu. Begitu dibaca, membuat Taehyun ingin meninju siapa saja yang lewat sekarang.

"082++++++ itu nomer gue disimpen ya kalo lo gak nyimpen gak masalah sih, gue punya kok nomer lo;D"



Anjing.

What?

hai?

What? - beomtaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang