1 - Famous Girls

848 54 5
                                    

Bunyi ban mobil berdecit dari Bugatti Bolide bersamaan dengan bunyi klakson dari mobil Lamborghini Aventador itu berhasil menarik atensi para mahasiswa yang sedang berada di parkiran outdoor Universitas Antariksa.

Bunyi ban mobil berdecit dari Bugatti Bolide bersamaan dengan bunyi klakson dari mobil Lamborghini Aventador itu berhasil menarik atensi para mahasiswa yang sedang berada di parkiran outdoor Universitas Antariksa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mobil Bugatti Bolide hitam berhasil terparkir dengan sempurna, di susul dengan Lamborghini berwarna golden yellow disampingnya, dan Tesla baby pink di samping Lamborghini.

"Itu mobilnya Sheila gak sih?"

"Perasaan kemarin berangkat pakai Porsche."

"Yang kemarin mobil pacarnya."

"Kak Sheila cantik banget, gak heran kalau cowok-cowok pada suka sama dia."

"Orangnya juga baik, kemarin gua sapa di sapa balik dong."

Kedatangan Sheila, Tania, Arabella, dan Yura berhasil menarik perhatian seisi Universitas. Membuat para mahasiswa berbisik heboh, membicarakan tentang mereka.

Siapa yang tidak kenal kumpulan gadis yang menamai geng mereka sendiri dengan sebutan 'Famous Girl' itu. Terdiri dari empat gadis cantik dengan keluarga yang bergelimang harta, di tambah ketua mereka yang terkenal player.

"Gila, mobil lu cepat banget, Tan!"seru Sheila seraya keluar dari dalam Lamborghini-nya.

"Iya dong."ucap Tania dengan mengibaskan rambutnya ke belakang.

"Sombong lu. Kalau gak salah namanya Bugatti bolide, ya?"

"Bugatti bolide yang dari Prancis itu?"tanya Arabella setelah memarkirkan mobil Tesla-nya.

"Yap!"

"Boleh juga bokap lu. Bisa kali ya gua jadi ibu tiri lu."ucap Sheila.

"Ogah gua punya ibu tiri kek lu. Cabangnya dimana-mana."ujar Tania sedangkan Sheila hanya tertawa.

"Motor lu baru, Yur?"tanya Tania kepada Yura.

"Punya bokap gua."jawab Yura seraya berjalan mendekati Sheila, Tania, dan Arabella.

"Enak ya yang sehobi sama bokapnya, kalau gua nih apa. Bokap gua hobinya cuma mancing doang."ujar Tania.

"Biar hobi mancing gitu, mampu belikan lu Bugatti yang seharga miliaran."timpal Sheila.

"Hallo, Sayang."

"Eh, Devan!"seru Sheila saat Devan pacarnya dari jurusan Teknik menghampirinya.

Devan mengecup punggung tangan Sheila, dan merangkulnya tanpa malu"Baru selesai kuliah?"tanya Sheila.

"Iya, kelas pagi."jawab Devan.

"Nanti gak ada kelas lagi?"

Devan menghirup aroma tubuh Sheila melalui lehernya"Gak ada."

"Honey, jangan begitu. Aku gak suka."Sheila menjauhkan kepala Devan dari lehernya.

"Sorry."

"Malam ini mau ngedate?"tanya Devan.

"Boleh, kebetulan malam ini aku lagi kosong."

"Gimana kalau nonton?"

"Mau. Dengar-dengar ada film action bagus yang lagi tayang di bioskop."

"Oke, malam ini aku jemput?"

"Kamu tungguin aku di cafe biasanya, kita ketemuan disitu aja."ucap Sheila membuat Devan mengerutkan dahinya.

"Kenapa gak aku jemput ke rumah kamu aja?"

"Kamu tungguin di cafe aja, ya. Di rumah aku jarang ada orangnya, gak enak kalau dilihat tetangga."

"Oh, oke."Devan sudah terlalu malas berdebat dengan Sheila hanya karena gadis itu yang tidak mau di jemput dari rumahnya.

"Aku balik dulu, Sayang. Nanti malam aku tunggu jam 8 di cafe biasanya,"

"See you tonight, Sayang."Devan mengelus pipi Sheila sebelum pergi meninggalkannya.

"Bye-bye, Honey!"Sheila terus menatap kepergian Devan hingga pria itu tidak terlihat lagi.

Tania berdecak"Kemarin Jaegar sekarang Devan."

"Sebenarnya malam ini gua sudah ada janjian sama Javier. Gua lupa."ringis Sheila.

"Kebanyakan cowok sih, jadi lupa kan sudah janjian sama yang mana aja."

"Betul tu, Ra."timpal Tania membenarkan perkataan Arabella.

***

"Aku gak mau putus, Nathan!"teriak Cassandra mampu membuat semua orang menatapnya. Namun ia sama sekali tidak peduli.

"Nathan!"panggil Cassandra namun Nathan mengabaikannya dan terus berjalan meninggalkan Cassandra.

Dengan kesal Cassandra menendang pot keramik di sampingnya, namun sedetik kemudian ia meringis karena pot yang ia tendang terlalu keras. Membuat kakinya sakit.

Tanpa Cassandra sadari jika sedari tadi Tania memperhatikan tingkahnya.

"Ara."panggil Tania.

Merasa tidak ada jawaban, Tania menolehkan kepalanya ke arah Arabella"Pantasan gua panggil gak nyaut."

"Apa Tania? Ara lagi konsen."

"Konsen apaan lu. Main Pou aja sampai tegang begitu."

"Ara, dengarin gua.."rengek Tania.

"Iya, ini Ara dengarin. Tania ngomong aja."

"Selama ini Sheila kalau dekatin cowok selalu dapet kan?"

"Iya, sampai anak yang terkenal cuek aja bisa Sheila dapatin."

"Ngeri juga ya pesonanya Sheila."

"Ara kalau jadi cowok, pasti juga suka sama Sheila."ungkap Ara membuat Tania menjauh selangkah dari Ara.

Dengan bingung Ara menatap Tania"Tania kenapa jauhin Ara?"

"Lu lesbi?"

"Ih, Tania... Kan Ara bilang 'kalau'. Itu cuma perumpamaan aja."

Mendengar penjelasan Arabella membuat Tania ber'oh ria dan kembali berdiri di samping Arabella.

Saat ini Tania dan Arabella sedang berada di parkiran outdoor, menunggu kedatangan Sheila dan Yura. Mereka bersandar pada kap salah satu mobil yang terparkir, tanpa tau mobil tersebut milik siapa.

"Ara."

"Apaa?"jawab Arabella masih sibuk bermain dengan pou nya.

"Lu mau gua kasih tau sesuatu yang seru gak?"

Seketika Arabella menatap Tania"Apa itu?"

"Sini, gua bisikin."Arabella mendekatkan telinganya, mendengarkan apa yang ingin Tania sampaikan padanya. Dan tidak lama kemudian ia tersenyum.

"Gimana? Seru kan?"tanya Tania kepada Arabella.

Dengan cepat Arabella menganggukkan kepalanya"Ara mau ikut!"

---

Makasihh banyak buat kakak-kakak yang mau mampir ke cerita aku.

Jangan lupa vote commentnya kakk❤️

Playgirl Vs Playboy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang