09 › when he treats him better.

363 46 1
                                    

Sudah terhitung seminggu lebih pasca kejadian dimana Narey berterus-terang mengenai perasaannya bahkan menolak Demian, sudah seminggu itu pula dominan bernama Demian itu alih-alih menjauh justru semakin memperlakukan Narey dengan lebih sangat baik dari sebelumnya dan selama itu pula Narey tidak sempat bertemu dengan Damian karena keberadaan Demian yang nyaris setiap saat disampingnya.

"nggak ada kerjaan lain selain menemani aku, Dem? aku nggak apa sendiri kalau kamu memang ada kerjaan lain."

Demian terkekeh pelan lalu memutar duduknya menghadap dan sedikit mendongak untuk melihat Narey, "aku kosong." ia sebenarnya sudah tau maksud dari perkataan Narey barusan, "kamu mau banget aku tinggal sendiri ya?" candaannya langsung menghasilkan ekspresi merenggut pada wajah sang tunangan.

Narey menyingkirkan laptopnya dari atas pangkuannya supaya bisa melihat Demian yang duduk diatas karpet. "Nggak gitu maksudku.. tapi, yaㅡudah semingguan lebih ini kamu ada sama aku terus, toh teman-teman kamu tuh protes udah berkali-kali ngajak kumpulan full team tapi kamu tolak." gerutu Narey, "aku kan nggak enak sama mereka."

"lho, kenapa nggak enak?" satu alis Demian terangkat sembari mengusap pelan lutut Narey sebab tunangannya itu duduk diatas sofa sementara ia duduk diatas karpetㅡlebih rendah sehingga membuat dominan itu mau tidak mau harus mendongak untuk sekedar menatap sang submissive yang lebih tinggi, "kan bisa dienakin aja."

"terserah kamu lah, Dem."

"tugas kamu sudah selesai?" tanya Demian sebelum berdiri dari duduknya lalu mematikan layar televisi yang sejak tadi ia nyalakan selama menemani sang tunangan mengerjakan tugas.

Narey mengangguk dengan jemari bergerak mengsave laporan penelitian yang baru saja ia selesaikan siang ini.

"mau makan siang diapart atau diluar?"

laptop sudah matiㅡNarey menoleh kearah Demian yang berdiri dihadapannya, "diluar aja ya? sekalian beli bahan makanan sama snackku yang udah habis, kamu mau kan?"

"apapun buat kamu, mau."

"makan matcha buat aku, mau?" tantang Narey membuat Demian menggeleng telak.

"like eating grassㅡ"

"matcha dan rumput itu beda ya, Demian!"

Demian tertawa, "mereka berdua itu samaㅡboth are green."

"oke!" Narey berdiri diatas sofa setelah memindahkan laptopnya keatas meja kecil dekat sofa, "don't talk to me until you eat or drink matcha for today."

"sayang, nggak ada yang lain?"

Narey menggeleng lalu turun dari sofa dan berjalan memasuki kamarnya untuk bersiap dan mengambil handbagnya sebelum pergi untuk makan siang dan berbelanja persediaan makanan untuk diapartemennya. Sepuluh menit bersiap, Narey keluar dan langsung menuju rak sepatu yang ada disamping pintu apartemen.

melihat Narey yang sudah lebih dulu keluar dari apartemen, Demian dengan ekspresi memelas menyusul sang tunangan yang rupanya sudah lebih dulu turun menggunakan lift ke lantai basement tanpa menunggunya.

"hhh, semangat." dan jangan lupa perbanyak kesabaranmu, Demian Abimana.

treat you

"mau pesan apa?"

tanpa banyak berbicara atau menjawab pertanyaan Demian, Narey justru mengambil alih pulpen dan kertas pesanan yang dipegang Demianㅡ submissive itu langsung mencatat sendiri menu yang ia inginkan kemudian ia kembalikan kertas serta pulpen itu pada Demian setelah selesai mencatat pesanannya.

"kamu serius mau aku konsumsi rasa yang jelas-jelas nggak aku sukai?" tanya Demian memastikan sedangkan Narey hanya langsung mengangguk singkat sebagai jawaban.

Treat You (onhold)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang