𝑨𝒛𝒂𝒆𝒂𝒏𝒂 |11 Ingin berhenti berharap

10 3 0
                                    

•••

Hari hari pun berlalu, kini Aza hanya menatap langit langit kamar sambil mengingat kesalahan yang Aza perbuat untuk Ayudia saat itu.

"Biar gue udah di maafin, tapi penyesalan di diri gue masih sangat besar untuk Ayudia"
batin Aza, sambil mengambil handphonenya yang muncul notifikasi

Reigennvn

Iyaaa, katanya Zhein udah punya pacar

tapi gatau kalo sekarang, soalnya gue dengarnya pas awal awal daring

aza kembali menutup handphone dan kembali menatap langit langit kamar
"udah gue duga" sontak Aza sambil menutup matanya.

"Mulai hari ini, gue akan perlahan lahan lupain Zhein walaupun memang sangat sulit tapi apa salahnya di coba" batin Aza sebelum tertidur.

***

keesokan harinya Aza dan teman teman sekelasnya kini lagi membersihkan ruangan kelas mereka, karena sebentar lagi akan di adakan ujian kenaikan kelas. yang di mana Aza akan beranjak naik ke kelas 9.

"zaa, kita bersihin jendela yang di belakang sana yuk." Ayudia yang dari tadi sibuk dengan membersihkan jendela, kini ia ingin mengajak Aza untuk bisa bareng bareng membersihkan jendela.
"yaudah, ayo" Aza dan Ayudia pun melangkahkan kaki menuju jendela yang di belakang sambil memegang peralatan untuk membersihkan jendela.

"yu, atas yang saat itu gue minta maaf yaa" entah apa yang Aza pikirkan saat itu, tetapi kata penyesalan masih terlintas di pikirannya.
"santai aja kali zaa"
"emang gue yang salah menyukai orang ngga mungkin gue gapai" sontak Jawaban dari Ayudia, kembali mengingatkan Aza akan hal ingin melupakan Zhein yang ngga bisa Aza gapai juga.

"Untuk seluruh anak anak yang berada di dalam kelas, di mohonkan semua berkumpul ke dalam Aula" suara dari dalam Aula terdengar, dan semua murid murid pun berjalan meninggalkan kelas dan menuju aula.

"mulai hari senin kita semua akan menjalankan ujian kenaikan kelas jadi di harapkan untuk murid murid sekalian, belajarlah di rumah masing masing agar bisa menjawab pertanyaan saat ujian nanti."
"kalian juga sudah bisa pulang ke rumah masing masing"

"za gue duluan yaa, maaf gabisa bareng soalnya lagi ada urusan keluarga makanya gue di jemput." Ayudia menoleh ke arah Aza dan meminta maaf karena tidak bisa pulang bareng.
"iyaa gapapa, gue pulangnya bareng Hanin dan Fia kok" lanjut Aza.

~

seminggu telah berlalu, kini ujian kenaikan kelas telah selesai, teman teman Aza sangat bahagia adapun yang tidak, karena takut akan hasil nilainya. Dan Aza pun kini sedang menunggu Hanin dan Fia pulang, agar bisa pulang bareng lagi.
" eh kita ke cafe yang baru buka yuk" ajak Hanin yang tiba tiba saja muncul dari belakang Aza
"ayooo!" jawab Fia dan Aza dengan bersemangat.

kini Aza dan kedua temannya itu berjalan sambil menceritakan hal hal random agar di antara mereka tidak saling diam diaman.

"nah itu dia" Hanin menunjuk ke arah cafe yang baru di buka.

Aza dan kedua temannya pun berjalan ke arah ka cafe untuk memesan makanan.
"mba nasi goreng spesial sama jus mangga yaa" Aza menujuk menu makanan dan minuman yang ingin dia pesan.
" kita berdua juga deh sama" lanjut Hanin dan Fia.

Aza, Hanin, Fia pun kembali berjalan menuju tempat yang pengen mereka duduki.

"eh eh, bukannya itu Zhein yaa" Fia yang dari tadi melihat sekeliling itu, tiba tiba saja melihat Zhein dan salah satu temannya.
"udahh, gausah liatin mereka lagi " jawab Aza sambil memalingkan wajahnya ke depan.

beberapa menit pun berlalu, Aza dan kedua temannya yang sedang asik berbincang sedari tadi itu pun tampa mereka sadari
suara salah satu anak lelaki di dalam cafe sedang memanggil salah satu di antara mereka bertiga.

"woe, anak yang di tengah" suara anak lelaki itu tampak memanggil Aza yang kebetulan ada tengah tengah kedua teman Aza.
"ya? gue?" Aza pun berpaling ke belakang sambil menatap anak yang memanggil namanya.
"yaa, elu" jawab anak lelaki itu
"lo anak kelas A kan? lanjut lelaki itu.

"yaa, emangnya kenapa" jawab Aza dengan keheranan, karena yang dari tadi memanggil namanya itu adalah temannya Zhein.

"mau jadi pacar teman gue yang di sebelah ga" lanjut anak lelaki itu yang membuat Aza dan kedua teman Aza serta Zhein nampak kaget.

"gaa, gue udah ada juga kali" tiba tiba saja Zhein ikut menjawab sambil tertawa kecil, yang membuat Aza tidak lagi ingin menjawab yang di tanyakan temannya Zhein itu.

tanpa pikir panjang Aza beranjak dari tempatnya dan meninggalkan cafe tersebut,serta di ikuti kedua teman Aza.

"udah zaaa, udahh gausah pikirin Zhein lagi. Zhein ga salah, wajar aja dia punya pacar. udah STOP berharap dari diaaa nyatanya gue ama dia kayak orang asing yang ngga saling mengenal selama ini!! Batin Aza


"Gue yang salah selalu berharap dari elo"

𝑨𝒛𝒂𝒆𝒂𝒏𝒂 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang