"Jangan cuma minta maaf Tama, jelasin! Kasih aku alasan, kita pacaran ga sebulan duabulan, 4 tahun Tama" suara gue makin besar, gue udah terlanjur nanya ini.
Tama melambatkan laju mobilnya dan berhenti dibahu jalan.
"Aku baru sadar kalau hubungan kita gak seharusnya terjadi" ucapannya cukup nusuk ke ulu hati gue.
"Kita berbeda Sya" lanjutnya, gue pernah ngira kalau alasannya karena perbedaan agama. Ternyata bener.Gue mengangguk paham.
"Kenapa ga bilang gitu aja sih Tama? Biar gue bisa mudah nerima alasan kamu minta putus" gue tersenyum getir.
"Kalau gitu, harusnya kamu ga ngajak aku pacaran" ucap gue datar."Ini bapak mau lanjutin jalan atau saya turun aja disini" gue nanya, Tam mengangguk.
"Saya lanjutin"0o0
"HUWAAA GUE MASIH GABISA LUPAIN TAMA" gue masih nangis dari semalam, untung aja hari ini libur kerja.
Tok Tok
Gue segera ngelap wajah gue yang penuh air mata, dan berlari ke pintu.
"Saya ga mesen paket" ucap gue spontan, saat melihat siapa yang berdiri di depan pintu gue segera nutup pintu."Tama ngapain disini anjig" batin gue udah mulai merosot nih.
Tok Tok
Pintu diketuk lagi, gue mengatur nafas.
Gue buka pintu lagi,
"Bapak ngapain disini?" tanya gue tanpa basa - basi,
"Tas kamu ketinggalan di mobil" ucapnya sambil memperlihatkan tas milik gue.
Gue langsung ambil tasnya,
"Makasih pak, sekarang bapak boleh pergi" ucap gue dengan senyum.Tama mendekatkan wajahnya ke wajah gue. DAG DIG DUG.
"Saya gak dikasih minum dulu?" tanyanya dengan mata yang lagi - lagi mengintimidasi.
"Eh iya pak, silahkan masuk. Maaf apartemen saya kecil pak" ucap gue.Tama duduk disofa ruang tamu. Gue ke dapur ambil minum sekalian cuci muka.
"Nih pak, diminum. Maaf cuman ada air" aku menatapnya canggung."Semoga Tama ga nanya - nanya" batin gue.
"Terimakasih" ucapnya yang langsung meminum airnya.
"Duduk disebelah aku Sya" pintanya semari menepuk sofa. Gue nurut.
"Kamu mau gak tinggal sama aku?" tanyanya tiba - tiba. Gue melotot kaget.
"Gila lo?!" teriak gue kesal.
"Maaf, maksudnya GILA BAPAK?!" ucap gue tapi tetep masih kesa.Dia tertawa.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMASYA [ END ]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, SERTA TINGGALKAN VOTE!] Asya maaf, kita harus akhirin hubungan ini. - Tama Banyak orang bilang kalau 'perbedaan' membuat kita saling melengkapi satu sama lain. Tapi ga untuk cerita gue. Ngejalanin suka - duka selama 4 tahun...