"Kamu darimana aja sih, Tam? Aku udah nunggu di sini lama tau!" ucap gue kesel kepada lelaki yang tepat sedang berdiri di hadapan gue.
"Sorry, tadi rapat Osisnya alot" jawab dia sambil menggaruk tengkuk."Yaudah ayo pulang" ajak gue sambil berjalan menuju parkiran mendahuluinya.
"Sya, wait" Tama menahan lengan gue.
Gue berdiri dihadapan dia dengan raut wajah bingung.
"Kenapa?" tanya gue menatapnya dengan senyum."Asya maaf, kita harus akhirin hubungan ini" ucapnya sambil menatap lekat muka gue.
0o0
KRING .. KRING ..
Gue terbangun dari tidur karena bunyi alarm yang berisiknya ga ngotak.
Lagi. Mata gue ngeluarin air mata.
"Sial, padahal kejadiannya udah 2 tahun yang lalu!" batin gue.
Selesai bersiap, gue pergi berangkat ke kantor kayak biasa. Kerja gue kayak orang pada umumnya, karyawan di kantor yang luar byazah banyak tugasnya.
Setelah sampai kantor, gue say hi ke tumpukan dokumen yang sudah siap untuk gue sentuh.
"Asya, hai" sapa sahabat sekaligus manager divisi lain di kantor.
"Hai Gres" balas gue sambil duduk.
"Mata lu bengkak kenapa? Habis nangis ya?" tebak Gres, gue segera menggeleng.
"Ah ga kok, ini mah kelilipan pas di motor" jawab gue.
"Bohong lo ya! Oh iya nanti makan siang bareng gue ya, gue ke boss dulu nih ada urusan. Bye Sya~" ucap Gres berlalu sambil memberi kiss bye ke gue.Gue cuman senyum, setelah itu fokus ke tugas yang harus gue kerjain.
Samar gue denger orang gosip, ett bukan berniat nguping tapi suaranya kedengeran sampai tempat duduk gue.
"Katanya yang bakal ngurus kantor ini bukan bos lagi"
"Siapa kalau bukan bos??"
"Katanya si keponakannya bos"
"Wow perempuan atau laki laki anak nya??"
"Tapi kok bukan anaknya bos?"
"Belum punya anak kali, gua kagak tau"
"Ohhhh, laki atau perempuan?"
"Laki laki, katanya juga ganteng loh""Bisa tepe tepe dong gue"
"..."
"..."Sialan, gosip menariknya cuman diawal.
Akhirnya jam makan siang, cacing diperut gue udah pada demo. Sekarang gue lagi sama Gres di kantin kantor.
"Gres, emang bos bakal diganti?" tanya gue penasaran dengan gosip tadi.
"Eh tau darimana?" dia malah balik nanya,
"Dengeh dahi kahyawan hain" jawab gue sambil makan nasi goreng.
"Kalau mau ngomong selesain dulu makan nya" mata Gres menyipit,
"Hehe maaf namanya juga lagi kepo" cengeri gue
"Iya, bos bakal diganti sama keponakannya. Laki laki loh" jawabnya sambil menaik turunkan alis botak nya.
"Ga minat" respon gue seadanya.
"Gue udah selesai makan nih, ayo balik" sambung gue sambil berdiri.
Gres bangkit dari bangku, dan menggapai lengan gue.Bruk
"Lain kali jalan pa -" ucapan gue terpotong.
Gue terbelalak kaget saat ngeliat siapa yang nabrak gue.tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
TAMASYA [ END ]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA, SERTA TINGGALKAN VOTE!] Asya maaf, kita harus akhirin hubungan ini. - Tama Banyak orang bilang kalau 'perbedaan' membuat kita saling melengkapi satu sama lain. Tapi ga untuk cerita gue. Ngejalanin suka - duka selama 4 tahun...