"Tau engga? Kalau lu jujur kayak gini lebih lega tau. Jadi gue engga perlu ragu buat rangkul lo sekarang juga. Sini senderan, capek kan?"
Pluto Family
Oncel kafe.
Letaknya di dekat universitas C. Tepat di sebrangnya, ke Timur 3 bangunan maka kafenya terlihat dengan plang nama Oncel kafe. Interiornya sangat sederhana, seperti kafe pada umumnya namun desainnya cukup membuat mata nyaman memandang. Bersih dan terdapat rak buku novel bagi yang penggemar novel. Terdapat wifi gratis pula di sini.
Harga cukup ramah dikantung. Ada area rooftop juga yang jika kita datang saat malam hari spotnya akan jauh lebih indah. Tidak ada musik live seperti kafe-kafe biasanya. Keadaannya cocok untuk para introvet. Tak perlu takut kegerahan karena kafe ini terdapat AC.
Pemilik kafenya bernama Onel. Dia mahasiswa di universitas C, berada di semester 5. Jurusannya Ekonomi Bisnis dan seperti yang Vanda lihat sekarang, lelaki itu benar-benar membangun bisnisnya dengan baik.
Vanda bertemu Onel sekitar 6 bulan lalu saat ia kabur dari rumah. Katakan Vanda sangat menghargai cowok gondrong satu itu karena berkat Onel, Vanda tidak perlu jadi gelandangan.
Onel yang mengizinkan Vanda kerja di kafenya. Onel juga yang meminjamkan uang serta menawarkan untuk tidur di kafenya sementara.
Sungguh beruntung sekali Vanda.
Sekarang adalah shipnya, pukul 7 malam memang waktunya kunjungan kafe membeludak. Daritadi bersama karyawan lainnya—salah satu dari mereka senior Vanda di Tritan Sudan, katanya bekerja lebih dulu disini sudah satu tahun—melayani segala pesanan pengunjung.
Vanda kalau boleh jujur betisnya sangat nyeri sekarang. Tumitnya juga mati rasa karena terus naik-turun mengantar pesanan.
"Van, ambil alih kasir aja." Suara yang punya vibe khas ceria dan cempreng itu terdengar. Vanda menatapnya.
"Kak Arunika gimana?"
"Taru aja ehlah," kata Taru sambil nepuk bahu Vanda pelan, "Kakak yang urus atas."
Vanda mandang Taru engga enak. "Tapi kan ship Kakak udah dari siang. Masa mau handle—"
Taru gemas sendiri, sengaja dorong Vanda menuju kasir. "Cocote, udah sana ke kasir. Tuh ada yang mau bayar."
"Makasih yah Kak Taru," ucap Vanda menyorak dalam hatinya.
Tamaiki Arunika namanya, memang panggilannya kadang Taru untuk beberapa orang. Namun Vanda masih segan memanggil kakak kelasnya itu dengan nama Taru. Karena bagi Vanda itu panggilan dekat untuk teman dekatnya Taru.
Satu hal juga yang Vanda syukuri yaitu punya senior sebaik Taru. Gadis itu juga sangat pengertian. Benar-benar sosial butterfly banget. Engga salah tuh cewek dijulukin cekibernya Tritan Sudan diangkatannya dan jangan lupakan julukan lainnya.
Kang pukul, Vanda merinding sendiri ingat satu kejadian tentang seniornya itu yang atlet Taekwondo. Kalau tidak salah tiga orang jadi korban beringasnya Taru sampai masuk rumah sakit.
Taru juga yang membantu Vanda lepas dari rentenir menyebalkan yang nekat mau mengacak kafenya Onel. Beruntung ada Taru yang membuat para preman itu kena mental.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pluto Family
Teen FictionWarga Pluto nihh, engga ada maksud mau nyerang Bumi atau semacamnya. Mereka cinta damai, selow. Canda, tehe Kesya Gunturaka Gintaka. Tritan Sudan mengenalnya sebagai ratunya buaya betina di sekolah ini. Cowok mana sih yang belum Kesya gebet di sekol...